Muhammadiyah kembali membuat gebrakan di bidang teknologi dengan meluncurkan produk pendingin udara yang ramah lingkungan. Pendingin itu diberi nama Air Conditioner Muhammadiyah (ACMU).
Muhammadiyah gunakan teknologi mutakhir
Organisasi Islam, Muhammadiyah memamerkan produk ACMU dalam acara Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara Tanwir dan Milad ke-112 itu diselenggarakan pada Rabu (4/12/2024) hingga Jumat (6/12/2024).
Di tengah produk AC lama yang menggunakan refigeran, yakni zat pendingin yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer, Muhammadiyah punya visi meningkatkan teknologi dan menjaga keberlanjutan Bumi. Sebagai informasi, lapisan ozon berguna untuk melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan manusia.
CEO PT Green Sinar Mentari, Jaenudin, menjelaskan ACMU mengadopsi teknologi inverter. Suatu jenis unit pendingin udara yang dapat mengatur kecepatan kompresor untuk memenuhi suhu yang diinginkan. Jadi, ketika suhu ruangan naik, udara dari ACMU dapat menyesuaikan suhu dingin di ruangan tersebut.
Teknologi invertor dipercaya tidak hanya mampu menghemat energi, tapi juga ramah lingkungan. ACMU sendiri sudah mendapatkan status bintang 5. Dengan kata lain, punya efisiensi energi tinggi dan emisi karbon yang rendah.
“Ini sesuai standar dengan standar pemerintah,” ujar Jaenudin di Kupang, NTT pada Kamis (5/12/2024) dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.
ACMU punya fitur pengingat waktu salat
Selain menghasilkan udara dingin, ACMU memiliki fitur unggulan untuk mengingatkan waktu salat. Kedua fungsi itu sudah terintegrasi. Pengguna dapat memilih tampilan visual jadwal salat.
Dengan begitu, pengguna dapat fokus beribadah di tengah aktivitas yang padat. Sebab, suara azan dapat diatur sesuai waktu salat.
Teknologi ACMU ini telah diuji oleh rumah sakit Muhammadiyah sejak 2017. Ada enam rumah sakit yang memasang ACMU sebagai fasilitas penunjang. Jika ditotal, ada hampir seribu ACMU yang telah dipasang.
Penghematan energi yang tercatat berkisar antara 17 persen hingga 26 persen. Misalnya di RS Islam Jakarta Cempaka Putih yang berkisar 24 persen. Lalu, RS Muhammadiyah Lamongan berkisar 17 persen, dan RS PKU Muhammadiyah Gamping berkisar 26 persen.
Diproduksi untuk amal usaha Muhammadiyah
ACMU diproduksi di Semarang dengan kandungan dari lokal yang terus mengalami peningkatan. 2024 ini, bahan baku yang digunakan masih impor. Tak tanggung-tanggung bahan baku yang diimpor sebesar 90 persen.
Perusahaan berjanji akan meningkatkan komponen dalam negeri, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Muhammadiyah berharap penjualan produk itu dapat memenuhi kebutuhan amal usaha Muhammadiyah seperti rumah sakit dan sekolah.
Rencananya, Muhammadiyah akan mengadopsi ACMU secara luas di berbagai amal usaha mereka. Bahkan, ACMU direncanakan menjadi mitra resmi dalam Muktamar Muhammadiyah 2027 di Medan.
Selain dipasang di lembaga Amal Usaha Muhammadiyah, ACMU juga menerima pemasangan di kediaman pribadi maupun masyarakat secara umum.
Harganya bisa bersaing dengan produk serupa
ACMU menawarkan garansi hingga 10 tahun. Tak banyak produk serupa yang memberikan keunggulan tersebut. Khusus untuk anggota Muhammadiyah yang mau membeli ACMU, mereka bisa mendapatkan potongan harga hingga 10 persen.
Produk yang ditawarkan memiliki berbagai tipe sesuai dengan kapasitas atau daya pendinginan. Mulai dari AC split 1 Paard Kracht (PK) hingga 1,5 PK. Sementara untuk ruangan besar bisa memilih produk dengan jenis AC cassette.
Harganya diklaim mampu bersaing dengan produk serupa di pasaran. Jika dibandingkan dengan produk AC lain yang berkapasitas 2 PK dan bintang 5, MCMU lebih terjangkau.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Muhammadiyah Sebenarnya Tak Butuh Tambang seperti PBNU, tapi Tetap Ambil karena Beda Cara Mengelola
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News