Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Kisah Perempuan yang Bertahan di Kampung Mati Wonosobo, 50 Tahun Tanpa Listrik PLN, Kini Ditinggal Para Tetangga  

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
7 Juli 2024
A A
kampung mati wonosobo.MOJOK.CO

Ilustrasi kampung mati (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Seorang perempuan memilih bertahan di Desa Lipursari, Leksono, Wonosobo. Kini kampung itu dijuluki kampung mati Wonosobo, lantaran, penduduknya perlahan pergi.

Ari (50), ibu empat anak memilih tetap bertahan di rumahnya yang berada di tengah hutan. Jalan menuju rumahnya cukup sulit. Bisa dilalui motor, namun medannya cukup menantang.

Ia lahir dan besar di tempat yang kini dijuluki kampung mati Wonosobo itu. Dari kecil hingga sekarang, listrik dari PLN belum mengaliri permukiman tempatnya tinggal.

Kisah tentang Ari saya dapat dari Ibra Muhammad Ijal, pemilik akun YouTube Jejak Bang Ibra yang memang menelusuri permukiman-permukiman terpencil di pulau Jawa. Kami sempat bertemu di Kulon Progo pada 2023 silam. Berbagi kisah tentang kampung mati Kulon Progo yang sempat begitu viral di akun YouTube miliknya.

Setelah itu, ia kembali menjelajah berbagai tempat terpencil di berbagai kota. Salah satunya, terbaru ini di kampung mati Wonosobo.

Jalan terjal menuju kampung mati Wonosobo

Ibra ditemani salah seorang rekannya dalam perjalanan menuju ke tempat tersebut. Jalannya, masih berupa tanah yang cukup licin saat musim penghujan. Sampai-sampai, ia harus turun dari kendaraan.

“Dari batas jalan aspal sampai di titik ini masih ada sekitar dua kilometer,” kata Ibra pada unggahan yang tayang Sabtu (29/6/2024) lalu.

Tiba di permukiman jelang petang, suasana sudah sepi dan senyap. Ada beberapa rumah yang berdiri di tengah hutan tersebut. Namun, sebagian sudah tampak kosong tak berpenghuni. Rumah-rumah kosong itu mulai rusak tak terawat.

Satu rumah yang masih dihuni adalah milik keluarga Ari. Perempuan yang memang lahir dan besar di kampung mati Wonosobo ini.

perempuan yang tinggal di kampung mati wonosobo.MOJOK.CO
Sosok Ari yang tinggal di kampung terpencil di Wonosobo (Dok. Ibra)

Saat Ibra berbincang dengannya, Ari bercerita bahwa ia sehari-hari bekerja sebagai petani. Menanam beberapa sayur dan ubi-ubian yang bisa dijual di pasar.

“Ya tiga hari sekali biasanya ke pasar untuk menjual apa yang bisa dijual dari kebun,” kata Ari. Dari jualan hasil kebun itulah ia bertahan dari hari ke hari.

Hidup tanpa listrik, puluhan tahun penerangan hanya pakai lampu minyak

Ketika petang menjelang, suasana permukiman itu berubah menjadi gelap. Listrik, menjadi barang langka di kampung mati Wonosobo.

“Sekarang penerangan pakai panel surya. Dapat bantuan sejak sekitar tiga tahun lalu,” ujar Ari.

Listrik yang dihasilkan pun terbatas. Lampu-lampu menyala hanya sampai jam 11 malam. Setelah itu padam dan permukiman menjadi gelap gulita.

Iklan

Dulunya, rumah-rumah yang ada di sana hanya diterangi oleh lampu berbahan bakar minyak tanah. Kondisi itu bertahan selama puluhan tahun.

Ketika malam, tak ada bising manusia maupun kendaraan di kampung mati Wonosobo. Hanya ada suara-suara serangga dan hewan malam yang bersahut-sahutan.

Belakangan, selain tetangga yang mulai pada pindah, anak-anak Ari juga mulai keluar kampung. Ada yang sudah menikah dan pindah tinggal bersama keluarga barunya dan ada pula yang merantau kerja di Jakarta.

Tak kuat tinggal di kampung mati Wonosobo, tetangga pada pindah

Ari bercerita, tetangganya mulai pada berpindah ke kampung yang lebih ramai sejak beberapa tahun terakhir. Mencari tempat yang lebih dekat terhadap berbagai fasilitas dan layanan umum.

“Mungkin sudah nggak ada selera tinggal di sini. Nggak kuat juga karena jauh dari mana-mana,” kelakar perempuan ini.

Baginya, tinggal di kampung mati Wonosobo menjadi pilihan satu-satunya. Ia tak punya tempat atau biaya untuk pindah rumah ke tempat lainnya sehingga memutuskan tetap tinggal meski kampung semakin sepi.

Puluhan tahun tinggal di kampung mati Wonosobo, Ari mengaku tak pernah merasakan hal janggal. Hanya saja, pernah ia mencium bau amis yang aneh ketika malam hari. Namun, hal itu hanya jadi pengalaman yang tak sering ia alami.

Hidup dengan berbagai keterbatasan, Ari mengaku sudah lama tidak mendapatkan berbagai program bantuan pemerintah seperti BLT. Ia harap, meski tinggal di tempat nan terpencil, bisa mendapat perhatian dari pihak berwenang.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Perjalanan Seorang Lelaki yang Mengalami Banyak Kehilangan, Kemudian Menemukan Kampung Mati Penuh Misteri

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2024 oleh

Tags: jejak bang ibrakampung matikampung mati wonosoboWonosobo
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Takabur, Band Spesial dari Wonosobo MOJOK.CO
Esai

Takabur, Band Spesial dari Wonosobo: Lirik Lagu Mereka Adalah Obat Kuat untuk Melawan Hujan Kabar Buruk Dari Pemerintah

28 Agustus 2025
Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman Mojok.co
Pojokan

Wonosobo yang Dahulu Bukanlah yang Sekarang, Dahulu Jauh Lebih Nyaman

23 Juni 2025
Kalau Nanti Punya Uang, Saya Akan Beli Toyota Corolla 76 untuk Bapak MOJOK.CO
Otomojok

Kalau Nanti Punya Uang, Saya Akan Beli Toyota Corolla 76 untuk Bapak

20 Mei 2025
Menikmati Pentol Kuah dengan “Vibes Gunung Fuji” di Indomaret Viral Wonosobo.MOJOK.CO
Ragam

Menikmati Pentol Kuah dengan “Vibes Gunung Fuji” di Indomaret Viral Wonosobo 

3 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.