Satu Malam, Dua Trofi: Tim Futsal UNY Kawinkan Gelar Juara, Putra-Putri Menang Besar di Final

Satu Malam, Dua Trofi: Tim Futsal UNY Kawinkan Gelar Juara, Putra-Putri Menang Besar di Final (Mojok.co)

Fantastis. Itulah satu kata yang menggambarkan malam di GOR Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Rabu (12/11/2025). Sekitar 300 penonton menjadi saksi bagaimana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menutup Campus League 2025 by Polytron dengan hasil sempurna. Dua timnya, putra dan putri, sama-sama keluar sebagai juara.

Malam itu, dua tim UNY, putra dan putri, turun bergantian di laga final. Misi mereka sama: membawa pulang dua trofi sekaligus dan menegaskan dominasi UNY di kancah futsal mahasiswa Yogyakarta.

Bagi pelatih kepala Ghandra Farrel Ibrahim, beban itu terasa lebih berat di tim putri. Lawan yang menunggu di final adalah Universitas Negeri Malang (UM), tim kuat dari luar daerah yang sudah memberi perlawanan ketat sejak babak penyisihan. 

“Melawan UM selalu susah. Di penyisihan kami hanya imbang, susah cetak gol,” ujar Ghandra.

futsal UNY.MOJOK.CO
Di final, tim putri UNY menghadapi lawan tersulit di kompetisi kali ini, UM. Sebelumnya di penyisihan grup, mereka bermain imbang. (dok. Campus League)

Tim putra UNY juga tak kalah waspada. Lawan mereka, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), dikenal dengan permainan cepat dan pressing alot. Meski langkah UNY ke final terbilang mulus, partai puncak itu tak bisa dianggap enteng.

Final putri: sabar, berbuah menang besar

Pertandingan final sektor putri menjadi pembuka pesta juara UNY. Mereka menghadapi UM, lawan tangguh yang sudah dihadapi di babak penyisihan. Kala itu, duel berakhir imbang tanpa gol.

Sejak peluit pertama dibunyikan, aroma pertandingan berat sudah terasa. UNY, yang tampil menyerang sejak menit awal, berulang kali kesulitan menembus rapatnya pertahanan UM.

Babak pertama berakhir tanpa gol. Beberapa peluang Zahra Hamdan dan Syarah Aidatul Aulia kandas di tangan kiper UM yang tampil gemilang.

“Kami main terlalu terburu-buru. Bola cepat dioper ke depan, padahal lawan sudah menumpuk pemain di area kotak,” ujar Ghandra yang ditemui Mojok seusai laga.

Barulah pada babak kedua, strategi sabar UNY membuahkan hasil. Setelah serangkaian tekanan, Zahra membuka keunggulan lewat sontekan memanfaatkan bola muntah pada menit ke-25. Gol itu memecah kebuntuan dan mengangkat kepercayaan diri tim.

Delapan menit berselang, giliran sang kapten, Rinjani Manurung, menggandakan skor menjadi 2-0.

Selebrasi gol pemain UNY setelah sang kapten, Rinjani, mencetak gol kedua. (dok. Campus League)

UM yang mencoba keluar dari tekanan justru kehilangan kendali di lini tengah. Namun, UNY semakin leluasa mengatur tempo. Syarah Aidatul Aulia pada akhirnya menemukan celah untuk menutup pesta gol pada menit ke-39, memastikan kemenangan telak 3-0 bagi UNY.

Bagi Rinjani, kemenangan itu bukan sekadar soal trofi. “Ini momen pertama kali saya merasakan putra dan putri UNY juara bersamaan. Dulu pernah, tapi belum di masa saya. Sekarang rasanya luar biasa,” ujarnya seusai laga.

Ia menambahkan, kemenangan atas UGM di semifinal menjadi titik balik mental tim. “Sebelumnya di Champions League of Faculty (CLF) kami kalah dari UGM. Tapi di babak grup kemarin kami menang, dan dari situ semua pemain percaya diri. Lawan UM pun kami lebih tenang,” katanya.

Final putra: tajam dan efisien

Tak lama berselang, giliran tim putra UNY naik ke lapangan. Suasana tribun kembali pecah, kali ini dengan chant yang lebih riuh. Lawan mereka, UAJY, datang dengan reputasi kuat sepanjang babak penyisihan.

Gol cepat dari Zaidan Arrafi Rajadatu pada menit ketujuh membuka keunggulan. Dua menit kemudian, Rizal Daniel Calvinno menggandakan skor menjadi 2-0. Dalam tempo singkat, UNY menguasai jalannya laga.

Selebrasi Rizal Daniel Calvinno usai mencetak gol pertama UNY. (dok. Campus Leagur)

UAJY mencoba membalas lewat tembakan jarak jauh, tetapi pertahanan rapat UNY membuat upaya itu selalu mentah.

Memasuki babak kedua, UAJY meningkatkan tekanan lewat serangan sayap, sementara UNY menunggu untuk melancarkan serangan balik. Upaya UAJY memperkecil ketertinggalan tak membuahkan hasil.

Sebaliknya, UNY justru menambah keunggulan lewat gol kedua Rizal pada menit ke-33, disusul Asnan Nur Huda yang menutup kemenangan 4-0 hanya semenit berselang. Skor 4-0 bertahan hingga laga usai, tim putra UNY pun mengikuti jejak tim putri.

Momen lengkap seorang pelatih

Bagi Ghandra, yang sejak akhir 2019 membina tim futsal putri UNY, hasil ini punya arti tersendiri. “Ini momen spesial. Baru kali ini sejak saya melatih [tim putri], putra dan putri sama-sama juara di kompetisi yang sama,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan UNY bukan hanya hasil strategi, tetapi juga kedewasaan tim dalam mengelola pertandingan. 

“Setelah laga penyisihan melawan UM, kami evaluasi total. Saya minta anak-anak main lebih sabar, kuasai bola, dan rebut second ball. Gol pertama di final juga datang dari second ball, persis seperti yang kami latih,” katanya.

Menjelang malam, GOR UII masih dipenuhi suara sorakan dan lampu ponsel dari para suporter. Para pemain UNY berfoto bersama dua trofi di tengah lapangan.


Sementara di tepi lapangan, Ghandra duduk memperhatikan para pemainnya yang masih bersukacita.

“Bagi saya, ini bukan cuma soal piala,” ujarnya pelan. “Tapi tentang membangun karakter juara di kampus yang dikenal dengan guru-guru masa depan. Hari ini mereka membuktikan, jadi pendidik pun bisa tangguh di arena futsal.”

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Exit mobile version