Menikmati Kemegahan Candi Borobudur dengan Cara yang Berbeda di Patio Plataran Borobudur

plataran borobudur magelang.MOJOK.CO

Jika ada uang lebih, salah satu pengalaman yang perlu dicoba saat ada di Magelang adalah menikmati hidangan di Patio Plataran Borobudur. Menikmati kemegahan candi dari resort di atas bukit.

Patio merupakan restoran yang berada di Plataran Borobudur Resort & Spa. Sebuah resort mewah bercorak etnik yang ada di sisi barat Candi Borobudur Magelang.

Saya hadir di sana, sebagai orang dengan kantong cekak, tentu berkat undangan sebuah acara. Bersama sejumlah wartawan dari Jakarta, saya mengikuti rangkaian tur untuk melihat persiapan Pagelaran Sabang Merauke.

Pentas kolosal itu akan dihelat di JIEXPO Jakarta, namun persiapannya dilakukan di Jogja. Sebelum melihat peluh keringat para seniman mempersiapkan acara, kami diajak makan siang di Patio by Plataran Borobudur Resort & Spa.

Sebelum bersantap, ternyata ada sejumlah rangkaian acara. Kami diajak untuk belajar mengolah jamu dan merakit wayang suket (rumput) bersama perajin dari desa sekitar.

Proses pembuatan wayang suket (Hammam/Mojok.co)

Jamu tentu jadi hal yang jamak saya jumpai di Jogja. Namun, proses membuat wayang suket jadi hal yang jarang saya temui sehari-hari dan cukup menarik perhatian.

Galih Sakti, sang perajin, mengungkapkan bahwa praktik pembuatan wayang suket kali ini tergolong praktis. Disesuaikan, agar tidak memakan waktu para pengunjung terlalu lama.

“Setiap desa di sekitar Borobudur punya ciri khas wayang suketnya masing-masing. Kalau yang dipraktikkan sekarang ini dari Desa Karanganyar,” kata Galih kepada wartawan pada Kamis (8/8/2024) lalu.

Bahannya dari rumput kasuran, jenis rumput yang mudah ditemui di sekitar. Ternyata, wayang suket semacam dibanderol seharga Rp25 ribu per sesi pembuatan. Namun, karena kami pengunjung Patio by Plataran Borobudur jadi tidak perlu membayar.

“Nah kalau yang versi lebih bagus, dengan pigura sekalian, itu bisa sampai sekitar Rp300 ribu,” ungkapnya.

Santap menu nikmat yang dibuka dengan penampilan tari

Setelah praktik pembuatan wayang suket dan mencicip beberapa jenis jamu, kami akhirnya masuk ke sesi makan siang. Menu dihidang siang itu cukup beragam. Ada belasan menu yang terdiri dari appetizer, soup, main course, dan dessert.

Menu utama kala itu adalah opor ayam kuning mangkunegaran, mentok goreng sambal kosek, dendeng batokok, tumis buncis teri medan, mie goreng kampung, dengan nasi pandang wangi. Namun, bersantap semacam ini perlu sabar. Ada banyak tahapan sebelum “makan besar”.

Menu sop buntut di Plataran Borobudur (Hammam/Mojok.co)

Meski menu pembuka sudah ada di meja, kami disuguhkan penampilan dari dua penari terlebih dahulu. Mereka membawakan tari tradisional dengan latar pemandangan Candi Borobudur dari kejauhan. Memperkuat suasana etnik dan tradisional. Lantaran, ini bukan sekadar proses makan melainkan serangkaian kegiatan untuk menghibur mereka yang datang. Memberikan pengalaman tak terlupakan.

Setelah penampilan tari usah, barulah kami menyantap satu per satu menu. Dibuka dengan kupat tahu magelang hingga salad putri dewi, sop buntut, hingga masuk ke hidangan utama yang memanjakan lidah.

Opor ayam kuning mangkunegaran jadi salah satu yang paling menarik di lidah saya. Kuahnya medok, kental dan gurih. Lalu dendeng batotoknya begitu renyah. Sampai-sampai seorang wartawan lain berseloroh, “Enak banget ya, bisa krispi begini.”

Menikmati keindahan Candi Borobudur dari kejauhan

Usai perut dibuat kenyang dan lidah dipuaskan dengan masakan yang nikmat, barulah saya bisa menikmati suasana resto yang begitu syahdu. Angin sepoi-sepoi menerpa kami di atas bukit sini. Gemercik air dari kolam menambah kesyahduan suasana.

Lalu, ada sebuah teropong yang membuat pengunjung bisa melihat detail Candi Borobudur. Dari lensanya, tampak orang yang naik turun ke puncak candi.

Patio hanya satu dari beberapa pengalaman menarik lain yang ditawarkan di Plataran Borobudur Restor & Spa. Ada pula Enam Langit by Plataran yang menyajikan pemandangan dari enam gunung di Jawa Tengah yakni Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Sumbing, dan Prau.

Untuk menikmatinya, perlu reservasi terlebih dahulu. Namun, pengalaman menarik ini di tempat itu cukup menarik untuk dicoba.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Berpeluh Keringat di Jogja Demi Sajikan Penampilan Mewah Saat Pagelaran Sabang Merauke di JIEXPO Jakarta

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version