Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Menelusuri Desa Bubakan, Saksi Kesuksesan Penjual Mie Ayam Wonogiri yang Menolak Anggapan Kampung Miliarder

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
7 November 2023
A A
Menelusuri Desa Bubakan, Saksi Kesuksesan Penjual Mie Ayam Wonogiri yang Menolak Anggapan Kampung Miliarder MOJOK.CO

Ilustrasi Menelusuri Desa Bubakan, Saksi Kesuksesan Penjual Mie Ayam Wonogiri yang Menolak Anggapan Kampung Miliarder. (Dena Isni/Mojok.Co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Saat sepi berubah jadi keramaian adu burung kicau

Momen para perantau serempak pulang hanya terjadi saat Ramadan jelang Idulfitri. Kampung yang biasanya sepi, rumah yang biasanya tak berpenghuni, berubah jadi hiruk-pikuk yang seakan tak kunjung henti.

Sambil terkekeh, Kasno menceritakan kalau sebagian besar perantau lelaki punya hobi yang sama: memelihara burung kicau. Terutama, jenis murai batu. Saat mudik, burung-burung itu mereka bawa pulang ke kampung.

“Ini yang kadang bikin saya iri. Mereka itu kalau pulang bawa murai bagus-bagus. Sampai dibuat kontes itu di pinggiran gang,” kelakarnya.

Selain itu, para perantau juga memberikan banyak impak kepada pembangunan desa. Kasno mencontohkan ketika ada kegiatan Karang Taruna, para perantau adalah salah satu yang menjadi tujuan panitia menyebar proposal donasi.

desa bubakan.MOJOK.CO
Salah satu rumah bertingkat milik perantau di Desa Bubakan (Hammam Izzuddin.Mojok.co)

Selanjutnya, para perantau turut membantu pembangunan masjid-masjid besar yang terlihat di berbagai sudut desa. Bahkan, ada satu RT yang mampu membuat masjid sendiri tanpa bantuan dari luar wilayahnya.

“Syukur, di sini kerukunannya terjalin. Para perantau dan yang hidup di desa saling bantu,” katanya Kasno.

Para perantau misalnya, memilih menggunakan gerobak-gerobak buatan warga desa untuk digunakan berjualan di kota besar. Warga yang tidak merantau pun ikut kecipratan berkahnya.

Nggak suka disebut kampung miliarder

Kemashyhuran peratau Desa Bubakan sebenarnya sudah menjadi cerita sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan desa ini beberapa kali disinggahi YouTuber yang kemudian melabelinya sebagai “Kampung Miliarder”.

Kasno berujar bahwa anggapan itu tidak tepat dan tidak selayaknya disematkan ke desa ini. Sebab, memang tidak semuanya benar-benar orang kaya.

“Kasihan orang yang nggak punya disebut orang kaya. Kan nggak seharusnya begitu. Lihat saja rumahnya, memang ada yang besar, tapi itu kan nggak semua,” katanya.

Beberapa pemilik rumah besar juga sebenarnya bukan perantau, melainkan petani. Menurut Kasno, tanah di sekitar Bubakan subur untuk bertani sayur. Ia mengajak kami berkeliling untuk melihat kehidupan warga desa yang tidak merantau namun tetap Sejahtera.

“Lha ini warga yang di rumah saja juga ya bisa hidup sejahtera. Ini tabungan mereka yang bertani,” ujarnya sambil menunjuk kandang-kandang sapi di pinggiran gang.

“Membedakan rumah besar hasil merantau dengan yang tidak itu sederhana. Kalau yang sukses merantau itu biasanya bangunannya modern dan tingkat. Kalau yang sukses di rumah itu ya model rumah Jawa,” imbuhnya.

Terlepas dari semua itu, Kasno mengaku bangga dengan para perantau yang berhasil membantu pembangunan desa dengan hasil jerih payah mereka di tanah rantau. Tradisi yang sudah menjadi siklus sejak puluhan tahun lalu dan terus berlanjut karena sikap bantu-membantu antar keluarga dan tetangga.

Iklan

Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

Tulisan ini merupakan bagian dari Ekspedisi Mie Ayam Wonogiri

BACA JUGA Sejarah Mie Ayam Wonogiri: Ketika Kaum Boro Mendapatkan Resep dari Orang-Orang Tionghoa di Jakarta

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 7 November 2023 oleh

Tags: desa bubakanekspedisi mie ayam wonogirimie ayammie ayam wonogiri
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

5 Mie Ayam yang Perlu Dihindari kalau Nggak Mau Rugi, Pembeli Mesti Jeli
Pojokan

5 Mie Ayam yang Perlu Dihindari kalau Nggak Mau Rugi, Pembeli Mesti Jeli

15 September 2025
4 Akal-akalan Pedagang Mie Ayam yang Menipu Pembeli Demi Meraup Untung Banyak
Pojokan

4 Akal-akalan Pedagang Mie Ayam yang Menipu Pembeli Demi Meraup Untung Banyak

8 September 2025
3 Kesalahan Penjual Mie Ayam Bakso yang Bikin Saya Menghindari Kuliner Ini dengan Sepenuh Hati
Pojokan

3 Kesalahan Penjual Mie Ayam Bakso yang Bikin Saya Menghindari Kuliner Ini dengan Sepenuh Hati

5 Agustus 2025
Kiat Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam ala Brian Khrisna
Video

Kiat Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam ala Brian Khrisna

4 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.