Calon Presiden Prabowo Subianto membuat perangkap dengan cara pura-pura goblok agar mudah untuk bicara kepada masyarakat biasa. Sedangkan Anies Baswedan tampak masuk perangkap karena tidak bisa menurunkan gaya bahasanya.
Hal tersebut Made Supriatma sampaikan saat menjadi pembicara di Nobar Debat Capres 2024 dengan tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik di Tjondrogeni Resto, Sleman, Minggu (7/01/2024).
Menurut Made Supriatma, mungkin banyak yang tertawa dengan apa yang Prabowo sampaikan sebagai sesuatu yang dangkal dan sebagainya. Sebagai seorang peneliti, Bli Made menyatakan memiliki banyak pengalaman dalam peristiwa politik elektoral. Menurutnya apa yang sedang Prabowo lakukan adalah cara untuk bicara ke masyarakat biasa. Bukan kepada orang-orang intelektual.
“Prabowo sedang bicara beneran ke rakyat biasa, bukan kepada orang seperti kita. Sebab, untuk orang biasa ini menarik, pura-pura goblok,” kata Made Supriatma. Menurutnya, apa yang Prabowo tampilkan seperti yang ia lihat persis di debat calon presiden Filipina.
Kalau mau maju, militer dulu
“Poin utama dari Prabowo pada malam ini adalah, ‘Lu cuma ngomong tok’, dan itu disampaikan ke Anies berkali-kali. Dan Anies sangat-sangat intelektual, dan dia sudah masuk ke dalam perangkap Prabowo. Tidak bisa menurunkan bahasanya supaya bisa dimengerti oleh orang kebanyakan,” kata Made Supriatma memberikan analisisnya.
Menurut Bli Made, secara substantif, apa yang mau Prabowo sampaikan sudah jelas. “Kalau mau maju, militer dulu, perang dulu kita. Prabowo seorang yang sangat realis dalam perspektif nasional,” kata Bli Made.
Ia menambahkan, pasangan cawapres Gibran ini menomor duakan sektor-sektor lain di luar keamanan. “Yang penting kita kuat dulu, karena kalau kita kuat, nggak ada orang yang berani sama kita,” kata Bli Made.
Sastrawan dan akademisi Okky Madasari menanggapi apa yang Made Supriatma sampaikan, bahwa capres nomor urut dua ini sedang bicara pada masyarakat umum, masyarakat kebanyakan. Okky justru tidak melihat Prabowo sedang dengan sengaja sedang pura-pura bego atau pura-pura untuk tidak bicara hal yang berat agar masyarakat biasa mudah mengerti.
“Prabowo ingin bicara dengan orang kebanyakan dengan cara menegaskan bahwa yang paling penting untuk isu hubungan internasional, geopolitik, pertahanan itu adalah kepentingan nasional. Titik. Yang penting ekonomi kita, yang penting adalah keamanan kita,” kata Okky Madasari.
Baca halaman selanjutnya..
Waspada, Prabowo bisa tumbuhkan nasionalisme sempit
Prabowo bisa tumbuhkan nasionalime sempit
Menurutnya, Prabowo mengenyampingkan banyak hal, misalnya bahwa indonesia bisa berperan aktif mendorong perdamaian, bisa Indonesia memainkan peran dalam konstelasi global. Prabowo ingin menunjukkan ke masyarakat itu tidak penting, yang penting ekonomi dan keamanan.
“Itu Prabowo gunakan, dan ini kan bahasa yang sangat populis, sangat mudah menumbuhkan rasa insecure, rasa terancam dan rasa kobaran nasionalime sempit,” kata Okky Madasari.
Menurutnya masyarakat bisa jadi kemudian berpikir, kalau mentingin kepentingan sendiri ya pilih saja Prabowo. “Inilah yag perlu diwaspadai bersama,” kata Okky.
Dosen Hubungan Internasional Universitas Jendral Soedirman, Agus Haryanto punya pandangan lain yang berbeda dengan Bli Made. Ia melihat justru, Anies Baswedan sudah berusaha untuk membuat bahasa yang ingin ia sampaikan mudah. “Misalnya gastro diplomasi, Anies menyampaikan dengan bahasa harus ada restoran-restoran di luar negeri. Menurut saya itu sudah sederhana,” kata Agus Haryanto.
Debat Capres 2024 ketiga berlangsung di Istora Senayan Jakarta Pusat. Masing-masing kandidat presiden menyampaikan ide dan gagasan jika terpilih dalam Pemilu 2024, 14 Februari mendatang. Debat berikutnya akan berlangsung pada 21 Januari 2024 antar calon wakil presiden.
Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammm Izzuddin
BACA JUGA Ramai Debat Soal Tanah Milik Prabowo yang Luasnya 100 Kali Kota Jogja
Ikuti berita terbaru dari Mojok di Google News