Lulus S1 “Jurusan Bisnis” di PTS Terbaik, Malah Dimaki Tetangga: Ilmunya Nggak Guna dan Cuma Jadi Aib Keluarga

Cerita lulusan S1 di PTS terbaik, UMSU dihina tetangga. MOJOK.CO

ilustrasi - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). (Ega Fansuri/Mojok.co)

Kuliah adalah privilege yang seharusnya disyukuri banyak orang, meski di kampus swasta (PTS) sekalipun. Nyatanya, lulusan S1 Manajemen Bisnis Syariah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini justru dicemooh oleh lingkungan sekitarnya karena stigma: tidak merantau, tidak bakal sukses.

***

Agung Surya (25) patut berbangga bisa kuliah di UMSU–Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Indonesia. Menurut lembaga pemeringkatan UniRank, UMSU menempati peringkat pertama universitas islam terbaik dunia tahun 2025. 

Di tahun yang sama, UMSU juga mendapat peringkat ketiga sebagai PTS terbaik di Indonesia. Dan menjadi peringkat pertama sebagai PTN atau PTS se-Sumatera Utara. Padahal, kalau boleh jujur, UMSU adalah kampus pilihan ketiga bagi Agung usai ditolak oleh kampus negeri (PTN), seperti Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) di Banda Aceh.

Nyatanya, setelah berhasil menyelesaikan kuliah di UMSU S1 Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Agung tetap dicemooh. Bukan karena ia lulus dari kampus swasta alih-alih kampus negeri, tapi keputusannya tidak mencari kerja di luar kota. Agung pun hanya bisa tertunduk lesu sambil memikirkan pendapat orang-orang di sekitarnya.

‘Kok anak kuliahan sekarang kerja di kampung saja?’, 

‘Kenapa nggak merantau? Kan sayang title-nya nggak kepakai’, 

‘Di kampung aja mana bisa maju? Pasti gitu-gitu aja hidupnya’.

Padahal, setiap keputusan yang Agung ambil sudah ia pertimbangkan dengan matang. Tidak asal-asalan. Termasuk keputusan untuk tidak merantau dan membuka usaha kecil-kecil di kampung asalnya, Perkebunan Gunung Melayu, Kecamatan Rahuning, Sumatera Utara.

Satu-satunya sarjana UMSU di keluarga

Sejatinya, kuliah bukan hanya harapan Agung tapi juga mimpi ayahnya, agar setidaknya ada satu dari beberapa anaknya pernah mencicipi bangku perguruan tinggi. Ayahnya pun tidak muluk-muluk menyarankan kampus untuknya, yang terpenting Agung bisa lulus tepat waktu.

“Dari keluargaku memang belum ada yang lulusan S1,” ucap Agung saat dihubungi Mojok, Minggu (5/10/2025).

Berkat dukungan keluarganya, Agung bisa kuliah di UMSU tanpa kendala biaya. Proses pembelajaran pun ia lalui tanpa ada kendala yang berarti. Hingga akhirnya ia lulus S1 Manajemen Bisnis Syariah di UMSU tahun 2022.

Baca Halaman Selanjutnya

Lulus S1 langsung melanjutkan usaha orang tua

Setelah lulus dari UMSU, Agung pun melanjutkan usaha dari orang tuanya di bidang peternakan dan perkebunan sawit. Ia memutuskan untuk tidak merantau dengan berbagai pertimbangan. Sayangnya, usaha Agung justru dipandang sebelah mata oleh masyarakat sekitar.

“Masyarakat sekitar masih menganggap remeh anak lulusan kuliah (S1) yang bangun usaha di kampungnya, bahkan dianggap sebagai aib keluarga,” ujar Agung.

Padahal, keluarga Agung sendiri tidak pernah mempermasalahkan keputusannya tersebut. Toh, Agung bukannya menganggur, tapi membantu pekerjaan ayahnya yang sudah sepuh dengan mengurus sapi dan mengambil kelapa sawit di kebun.

“Kalau ada 9 nyawa, aku tetap milih jualan, beternak, dan bertani, walau capeknya luar biasa, setidaknya nggak ada yang ngatur-ngatur,” kelakarnya.

Kumpulin modal untuk usaha

Sebetulnya, beternak dan bertani bukanlah ujung dari rencana Agung. Agung pun mulai menabung sedikit-sedikit dari upah membantu ayahnya itu, hingga akhirnya punya modal guna merintis usahanya sendiri di bidang pangan, alias membuka toko sembako. Kini, usaha itu sudah berjalan selama 4 bulan.

“Aku merasa bangga dengan perkerjaan ini, karena lagi-lagi tadi, aku tidak merasakan tekanan mental atau didesak oleh atasan. Selain itu, aku merasa puas karena pekerjaan ini adalah pilihanku sendiri yang aku rintis sejak awal,” ujar Agung.

Kelak, saat bisnisnya berkembang, Agung ingin memiliki karyawan sekaligus membuka lapangan kerja. Setidaknya, kontribusi itu yang bisa dia lakukan sebagai alumnus UMSU. Lebih dari itu, ia juga ingin jadi bos yang baik dan rendah hati. Meski kenyataan untuk menuju mimpi tersebut tidaklah mudah. 

“Ternyata banyak banget cobaannya hahaha. Harus mikirin stok barang, harga barang, kualitas barang dan pelayanan yang baik,” tutur alumnus S1 Manajemen Bisnis Syariah UMSU tersebut.

Namun, melihat dukungan dari keluarganya, Agung jadi terpacu kembali untuk tidak menyerah. Apalagi, saat ia sakit hati saat mendengar cemooh dari orang sekitar tentang dirinya yang lulusan UMSU. Kini, Agus memilih tutup telinga.

“Bapak selalu bilang, ‘nggak apa kuliah tapi kerja tetap di kampung. Kan rezeki ada di mana-mana. Kenapa takut nggak kebagian? Jalani aja, terus berusaha pasti Allah bantu,” ucap Agung mengingat nasihat ayahnya.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Sesal Pilih Kampus Negeri (PTN) dan Remehkan Kampus Swasta, Karena Sarjana PTS Bisa Direkrut Kerja Sebelum Lulus Kuliah atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Exit mobile version