Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

PPN Nggak Jadi Naik: Masih Ada Tapera, dan Kenaikan Iuran BPJS, Tarif KRL, UKT

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
6 Januari 2025
A A
PPN Nggak Jadi Naik: Masih Ada Tapera, dan Kenaikan Iuran BPJS, Tarif KRL, UKT.MOJOK.CO

Ilustrasi - PPN Nggak Jadi Naik: Masih Ada Tapera, dan Kenaikan Iuran BPJS, Tarif KRL, UKT (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pajak Pertambahan Nilai alias PPN tidak jadi naik. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melalui pernyataan di akun Instagramnya @smindrawati, Selasa (31/12/2024) malam.

“PPN tidak naik…!,” tulisnya, yang baru saja menghadiri rapat Tutup Kas APBN 2024 di Kementerian Keuangan yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)


Dia juga menegaskan, seluruh barang dan jasa yang selama ini tidak dikenai PPN akan tetap bebas dari pajak tersebut. Lalu barang dan jasa yang selama ini dikenakan PPN 11  persen juga tidak akan mengalami perubahan atau kenaikan menjadi 12 persen.

PPN tidak naik, tapi harga telanjur naik

Banyak netizen menyambut baik pernyataan Sri Mulyani. Hal tersebut terlihat dari kolom komentarnya yang mengaku bersyukur PPN tidak jadi naik.

Akan tetapi, fakta di lapangan justru memperlihatkan sebaliknya. Menurut pantauan reporter Mojok, beberapa harga barang-barang di minimarket, toko retail, bahkan warung Madura sudah naik harganya.

Misalnya, minuman kemasan mulai mengalami kenaikan sebesar Rp1.000-2.000 di minimarket. Beberapa merek minyak, yang semula Rp16.000, sudah naik menjadi Rp20.000.

Sementara di warung Madura, para penjual juga sudah mulai menaikan harga barang bahkan seminggu sebelum tahun baru. Produk makanan dan minuman ringan, sabun, hingga rokok, naik mulai Rp500-2.000. 

“Soalnya dari supplier-nya juga sudah naik harganya, Mas. Jadi kami menjaga margin saja,” kata Jayadi, seorang penjaga warung Madura di kawasan Seturan, menjelaskan alasannya menaikan harga.

Selain harga beberapa barang yang telanjur naik, masyarakat juga dibikin belum bisa bernafas lega. Sebab, ada banyak pungutan negara dan kenaikan tarif yang kudu mereka sambut. Apa saja? Berikut Mojok merangkum beberapa di antaranya.

#1 Tapera

PPN tidak naik, tapi masih ada Tapera. Tabungan Perumahan Rakyat ini merupakan iuran wajib yang disetorkan buruh dengan gaji di atas UMR, untuk dimanfaatkan dalam pembiayaan rumah. Kebijakan ini ditandangani Jokowi pada 20 Mei 2024 dan akan mulai diimplementasikan tahun 2025.

Nantinya, para ASN, pekerja swasta, dan buruh freelance, wajib menyetor 3 persen dari upah untuk Tapera. Rinciannya 0,5 persen ditanggung oleh pemberi kerja, dan 2,5 persen oleh pekerja.

Iklan

Sayangnya, menurut anggota Serikat Merdeka Sejahtera (SEMESTA) Jogja, Bagas Damarjati, Tapera ini sebenarnya cuma akal-akalan pemerintah. Kebijakan ini tak memberikan solusi apa-apa terkait polemik pekerja yang kesulitan dapat hunian. 

Selain itu, bagi para buruh Jogja, secara hitung-hitungan Tapera tak akan “menghasilkan” rumah. Misalnya, jika seorang pekerja gaji UMR Jogja dipotong 3 persen per bulan selama lima tahun (periode keikutsertaan), maka hasilnya kurang dari Rp5 juta.

“Tetap nggak dapat rumah,” kata Bagas. “Makanya ini cuma akal-akalan. Masalahnya bukan kita bisa nabung atau tidak, tapi harga properti yang semakin tinggi.” 

#2 Iuran BPJS Naik

Selain Tapera, ada juga kenaikan iuran BPJS. Isu ini bahkan sudah mencuat sebelum wacana kenaikan PPN menjadi bola panas. Makanya, ketika PPN tidak naik, masyarakat masih dibikin was-was.

Naiknya iuran BPJS Kesehatan pada 2025, terjadi karena defisit keuangan lembaga ini yang terus membengkak. Nilainya mencapai Rp20 triliun. Kalau dibiarin, lembaga ini nggak akan bisa membayar klaim rumah sakit yang telah merawat para peserta program JKN.

Kalau berpijak pada Perpres Nomor 59 Tahun 2024, sih, tenggat waktu kenaikan iuran bakal jatuh per 1 Juli 2025. Jadi, nantinya akan ada skema baru iuran BPJS Kesehatan–sejalan dengan diterapkannya sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang menggantikan sistem kelas 1, 2, dan 3.

Masih mau bersyukur PPN tidak naik?

#3 Tarif KRL

Awal 2025, warga Indonesia dibikin nano-nano: PPN tidak naik, tapi anggaran buat transportasi umum dipangkas. Alhasil, banyak bus pelayanan publik seperti TemanBus yang berhenti beroperasi. Tak sampai di situ, pemerintah juga berencana bakal menaikkan tarif Kereta Rel Listrik (KRL).

Selama ini, skema subsidi KRL adalah public service obligation (PSO). Ia merupakan bantuan keuangan yang diberikan pemerintah kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menjamin tarif KRL tetap terjangkau. Nah, skenario anyar yang disiapkan pemerintah: mengubah skema subsidi menjadi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Jadi nantinya, pengguna yang masuk golongan miskin akan mendapatkan subsidi tarif dari pemerintah, sedangkan warga yang dianggap mampu, dikenakan tarif non-subsidi.

Banyak pengamat transportasi mengkritik skema ini. Selain bakal bikin harga makin tinggi, kebijakan tersebut kontraproduktif dengan visi mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik.

#4 UKT naik serentak, sama ngerinya dengan PPN

Bagi banyak mahasiswa, PPN tidak naik cuma satu persoalan. Mereka memang bersyukur soal keputusan itu. Namun, ada hal lain yang bikin was-was: UKT naik.

Ferdi (20), mahasiswa salah satu PTN di Jogja, malah sudah mencium gelagat ini sejak tahun lalu. UKT di kampusnya sudah mulai naik di beberapa golongan. Bahkan, beberapa jurusan sudah menambah golongan baru dengan nominal UKT lebih mahal.

“Memang rakyat menang. PPN tidak naik. Tapi masih ada musuh lain, terutama mahasiswa, ya, UKT naik dong tentunya,” ujarnya.

Memang, Jokowi sempat membatalkan wacana kenaikan UKT pada Mei 2024 lalu. Namun, eks Presiden RI ini menyebut rencana kenaikan UKT akan dievaluasi dan kemungkinan baru diterapkan pada 2025 ini.

Fyi, nih, kenaikan UKT itu merupakan impak dari pemberlakuan Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi. Ya, karena PTN nggak lagi dapat bantuan pembiayaan dari pemerintah, mereka harus mencari pendanaan secara mandiri. Cara paling instan: menaikkan UKT hingga 100%.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Frugal Living Bukan Solusi Hadapi Kenaikan PPN, Kelas Menengah Tetap Mengkis-mengkis atau liputan Mojok lainnya di rubik Liputan

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2025 oleh

Tags: BPJSKRLpilihan redaksippnppn 12 persenppn naikppn tidak naiktaperatarif krlukt
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Aktual

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.