Melayani banyak fantasi aneh
Ada banyak cerita menggelitik yang didapatkan Audrey selama menjalani profesi ini. Jika Helena pernah dengan terpaksa harus melayani dosennya sendiri, Audrey kebanyakan menerima pelanggan dengan kemauan aneh-aneh.
“Misalnya, aku pernah disuruh dandan kayak pendekar,” katanya, menceritakan salah satu kejadian lucu yang sampai sekarang masih ia ingat.
Saat itu, Audrey menerima panggilan untuk melayani seorang pelanggan. Mawar berpesan, bahwa pelanggannya ini punya fantasi perempuan yang berbusana layaknya pemain film kolosal. Audrey pun diminta dandan ala-ala “penari ronggeng”. Akhirnya, perempuan ini pun datang dengan mengenakan kebaya dan berdandan layaknya penari. Namun, ketika sampai di lokasi, si pelanggan malah mengusirnya karena dianggap tak sesuai pesanan.
“Katanya pelanggan itu minta kolosal, ala-ala kuno gitu. Ya aku kan taunya pakaian adat.”
“Ternyata dia minta aku berbaju pendekar, yang sampai sekarang aku nggak tau kayak apa itu bentuknya,” katanya, sambil tertawa. Saat itu, Audrey pun terpaksa membatalkan pesanan karena ia anggap terlalu aneh dan neko-neko. Sampai sekarang, ia belum bertemu lagi dengan pelanggannya itu.
Selain diminta berbusana ala pendekar, Audery juga pernah diminta untuk cosplay mendiang istri pelanggannya. Ceritanya, pelanggan Audrey baru saja ditinggal wafat sang istri karena Covid-19 sebulan sebelumnya. Lantas, ketika memesan jasa Audrey, pria itu membawa baju-baju favorit almarhum istrinya tersebut.
“Ya, sebelum bercinta, aku disuruh pakai baju yang dibawa dia. Baju, celana, sampai daleman, sepatu juga, semua milik mantan istrinya,” ujar Audrey.
“Aku nggak pernah masalahin fantasi aneh-aneh pelanggan selama cocok sama bayarannya.”
Akan berhenti pada waktunya
Satu hal yang membedakan Helena dan Audery; nama pertama sudah meninggalkan dunia gelap ini, sementara Audrey masih bergelut di dalamnya. Sekitar pertengahan 2021 lalu, Helana melangsungkan pernikahan. Pria yang duduk bersamanya di pelaminan itu adalah teman SMA-nya, yang sebelumnya kuliah di kampus berbeda.
Pertanyaan yang terlintas: apa yang membuat Helena memilih meninggalkan dunia open BO dan memutuskan menjalin komitmen dalam bentuk perkawinan?
Jawaban Helana: “Aku lelah!”
Diakuinya, sudah tak terhitung lagi berapa banyak pria yang pernah tidur dan membayarnya. Ia juga tidak bisa mengingat barang-barang mewah apa saja yang sudah ia beli dari hasil open BO—saking banyaknya. Segala kemudahan dan kemewahan memang ia dapatkan dari bisnis gelap ini. Namun, ia mengaku tidak mungkin selamanya dirinya menjual diri. Pasti ada titik akhir.
Keputusan besar pun ia ambil. Sejak resmi berpacaran dengan pria yang saat ini jadi suaminya, ia sudah meninggalkan jauh-jauh dunia perlendiran ini. Memang tidak mudah, karena awalnya banyak hambatan yang harus ia lewati.
“Banyak ancaman, kalau aku nolak pelanggan, mereka [muncikari] bakal bongkar aibku,” ujarnya.
“Bram sering banget ngancam. Kayak ‘aku bakal bilang ke pacarmu kalo kamu nggak mau nerima order’.”
Namun, lambat laun Helena bisa keluar dari jerat tersebut. Orang-orang semacam Bram berhenti menghubunginya. Bahkan, ketika hubungan Helena dan pacar sudah berjalan setahun, ia memberanikan diri untuk jujur soal masa lalunya kepada sang pacar. Meski pacarnya sempat shock, membisu selama beberapa hari, bahkan membuatnya cemas akan hubungan mereka, toh, pada akhirnya pria itu menerimanya.
“Aku bersyukur dia mau berdamai dengan masa laluku,” ucap Helena dengan nada yang pelan.
Sementara Helena sudah pergi jauh-jauh dari dunia open BO, langkah berbeda justru diambil Audery. Hingga kini, gadis ini masih menggelutinya. Dalam bahasanya: “ada order, gas terus!”. Ia mengaku punya alasan kuat mengapa sulit baginya untuk meninggalkan open BO.
“Aku bisa bayar kontrakan, beli HP, sampai bayar kuliah pakai duit BO,” ujarnya.
“Bapak ibu nggak kerja. Aku yang nanggung, duit dari mana kalau bukan BO?”
Menurut Audrey, dirinya telah telanjur jauh menyelam dalam dunia gelap ini. Toh, “image cewek nakal” juga telah tersemat padanya gara-gara banyak teman kuliahnya tahu profesi sampingan Audrey.
“Sekalian aja, kan? Udah banyak teman yang tahu aku BO, yaudah lanjut gas terus aja selama ada order dan duitnya.”
Hingga hari ini, belum terlintas di pikiran Audrey untuk berhenti. Namun, suatu saat, ketika dirinya sudah lulus kuliah, ia mengaku akan meninggalkan dunia open BO.
“Habis kuliah mau cari kerjaan yang bener. Yakali ngaku ke orang tua, ‘kerja apa?’, aku jawab ‘ngelonte, Pak!’. Kan nggak mungkin.”
Reporter: Ahmad Effendi
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA: Pengakuan Pengguna Jasa Open BO yang Merasa Tersesat di Bulan Puasa