Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Histori

Ingatan Memalukan di Stadion Bahrain 12 Tahun Silam, Catatan dari Era Bobrok PSSI

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
10 Oktober 2024
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Stadion Bahrain, yakni Bahrain National Stadium, menyimpan memori memalukan bagi Timnas Indonesia, sekaligus menjadi bagian dari catatan kebobrokan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Setalah 12 tahun, Timnas Indonesia akan kembali menginjakkan kaki di rumput stadion itu. Apa yang terjadi selanjutnya adalah yang kini tengah ditunggu oleh publik tanah air: dengan gairah untuk menebus memori kelam masa silam, meski menantinya pun harus punuh debar.

***

Wajah-wajah putus asa tampak dari orang-orang yang berkumpul di balai desa. Tak ada energi untuk sekadar memaki. Hanya tersisa gumaman lirih saat papan skor menunjukkan angka 10-0. Hari itu, Rabu (29/2/2012), Timnas Indonesia dibantai Bahrain tanpa ampun.

Usai gelaran Piala AFF 2010, warga desa saya di Rembang, Jawa Tengah, memang mulai gemar nonton bareng setiap pertandingan Timnas Indonesia.

Di tahun-tahun tersebut, belum banyak warga yang memiliki televisi sendiri di rumahnya. Alhasil, nonton bareng di televisi balai desa menjadi solusi. Suasana desa pun jadi gayeng. Saya masih sangat ingat masa-masa itu.

Timnas Indonesia memang gagal juara di Piala AFF 2010. Bahkan gagal juara juga di gelaran SEA Games setahun setelahnya. Namun, banyak warga desa saya tetap optimis, bahwa Timnas Garuda sudah teramat dekat dengan gelar juara. Tinggal menunggu waktu. Pokok’e ditelateni olehe nonton.

Hingga akhirnya sengkarut di tubuh PSSI terjadi dan menimbulkan kekacauan fatal dan mecatatkan peristiwa memalukan di stadion markas Bahrain.

Era bobrok PSSI

Terlalu panjang untuk menulis era-era kebobrokan PSSI di masa silam. Secara singkat begini:

Mulanya adalah konflik internal PSSI yang melahirkan dualisme kepengurusan sekaligus dualisme kompetisi. Saat itu, PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin melalui PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) membentuk Indonesia Premier League (IPL) sebagai kompetisi resmi pada musim 2011-2012.

Namun, sejumlah klub yang sebelumnya sudah bermain di Indonesia Super League (ISL) menolak bermain di kompetisi PT LPIS. Alasannya jelas: musim sebelumnya, PT LPIS gagal menjalankan roda kompetisi LPI. Dengan kata kain, PT LPIS dianggap tidak profesional dalam mengurus kompetisi.

Atas polemik tersebut, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI saat itu, La Nyalla Mattalitti, memotori terbentuknya Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Di bawah KPSI inilah ISL tetap diperbolehkan bergulir.

Hanya saja, PSSI Djohar Arifin menegaskan kalau kompetisi resmi hanyalah IPL. Sementara status ISL adalah breakaway league. Singkat cerita, kondisi itu pun berimbas pada Timnas Indonesia.

Ingatan memalukan Timnas Indonesia di Bahrain National Stadium

Tanpa mengerdilkan para pemain dan staf pelatih saat itu, tapi Timnas Indonesia harus diakui bertandang ke Bahrain National Stadium dalam kondisi sangat pincang.

Iklan

Dalam rentang 2011-2012, Timnas Indonesia sebenarnya menghadapi pertandingan penting: babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014. Tergabung di Grup E bersama Iran, Bahrain, dan Qatar. Dari total enam pertandingan (home-away), enam-enamnya kalah. Kekalahan memalukan terjadi di laga terakhir saat melawat ke Bahrain.

Aji Santoso secara tiba-tiba ditunjuk menjadi pelatih, menggantikan Wim Rijsbergen yang dipecat lantaran lima kekalahan Skuad Garuda sebelumnya.

Sial bagi Aji. Sebab, selain waktu terbatas, memanasnya konflik PSSI dan KPSI di tahun 2012 membuatnya tidak punya banyak pilihan pemain. Dia hanya bisa memanggil pemain dari klub-klub kontestan IPL.

Padahal, kenyataannya, banyak pemain dari kompetisi itu yang masih minim jam terbang. Sedangkan para pemain terbaik seperti Kurnia Meiga, Boaz Solossa, Cristian Gonzales, Hamka Hamzah, bermain di ISL, sehingga tidak bisa membela Merah Putih.

Hasilnya seperti sudah saya singgung di awal tulisan (dan mungkin sudah banyak orang tahu), Timnas Indonesia dibantai 10-0 di Bahrain National Stadium. Hingga saat ini, kekalahan itu tercatat sebagai kekalahan paling besar sekaligus paling memalukan dalam sejarah panjang Skuad Merah Putih.

