Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pengalaman Pertama Naik Lift, Orang Desa Panik dan Malu di RS JIH Jogja sampai Buka Google Dulu

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
16 Maret 2024
A A
takut naik lift.MOJOK.CO

Ilustrasi naik lift (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Pengalaman pertama naik lift di mal hingga gedung-gedung tinggi bagi sebagian orang terasa menengangkan. Apalagi orang desa yang takut dicap kampungan. Sampai berhenti sejenak buka Google sebelum naik lift di RS JIH Jogja untuk cari tahu caranya.

Sebagai orang desa, saya terkadang maklum saat melihat foto-foto viral orang sampai gelar tikar di mal. Atau, orang yang tampak ketakutan naik eskalator. Meski tidak pernah sepanik dan sebingung itu, rasa khawatir pada pengalaman pertama pernah saya rasakan.

Namun, narasumber Mojok, Dimas* (26), mengaku punya pengalaman unik saat hendak pertama kali naik lift. Pengalaman itu ia dapati di Jogja International Hospital (JIH).

“Jangan pakai nama asliku. Malu,” kelakarnya kepada Mojok Jumat (15/3/2024).

Sebenarnya ia lupa, apakah pengalaman yang ia alami pada 2016 silam itu adalah momen pertama kali naik lift atau bukan. Satu hal yang jelas, saat itu lah untuk pertama kalinya ia harus naik alat pengangkat orang atau tangga seorang diri.

Di Jogja, ia perantau yang datang untuk sekolah. Lelaki asal desa ini terpaksa datang ke rumah sakit yang cukup mewah itu karena ingin menjenguk gebetannya yang sedang operasi usus buntu. Gadis pujaan hatinya itu memang datang dari kalangan berada. Agak kontras dengan Dimas. Namun, demi cinta, ia harus melawan sekat pembatas dan kepanikan saat hendak naik lift.

“Dia mengirim pesan, kamarnya ada di lantai tiga. Naik lift supaya cepat,” kenangnya.

Sepanjang jalan, ia agak panik. Sebenarnya dari film-film ia tahu bahwa tombol lift itu tidak banyak. Hanya naik, turun, dan tombol-tombol penanda lantai. Namun, ia mengaku tetap bingung.

Takut malu bingung naik lift sampai buka Google dahulu

Begitu sampai di parkiran RS JIH Jogja, ia berhenti sejenak. Membuka Google dan mencari gambar tombol lift supaya familiar. Selepas itu, ia mengetikkan kata kunci “cara naik lift”.

“Padahal sederhana tapi takut bingung kelihatan bingung pas ada banyak orang banyak,” ujarnya terbahak.

Apalagi, andaikan lancar menaiki lift, ia harus menghadapi ketegangan lain. Satu ruangan dengan orang tua dan keluarga gadis pujaan hatinya.

“Aku menjenguk sendirian. Memang agak panik situasinya,” katanya.

naik lift gedung tinggi rs jih jogja.MOJOK.CO
Ilustrasi gedung tinggi (Robert v Ruggiero/Unsplash)

Beruntung saja, ternyata, saat hendak masuk lift ada satu orang lain yang juga menunggu pintu terbuka. Ia pura-pura sibuk memegang ponselnya. Lalu mengekor orang itu masuk dan memerhatikan caranya menekan tombol.

“Setelah masuk, pokoknya klik tombol lantai tiga. Terus kami terdiam karena pintu tidak segera tertutup.  Ternyata pintu menutup lift belum dipencet, orang itu yang menekan tombol akhirnya,” kenangnya.

Iklan

Begitu saja, ternyata tidak terlalu menakutkan seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Keringat justru mengucur saat ia ada di ruangan tempat gadis itu dirawat.

“Lebih panik hadap-hadapan sama orang tua gebetanku ternyata,” kelakarnya.

Trauma karena film-film

Nyatanya, kekhawatiran semacam itu tidak hanya Dimas rasakan. Di Google, banyak artikel yang menjelaskan cara naik lift. Artinya, banyak yang mencari.

Selain soal cara, memang ada orang yang takut menaikinya. Apalagi, di film-film, lift sering jadi latar adegan tragis.

Ketakutan itu salah satunya dirasakan oleh Dini (23). Perempuan asal Jambi ini ingat betul pengalaman pertama berhadapan dengan lift di sebuah rumah sakit di kotanya. Kala itu ia masih SMP, hendak naik ke lantai atas.

“Aku malah takut. Diam. Akhirnya milih naik tangga,” kenangnya.

Hal itu ternyata keterusan sampai ia kuliah di Jogja. Sering ia ditertawakan teman-temannya karena takut naik lift dan memilih naik tangga.

“Ketakutan ini salah satunya gara-gara film. Kan banyak adegan talinya putus atau lift macet. Kebayang terus. Kadang malu sih,” tuturnya.

Sampai sekarang rasa takut itu masih menggelayuti pikiran Dini. Namun, ia belajar menikmatinya tanpa rasa khawatir ditertawakan temannya.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Mahasiswa ITS Lulus Sarjana Jelang Drop Out, Sidang Skripsi Kaget Ketemu Teman yang Sudah Jadi Dosen

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 16 Maret 2024 oleh

Tags: cara naik liftgedungliftmalnaik liftrumah sakit
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

perawat.mojok.co
Ragam

Perawat, “Pahlawan Kemanusiaan” yang Tak Dimanusiakan: Beban Kerja Selangit, Gaji Sulit

6 Oktober 2025
Getirnya Gen Z Jogja Jadi OB Rumah Sakit Cuma Digaji Rp800 Ribu: Jangankan Punya Rumah, Buat Ngopi Aja Mikir-Mikir.MOJOK.CO
Ragam

Getirnya Gen Z Jogja Jadi OB Rumah Sakit Cuma Digaji Rp800 Ribu: Jangankan Punya Rumah, Buat Ngopi Aja Mikir-Mikir

7 Mei 2024
Derita Orang Rembang, Makan Mie Gacoan Harus ke Tuban MOJOK.CO
Ragam

Derita Tinggal di Rembang: Harus Tempuh 2 Jam ke Tuban Demi ke Mal, Nonton Bioskop atau Sekadar Makan Mie Gacoan

6 Maret 2024
Mendengar Cerita Sisi Gelap Mall Besar di Jogja yang Jarang Diungkap.MOJOK.CO
Ragam

Nonton di CGV J-Walk Mall Jogja Seperti Uji Nyali, Mal Hampir “Mati” yang Terasa Mencekam saat Malam

6 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.