Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Cerita Desa Fans Fanatik Argentina, Saat Maradona dan Messi Turun di Pambusuang

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
3 Desember 2022
A A
Beranda Liputan Geliat Warga
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di desa ini, bisa jadi tiap hari adalah doa-doa agar tim nasional Argentina melewati setiap pertandingan dalam Piala Dunia 2022 dengan kemenangan. Gara-gara Maradona, sejak tahun 1980-an, Desa Pambusuang menjadi desa fanatik Argentina.

***

Kamis (1/12) jelang subuh hujan turun di Desa Pambusuang, Balanipa, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Hujan seakan hendak meluruhkan semangat warga yang penuh harap menatap siaran Piala Dunia 2022. Mereka sedang menyaksikan bersama pertandingan yang menentukan kelolosan kesebelasan kebanggaan mayoritas warga Pambusuang yakni Argentina ke babak 16 besar dalam pesta paling akbar dalam sepak bola dunia.

Saat paruh pertama pertandingan tinggal sebentar lagi usai. Namun, Albiceleste belum berhasil menaklukkan pertahanan Polandia. Szczęsny, seperti pada pertandingan-pertandingan sebelumnya, begitu tangguh di bawah mistar gawang. Ketangguhan itu terbukti di menit ke-38, saat kiper 196 sentimeter itu berhasil menggagalkan penalti Messi yang mengarah ke kanan gawang.

Namun, ketegangan itu mulai mencair di babak kedua. Ketika serangan-serangan Messi dan kompatriotnya mulai membongkar pertahanan lawan. Baru bergulir satu menit paruh kedua, Alexis Mac Allister berhasil membuka keunggulan. Disusul gol kedua dari Julian Alvarez yang bertahan hingga peluit panjang. Pagi itu, kampung di tepi Teluk Mandar penuh suka cita.

Usai pertandingan, fajar mulai beranjak dan warga Pambusuang bisa pulang dengan hati riang. Seorang warga setempat, Muhammad Ridwan (44) atau akrab dipanggil Ridwan Mandar berujar bahwa pertandingan penentuan grup C ini penonton memang tidak seramai sebelumnya karena guyuran hujan.

Baca Juga:

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Bule Bali Viral hingga Messi yang Harusnya Bersyukur Bisa ke Indonesia!

Bule Bali Viral hingga Messi yang Harusnya Bersyukur Bisa ke Indonesia!

31 Mei 2023

“Pertandingan sebelumnya lebih ramai lagi. Warga di sini menonton lewat proyektor yang disediakan salah satu orang fans sejati Argentina,” ujarnya semangat.

piala dunia di desa argentina Pambusuang
Kampung bola Pambusuang (Dok.Ridwan Mandar)

Pada pertandingan kontra Meksiko, riuh jalanan di Desa Pambusuang seperti sedang ada hajatan pasar malam. Begitu ramai. Orang tua hingga anak-anak tumpah ruah. Ungkapan kekesalan menggunakan bahasa daerah terdengar saat ada peluang yang gagal maupun keputusan wasit yang kurang menguntungkan Argentina.

Lewat kisah dari Ridwan, tergambar betapa besar dukungan yang diberikan warga Pambusuang dan beberapa kampung pesisir laut di sekitarnya untuk kesebelasan negara yang jauhnya ribuan kilometer dari Indonesia ini. Hal itu paling terasa setiap gelaran Piala Dunia sejak beberapa dekade silam.

Kampung ini memang mendeklarasikan diri sebagai “Kampung Bola” setiap ada hajatan Piala Dunia. Bendera-bendera negara kontestan berkibar di sudut-sudut desa. Tapi paling banyak tetaplah bendera putih biru dengan matahari di tengahnya. Ibaratnya Desa Pambusuang menjadi Desa Argentina setiap ada kompetisi sepak bola yang melibatkan timnas Argentina.

Ridwan berkisah kalau warga di sini punya gairah terhadap sebuah kompetisi. Jiwa-jiwa para pelaut yang penuh semangat menjadi ciri mereka.

“Dulu ada antropolog Jerman bernama Horst Liebner yang ke sini untuk riset. Dia melihat kalau para nelayan ini semangatnya besar untuk berkegiatan seperti lomba. Mulai dari lomba perahu sampai sepak bola,” katanya.

