Kapten tim futsal Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Safari Nur Hannafi (22) melangkah dengan kaki kiri terpincang-pincang usai memastikan timnya lolos ke babak final Campus League 2025 Futsal Regional Jogja by Polytron, Selasa (11/10/2025) sore.
Punggung kaki kiri Safari sebenarnya sudah mulai terasa nyeri sejak babak pertama. Namun, panasnya pertandingan menghadapi tuan rumah (Universitas Islam Indonesia (UII)) membuatnya “melupakan” sejenak rasa nyeri itu.
Tim futsal UNY harus menang. Harus mencatatkan diri sebagai peraih gelar juara pertama untuk Campus League 2025 by Polytron yang tahun ini memang menjadi gelaran pertama kali. Begitu isi kepala Safari.

Gemuruh 750 penonton, semi final rasa final
“UII!” – “Prok-prok-prok-prok!”
“UNY!” – “Prok-prok-prok-prok!”
“UII!” – “Prok-prok-prok-prok!”
“UNY!” – “Prok-prok-prok-prok!”
“Yo ayooo, UII harus menang!”
Teriakan nama kampus saling bersahut-sahutan antar-suporter yang memadati GOR Ki Bagoes Hadikoesoemo UII. Ada sekitar 750 suporter yang memadati dua sisi tribun. Mayoritas tentu diisi oleh suporter tuan rumah yang sedari awal bergemuruh.
Saling psywar pun menyeruak di dalam GOR. Baik kepada pemain di lapangan maupun antar-suporter sendiri.
Gemuruh para suporter membuat laga semi final antara UII vs UNY terasa seperti laga final. Apalagi, tensi pertandingan di dalam lapangan juga benar-benar panas. Saling berbalas serangan, saling menjatuhkan, bahkan beberapa terjadi keributan kecil menjadi bumbu laga sore itu.
Lima kartu kuning harus dilayangkan wasit. Empat di antaranya diberikan ke pemain UNY yang berkali-kali harus menjatuhkan pemain UII.
Tim futsal UNY kalah bola tapi menang ngotot dan efektif
Tim futsal UNY sebenarnya unggul lebih dulu melalui kaki Moh. Rizki Febriansyah pada menit 19’ usai memanfaatkan kemelut di luar kotak penalti.
Di babak kedua, tim futsal UNY memang tampak kewalahan menghadapi determinasi para pemain UII. Hasilnya, pada menit 38’ UII berhasil membalas melalui sepakan keras Habib Safaraz Haqy. Laga di waktu normal 2×20 menit pun berakhir imbang dan harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu.
Situasi di babak kedua tak banyak berubah. Kendali bola lebih banyak di kaki-kaki para pemain UII. UII menguasai 64% penguasaan bola, sementara UNY hanya 38%. Teriakan-teriakan penonton pun makin keras.
Meski kalah penguasaan bola, Safari dkk tetap menunjukkan permainan ngotot dan efektif. Hasilnya, tim futsal UNY berhasil menambah dua skor di menit-menit akhir. Masing-masing di menit 40+2’ karena gol bunuh diri Ghalih Dwi Wicaksono dan menit 40+5’ melalui sepakan keras Ibra Azhlim Syahputra. Tim futsal UNY menutup laga semi final Campus League 2025 by Polytron dengan skor 1-3.
Mentalitas tim futsal UNY
“Saya sebenarnya kerasa nyeri pas di babak pertama. Tapi nggak saya rasa karena tensi lagi tinggi,” ujar Safari.
Sepanjang pertandingan, di tengah psywar suporter lawan dan intesitas tinggi permainan, pemain yang berposisi sebagai anchor itu memang tampil impresif. Ia beberapa kali melalukan intersep kala UII melakukan serangan balik cepat. Ia harus jatuh bangun untuk mengatasi serangan demi serangan.
Tak hanya itu, karena ketenangan dan kecermatannya, Safari juga tampak beberapa kali mengalirkan bola-bola krusial ke depan. Ia tak tampak seperti orang cedera.
“Ini soal mentalitas. Saya pernah mengalami yang tensinya lebih panas dari laga ini, jadi sorakan suporter nggak berpengaruh,” ujarnya.
“Di tim futsal UNY itu ada etik semacam ini: Kalau kita datang ke venue pertandingan lebih dulu dari lawan, itu menunjukkan kalau kita lebih siap,” sambung Safari.
Musim nol Campus League 2025: titik awal liga mahasiswa
Campus League 2025 menjadi kompetisi liga futsal pertama yang dihelat oleh Polytron. Dimulai dari “musim nol” yang berlangsung sepanjang Oktober-Desember 2025 di Jogja, Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
Musim pertama akan bergulir pada 2026 dengan cakupan lebig luas. Ada tiga cabang olahraga utama yang akan dipertandingkan, yakni futsal, badminton, dan basket. Lalu ada uni-games dengan beragam cabang olahraga seperti sepakbola putri, panjat dinding, ju-jitsu, wushu, dart, hingga biliar.
“Campus League lahir dari inisiatif untuk ikut serta berperan dalam peningkatan prestasi olahraga kita secara nasional. Kompetisi olahraga di level perguruan tinggi adalah kebutuhan mutlak untuk memperkuat mata rantai prestasi olahraga menuju level tertinggi,” jelas CEO Campus League, Ryan Gozali, dalam siaran persnya.
Bukan kompetisi sekali jalan
Ryan menegaskan, Campus Leage bukan kompetisi sekali jalan. Tapi berkelanjutan hingga setidaknya 10 tahun ke depan dengan tiga fase:
- Fase pertama (2025–2027) akan fokus menggelar kompetisi di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
- Fase kedua (2028–2029) memperluas ke luar Jawa serta menambah kompetisi non-olahraga.
- Fase terakhir (2030–2034) akan menguatkan keberlanjutan lewat closed league division dan komersialisasi.
“Ini selaras dengan misi Campus League sebagai platform kompetisi yang konsisten, berjangka panjang, dan inklusif. Kami ingin membentuk generasi muda tangguh melalui pilar akademik, atletisme, dan afinitas,” tegas Ryan.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Liga Futsal Kampus Jadi Pintu Pembuka Rio Pangestu untuk Membentangkan Kariernya hingga Kancah Nasional atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan