Memilih Universitas Brawijaya (UB) Malang karena tergolong cukup prestise tapi sampai luput mengecek akreditasi jurusannya. Seorang mahasiswa akhirnya memilih ikut SNBT lagi, pindah ke UIN Jogja, keputusan yang menurutnya ternyata nggak tepat-tepat amat.
Universitas Brawijaya (UB) Malang tergolong PTN primadona di Jawa Timur. Tak heran banyak calon mahasiswa yang menjadikannya pilihan di SNBP, SNBT, bahkan mengejarnya di jalur mandiri.
Bagi sebagian calon mahasiswa, masuk kampus negeri memang jadi pilihan utama. Alfa (25), mantan mahasiswa UB mengaku prinsip semacam itu membuatnya luput mengecek akreditasi jurusan karena pikirannya hanya fokus urusan kampus.
“Benar-benar, saat itu kok bisa gitu baru sadar akreditasi jurusan tempatku diterima di UB itu C,” kenangnya saat Mojok hubungi Sabtu (6/4/2024).
Alfa memutuskan untuk mendaftar UB Malang lewat jalur mandiri pada tahun ajaran 2017/2018 silam. Keputusan itu ia ambil setelah sederet kegagalan masuk ke kampus negeri di jalur SNBP (dulu SNMPTN) dan SNBT (dulu SBMPTN) dan beberapa ujian mandiri PTN di Jogja.
“Pokoknya saat itu ada dua jurusan pilihanku yakni jurusan hukum dan jurusan psikologi,” terangnya.
Saat mendaftar seleksi mandiri UB pun ia mengambil dua jurusan itu. Awalnya, ia tentu mengecek detail mengenai jurusan yang ia pilih. Namun, ternyata ia salah tangkap mengenai akreditasi pilihannya.
“Aku taruh psikologi di pilihan pertama dan hukum di kedua. DI awal aku sudah ngecek akreditasinya, tapi aku kurang teliti. Psikologi aku taruh pertama karena aku ngiranya yang akreditasi C itu hukum. Ternyata sebaliknya,” kelakarnya.
Hal itu baru ia sadari setelah pengumuman lolos muncul. Begitu mengecek kembali akreditasinya, sontak ia kaget. Alfa mengaku agak menyesal tapi mengingat waktu menuju masa perkuliahan sudah mepet akhirnya tetap ia jalani pilihan tersebut.
“Ya saat itu aku khawatirnya tentu takut kalau sampai lulus masih akreditasi C, ijazah bakal sulit buat cari kerja,” tuturnya. Namun, sebenarnya Jurusan Psikologi UB akhirnya berhasil menyandang akreditasi unggul dari BAN-PT pada 2022.
Menjalani kuliah di UB Malang penuh kegamangan
Meski mengawali kuliahnya dengan setengah hati, Alfa mengaku mencoba untuk belajar secara maksimal. Di semester pertama, nilainya masih cukup baik. Mampu mengikuti pembelajaran secara optimal.
Selain itu, meski saat itu akreditasi Jurusan Psikologi UB masih C, ia merasa tak ada persoalan mengenai kualitas pembelajarannya. Ia mencoba bertanya-tanya ke beberapa temannya sesama mahasiswa psikologi di PTN ternama.
“Setelah membandingkan dengan cerita mereka, ya sebenarnya sama saja aku rasa,” katanya.
Kendati begitu, hatinya tetap goyah. Pikirannya saat itu, setelah lulus ingin cepat-cepat cari kerja yang linier dengan jurusan kuliah. Ia khawatir akreditasi akan memengaruhi perjalanan kariernya.
Akhirnya, selepas UAS semester pertama, ia mulai mencoba belajar lagi untuk mendaftar PTN lain lewat jalur SNBT. Bahkan, ia sampai ikut bimbel di Malang.
Proses belajarnya untuk daftar SNBT mulai intensif setelah UTS semester kedua. Meski ikut les, bahkan persiapannya bagi Alfa jauh lebih matang daripada saat SNBT 2017, tapi ia ingin lebih realistis dan main aman dalam menentukan pilihan.
Baca halaman selanjutnya…
Nekat SNBT lagi lolosnya malah UIN Jogja, saat lulus agak menyesal
SNBT ambilnya UIN Jogja
Langkah realistis itu tampak dari pilihannya saat SNBT kali kedua. Alih-alih memilih PTN besar sekaliber UB Malang, ia justru menaruh semua pilihannya di UIN Jogja. Pilihan pertamanya, masih sesuai salah satu tujuannya dulu yakni ilmu hukum.
Dengan persiapan yang cukup matang, Alfa pun lolos pada pilihan pertamanya di UIN Jogja. Akreditasi jursan itu memang A, begitu pula akreditasi kampusnya. Namun, tetap saja ada teman-temannya yang mempertanyakan keputusannya untuk pindah dari UB menuju UIN.
“Orang nganggapnya ya UB lebih presitisius. Ya memang begitu. Bukan keputusan yang 100 persen menjanjikan tapi ya nggak perlu disesali,” tuturnya.
Tak mau gagal lagi dalam studi, Alfa pun akhirnya berhasil menamatkan S1 di UIN Jogja pada 2023 silam. Namun, lagi-lagi terkadang ia merasa keputusannya keluar dari UB Malang tidak sepenuhnya tepat. Selain karena akreditasi Jurusan Psikologi UB yang sudah unggul, ada hal lain pula.
“Ternyata ya sekarang aku nggak langsung kerja, lanjut kuliah S2. Sudah begitu, S2-nya beda jurusan pula, ambil manajemen. Sebenarnya, kalau tetap lanjut di UB pun nggak terlalu bermasalah,” kelakarnya.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News