Jual-beli skor yang sempat menyeruak

Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Bahrain itu sempat memicu kecurigaan dari AFC.

AFC merasa ada yang janggal dari hasil pertandingan tersebut. Sebab, dalam beberapa catatan pertemuan ke belakang, kekuatan Indonesia dengan Bahrain bisa dibilang berimbang.

Maka dari itu, AFC sempat melakukan pemeriksaan kepada sejumlah pemain dan staf Timnas Indonesia atas indikasi dugaan jual-beli skor. Namun, memang tak terbukti hingga saat ini.

“Sebagai pelatih kepala, tentu saya yang paling tahu soal tim. Saya sudah tegaskan tidak ada jual-beli skor,” tegas Aji Santoso tiap ditanya wartawan pada saat itu.

“Kekalahan kita murni karena kalah kualitas,” sambungnya.

Timnas Indonesia tak ingin balas dendam

Timnas Indonesia akan kembali bertandang ke Bahrain National Stadium, Kamis (10/10/2024) pukul 23.00 WIB, dalam lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Saat jumpa pers Rabu (9/10/2024) waktu Bahrain, Shin Tae Yong selaku pelatih kepala Skuad Garuda menekankan tidak sedang ingin mengingat-ingat memori memalukan masa silam.

Dia juga tidak datang ke Bahrain dalam rangka balas dendam. Dia dan anak asuhnya hanya menjamin memberikan penampilan terbaik untuk menjaga asa lolos Piala Dunia 2026 bersama Skuad Garuda.

“Kami sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk pertandingan ini dengan sungguh-sungguh. Jadi saya berharap kita bisa menyajikan penampilan yang bagus di pertandingan nanti,” ujarnya dalam keterangan tertulis PSSI.

“Semua pemain di tim kita melakukan hal bagus sejauh ini. Tidak cuma pemain keturunan (yang berkontribusi). Semua pemain di tim memberikan yang terbaik,” imbuhnya.

Ingatan Memalukan Timnas Indonesia dan Kebobrokan PSSI di Bahrain National Stadium MOJOK.CO
Shin Tae Yong janjikan permainan terbaik vs Bahrain di stadion Bahrain: Bahrain National Stadium. (PSSI)

Mengganti ingatan lama dengan ingatan baru

Di saat bersamaan, pemain belakang Timnas Indonesia, Calvin Verdonk bahkan menjanjikan permainan agresif.

“Kita memiliki tim yang bagus dengan kualitas memadai. Jadi itu adalah alasan kenapa kita tidak terkalahkan di dua pertandingan terakhir,”tegas Verdonk.

Ingatan Memalukan Timnas Indonesia dan Kebobrokan PSSI di Bahrain National Stadium MOJOK.CO
Skuad Garuda bersiap hadapi Bahrain di stadion Bahrain: Bahrain National Stadium. (PSSI)

Timnas Indonesia sudah mengantongi dua poin dari dua laga awal babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tim asuhan Shin Tae Yong menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 di Stadion King Abdullah dan bermain tanpa gol lawan Australia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Dua poin itu membuat Timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara, persis di bawah Bahrain.

Artinya, asa untuk bicara lebih jauh di panggung dunia masih terbuka. Begitu juga asa untuk mengganti ingatan lama dengan ingatan yang baru.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Stadion GBT Surabaya “Pisahkan” Bonek dari Persebaya, Gemuruh Tribun Tak Bisa Dinikmati Lagi karena Tak Tersentuh Seperti Dulu

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

 

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2024 oleh

Tags: bahrainbahrain national stadiumindonesia dibantai bahrain 10-0indonesia vs bahrainPSSIstadion bahraintimnas indonesia
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Ketum PSSI Erick Thohir dan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bahas soal Liga 3 dan Liga 4 di Jawa Tengah MOJOK.CO
Kilas

Liga 3 dan 4 bakal Bergulir di Jawa Tengah, Bina Bakat-bakat Muda dari Desa…

8 Agustus 2025
Kalau gue jadi Patrick Kluivert, gue nggak mau menjadi pelatih Timnas Indonesia gantikan Shin Tae Yong karena Ketum PSSI Erick Thohir problematik MOJOK.CO
Ragam

Kalau Jadi Patrick Kluivert Gue Nggak Mau Kerja sama Erick Thohir yang Interview Kerja di Hari Raya, Tak Punya Value dan Tak Tahu Batas

9 Januari 2025
Timnas Indonesia Gagal Lagi di AFF, Siapa yang Pantas Disalahkan?
Video

Timnas Indonesia Gagal Lagi di AFF, Siapa yang Pantas Disalahkan?

28 Desember 2024
Shin Tae Yong tanpa pemain naturalisasi di Timnas Indonesia dalam Piala AFF 2024 kayak pelatih amatir MOJOK.CO
Aktual

Shin Tae Yong Tanpa Pemain Naturalisasi Jadi Pelatih Biasa Aja yang Tak Kelihatan Hebatnya

10 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.