Kisah Mahasiswa UGM Bisa Lulus Cumlaude Modal Pinjam Laptop Teman, Jadi Satu-Satunya Sarjana di Keluarga

Ilustrasi Kisah Mahasiswa UGM Bisa Lulus Cumlaude Modal Pinjam Laptop Teman, Jadi Satu-Satunya Sarjana di Keluarga (Mojok.co/Ega Fansuri)

Kuliah, hanya menjadi angan-angan Aliman (21) ketika remaja. Apalagi kalau mendengar kata “kuliah di UGM”, rasa-rasanya itu menjadi sesuatu yang nyaris mustahil baginya.

Lahir dan besar di Kota Batam, Aliman berada di keluarga yang ekonominya pas-pasan. Ayahnya menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga yang bekerja di sebuah industri logistik lokal.

Belum lagi dalam sejarah keluarga Aliman belum ada yang menjadi sarjana. Ayahnya hanya selesai sekolah sampai kelas 3 SD. Sementara ibunya adalah lulusan SMP.

Mimpinya buat kuliah pun sempat mekar dan layu, sebelum akhirnya saat SMK ia memutuskan buat mantap mendaftar diri ke UGM atas rekomendasi kepala sekolah.

“Kepala sekolah pernah mengatakan dan menyayangkan jika saya tidak melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi,” kata Aliman. “Ya, alhasil, dorongan kuat dari kepala sekolah dan restu orang tua memantapkan tekad,” imbuhnya.

Sempat disuruh ikut kelas karyawan, tapi malah diterima UGM

Berkat wejangan kepala sekolah, Aliman pun memberanikan diri buat mengungkapkan keinginannya itu kepada orang tuanya. Ia sadar betul, kuliah adalah barang mahal untuk keluarganya yang memang pas-pasan.

Setelah menjelaskan keinginannya setelah lulus SMK, ia ternyata mendapat restu dari orang tua buat lanjut kuliah. Tapi dengan catatan, ayahnya memintanya buat kuliah di Batam saja.

Saat itu, Aliman diminta buat ambil kelas karyawan. Tujuannya agar dia bisa kuliah sambil bekerja.

Posisinya amat dilema kala itu. Di satu sisi ia memaklumi permintaan orang tuanya. Namun, di sisi lain, Aliman juga berkeinginan kuliah di UGM, salah satu kampus paling top di negeri ini.

Akhirnya, jalan tengah diambil. Aliman diperbolehkan buat mengikuti Seleksi Nasional Berdasar Tes (SNBT) pada 2020 lalu.

“Saat dinyatakan diterima Prodi Akuntansi [Fakultas Ekonomi dan Bisnis] melalui SNBT, mau nggak mau orang tua memperbolehkan kuliah di sini. Ya terkejut juga, tidak menyangka anaknya bisa lolos diterima di UGM di prodi favorit,” ungkap Aliman, seperti Mojok kutip dari laman resmi FEB UGM, Minggu (9/6/2024).

Modal pinjam laptop bisa lulus cumlaude

Kehidupan perkuliahan Aliman jalani dengan lancar. Ia tahu, biaya kuliah di FEB UGM tak kecil, sehingga mau tak mau dirinya kudu mengebut kelulusan buat meringankan beban orang tua.

Sayangnya, satu kendala ia hadapi. Saat tengah mengerjakan tugas akhir, ternyata laptopnya tak cukup kompatibel untuk mengolah data. Maklum, laptop jadul. Alhasil, Aliman kudu mencari laptop pinjaman.

Sejak beberapa tahun ke belakang, UGM sebenarnya punya layanan peminjaman laptop bagi mahasiswa yang membutuhkan. Sayangnya, ketika ia mengajukan pinjaman, ternyata stok habis.

Baca halaman selanjutnya…

Ngerjain skripsi modal laptop pinjaman, berujung jadi wisudawan terbaik UGM.

Mau tak mau, ia pun kudu meminjam laptop temannya yang sedang tak terpakai.

Berkat laptop pinjaman inilah Aliman dapat mengerjakan skripsinya yang berjudul “Pengaruh Literasi Perpajakan dan Kenaikan Tarif PPN Indonesia Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa dalam Platform Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE)”. 

Berkat laptop pinjaman ini juga ia berhasil lulus tepat waktu dengan IPK 3,86 dan mendapat predikat cumlaude. Ia juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik FEB UGM periode Mei 2024.

Kisah Mahasiswa UGM Bisa Lulus Cumlaude Modal Pinjam Laptop Teman, Jadi Satu-Satunya Sarjana di Keluarga.MOJOK.CO
Aliman berhasil menjadi wisudawan terbaik FEB UGM (dok. feb.ugm.ac.id)

“Pesan orang tua itu selalu saya pegang. Apabila kita sudah berusaha maksimal namun hasilnya tidak sesuai harapan, jangan putus asa karena pasti ada pelajaran yang bisa diambil di dalamnya. Kalau sudah berhasil jangan lekas berpuas diri tetapi tetap rendah hati,” jelasnya.

Cerita Magda, bisa lulus cumlaude juga berkat laptop pinjaman

Cerita sukses mahasiswa yang tertolong laptop pinjaman tak hanya datang dari mahasiswa UGM. Pada akhir Februari 2024 lalu, Mojok juga pernah memuat liputan berjudul “Kuliah UNS Modal Pinjam Laptop Teman, Malah Lulus Cumlaude dan Dapat Pekerjaan Mentereng“.

Dalam tulisan tersebut, ada cerita Magdalena Asmara, mahasiswa UNS Surakarta yang selama kuliah terbantu dengan laptop pinjaman dari teman-temannya. Kalau laptop pinjaman Aliman buat menuntaskan skripsi, Magdalena menggunakannya nyaris selama kuliah.

Magda, sapaan akrabnya, merupakan mahasiswa kurang mampu, sehingga ia masuk program KIP Kuliah. Ayahnya sendiri adalah seorang buruh bangunan, Jangankan buat beli laptop, untuk makan sehari-hari saja sudah pas-pasan.

Maka dari itu, Magda tak tega meminta laptop pada orang tuanya. Alhasil, selama fase belum punya laptop ini, ia harus meminjam kepunyaan teman-temannya buat keperluan nugas dan sebagainya.

“Saya bersyukur memiliki teman-teman yang baik. Pada waktu itu saya tidak memiliki laptop, teman-teman rela untuk meminjami hingga saya bisa beli laptop sendiri,” ungkap Magda, yang akhirnya berhasil lulus cumlaude dari UNS tersebut.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Sedihnya Mahasiswa Pelanggan Warteg Pertama Jogja yang Kini Tutup Selamanya, Gagal Kembali ke Warung Setelah Sukses

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version