Kuliah di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya bisa dibilang merupakan impian sebagian orang. Baik orang tua dan mahasiswa baru mengira prospek kerjanya luas, apalagi kalau sudah diterima jadi PNS. Padahal, belum tentu semua lulusan sekolah penerbangan akan menjadi PNS. Belum lagi proses kuliahnya yang sulit. Harus kuat fisik dan mental, jika ingin lulus dan punya peluang kerja bagus.
Niat kuliah di Poltekbang Surabaya tanpa keterpaksaan
Alih-alih memilih kuliah di perguruan tinggi negeri, Aqilla (25) sejak awal sudah berkeinginan sekolah di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya.
Perempuan asal Surabaya itu memang berjiwa bebas, dalam artian tidak suka belajar hanya di dalam ruangan. Di Poltekbang Surabaya, ia lebih banyak diajari praktik.
Keinginannya itu semakin kuat saat ia bertanya dengan para senior atau kenalannya yang sudah kuliah di Poltekbang. Katanya, fasilitas dan pengajaran yang diberikan juga bagus.
Orang tua Aqilla juga sangat mendukung, meski biaya pendidikan yang dibutuhkan terbilang mahal. Melansir dari laman resmi Poltekbang Surabaya, rata-rata biaya pendidikan di tiap program studi yang harus dikeluarkan sebesar Rp147 juta.
“Untungnya, orang tuaku sangat paham. Mereka nggak mau aku sekolah cuman asal-asalan, apalagi terpaksa,” kata Aqilla.
Ditempa fisik dan mental selama proses kuliah
Sesuai dugaan Aqilla, kuliah di Poltekbang Surabaya lebih banyak praktik. Tapi, ia juga tidak menyangka kalau lingkungan sekolah penerbangan lebih mirip semi-militer.
“Setiap hari aku harus berolahraga, bangun pagi, pokoknya seluruh aktivitas kami sudah diatur dan aku harus mematuhi itu semua,” kata dia.
Namun, pelatihan itu tak membuat Aqilla ciut. Ia merasa mentalnya perlahan-lahan terbentuk, apalagi setelah lulus. Sehingga saat berada di lingkungan kerja, ia tidak terlalu kaget.
“Tantangannya itu memang melawan diri sendiri, karena harus bertahan hidup di sana. Aku sampai punya moto begini, di manapun keadaannya, tetap kamulah yang bisa menolong diri kamu sendiri. Bukan orang lain,” ujar Aqilla.
Baca Halaman Selanjutnya
Adu mekanik secara nyata di Poltekbang Surabaya
Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa Transportasi di Poltekbang Surabaya disebut SIMATRA. Melalui laman resminya, calon mahasiswa baru harus mengisi biodata dan beberapa informasi pribadi, termasuk pilihan program studi.
D3 Teknik Listrik Bandara, D3 Teknik Navigasi Udara, D3 Manajemen Transportasi Udara, D3 Teknik Pesawat Udara, D3 Teknik Bangunan dan Landasan.
Aqilla sendiri merupakan mahasiswa D3 Teknik Pesawat Udara. Pada program studi tersebut, ia mendapat pelatihan dasar umum di bidang rangka pesawat udara, pesawat udara (A1), dan mesin turbin (A4), serta piston engine (A3).
“Karena berkutat dengan mekanik, aku tetap harus menjaga kondisi fisik dan mental supaya seimbang. Soalnya, biasanya setelah materi kami akan langsung praktik,” kata Aqilla.
Tiga tahun setelah menjalani kuliah, Aqilla akhirnya lulus. Ia merasa beruntung karena langsung mendapat kerja di salah satu perusahaan penyedia layanan helikopter. Di sana, ia bertugas sebagai mekanik helikopter.
“Tapi aku bukan PNS ya, karena waktu daftar pakai jalur seleksi reguler,” kata dia.
Lulusannya tak langsung jadi PNS
Melansir dari laman resmi Poltekbang, tidak semua mahasiswa yang masuk ditargetkan langsung menjadi ASN. Peserta jalur non reguler atau mandiri misalnya.
Namun, mereka tetap berpeluang kerja di perusahaan industri penerbangan baik swasta atau BUMN. Jika ingin menjadi ASN, mereka dapat mengikuti tes CPNS yang disediakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau masuk melalui jalur pola pembibitan (polbit).
Peserta yang mendaftar jalur non reguler atau mandiri harus memenuhi seleksi kesehatan, seleksi psikotes, seleksi samapta, seleksi akademik, dan seleksi wawancara.
Seleksi samapta sendiri adalah tes yang menguji kesiapan fisik, terutama daya tahan, kekuatan, dan kelincahan. Secara keseluruhan, total biaya seleksinya sebesar Rp2,9 juta untuk laki-laki dan Rp2,95 juta untuk perempuan.
Namun, pada periode seleksi Sistem Penerimaan Calon Taruna (Sipencatar) jalur non reguler atau Mandiri gelombang I tahun 2025, Poltekbang Surabaya memberikan diskon biaya seleksi lanjutan untuk peserta.
Dari yang mulanya hampir mencapai Rp3 juta, peserta laki-laki dapat membayar Rp2,175 juta dan Rp2,224 untuk perempuan setelah diskon.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.