Modal sosial yang dimiliki itu akhirnya terwadahi, ketika sebuah stasiun televisi mengadakan lomba mendekorasi kampung saat ada perhelatan piala dunia. Bermodalkan semangat tadi, para warga dengan senang hati bahu membahu mendekorasi dengan pernak-pernik sepak bola.

Meski program yang diadakan stasiun televisi itu sudah tidak berlanjut, warga di sini tetap mendekorasi kampungnya setiap empat tahun sekali. Kebiasaan yang sudah bermula beberapa tahun itu terus berlanjut bahkan menjadi identitas yang melekat pada Pambusuang.

Iklan

Wujud kecintaan terhadap Argentina

Namun, kegilaan warga Pambusuang dan kampung di sekitarnya terhadap Argentina bukan sekadar saat ada hajatan Piala Dunia saja. Saat Tim Tango berlaga di Copa Amerika misalnya, semarak nonton bersama juga terasa di kampung warga. 

piala dunia di pambusuang
Lukisan Argentina di sudut-sudut Gang di Desa Pambusuang. (Dok.Ridwan Mandar)

Saat Messi akhirnya berhasil mengangkat trofi paling bergengsi di Amerika Latin pada 2021 lalu, warga Pambusuang bersorak gembira. Mereka turun melakukan konvoi di jalanan kecamatan untuk merayakan kemenangan itu.

“Bukan hanya saat Piala Dunia. Mereka ini menang kalah pokoknya Argentina,” kelakar Ridwan.

Di kampung ini ada seorang fans Argentina garis keras bernama Yusuf (50). Bukti fanatiknya lelaki yang akrab disapa Pua Raju itu,  setiap detail rumahnya diwarnai putih dan biru muda. Foto-foto Messi juga terpampang di pagar. Corak itu bukan hanya dikhususkan saat gelaran Piala Dunia saja.

“Dia memang bukan fans kaleng-kaleng,” ujar Ridwan kagum.

Saat anak pertama Yusuf yang bernama Sirajudin menikah, pernak-pernik mulai dari seserahan hingga seragam juga bercorak Argentina. Logo Argentina Football Federation mejeng di barang sakral yang diserahkan mempelai lelaki kepada sang calon istri.

Hal itu juga berlanjut saat Sirajudin akhirnya memiliki anak pertama. Anak tersebut diberi nama Messi. Bukti bahwa kecintaan terhadap Argentina diwariskan dari generasi ke generasi di kampung ini.

Rumah milik Yusuf memang jadi yang paling mencolok. Beberapa rumah fans Argentina lain di Pambusuang mungkin punya beberapa pernak-pernik penanda loyalitas seorang penggemar, namun tetap saja tidak sesemarak kepunyaan Yusuf.

Rumah bercorak serba Argentina milik Yusuf (Ridwan Mandar)

Menonton Argentina bahkan lebih semarak ketimbang saat tim nasional Indonesia berlaga. Sepengamatan Ridwan, jarang ada nonton bareng meriah saat Indonesia sedang menjalani kompetisi seperti AFF Cup.

“Ketika ada momen seperti AFF, nggak terlalu hidup animonya. Nggak sampai ada bendera seperti sekarang, pun nobar begitu jarang bahkan nggak ada yang saya lihat,” paparnya.

Baca halaman selanjutnya

Sejarah munculnya rasa cinta

Halaman 1 dari 2
12Next
Tags: ArgentinaLionel MessimaradonamessiPiala dunia
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Bule Bali Viral hingga Messi yang Harusnya Bersyukur Bisa ke Indonesia!
Video

Bule Bali Viral hingga Messi yang Harusnya Bersyukur Bisa ke Indonesia!

31 Mei 2023
Elektabilitas Ganjar Pranowo merosot tajam. MOJOK.CO
Kotak Suara

Dinilai Gagalkan Piala Dunia U-20, Elektabilitas Ganjar Pranowo Dipepet Prabowo

11 April 2023
piala dunia u-20 mojok.co
Olah Raga

Jogja Gagal Dapat Limpahan Wisatawan Akibat Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

31 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
donasi gempa cianjur mojok.co

Dari Siswa Hingga Swasta, DIY Donasi Rp1,54 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.