Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas

Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas.MOJOK.CO

Ilustrasi Pedagang Pasar Godean Geruduk Kantor DPRD Sleman: Menolak Dipindah Paksa Karena Fasiltas Belum Siap dan Sikap Pemkab Sleman yang Tak Jelas (Ega Fansuri/Mojok.co)

Ratusan pedagang Pasar Godean menggeruduk Kantor DPRD Sleman pada Rabu (25/9/2024). Tiga poin tuntutan mereka layangkan. Termasuk menolak dipindah paksa karena merasa tak ada kejelasan dari Pemkab.

***

Koordinator aksi demonstrasi pagi tadi, Paryanto, mengaku bingung dengan sikap pemerintah kabupaten Sleman. Bagaimana tidak, sebelumnya ia belum mendapat sosialisasi terkait pemindahan para pedagang dari pasar darurat (pasar sementara) ke Pasar Induk Godean.

Seperti diketahui, sejak Juni 2023 lebih dari seribu pedagang Pasar Godean direlokasi ke pasar sementara yang berlokasi di Kelurahan Sidoluhur karena akan dilakukan revitalisasi. Akhir Agustus 2024 lalu, Presiden Jokowi kemudian meresmikan Pasar Induk Godean yang sudah selesai direvitalisasi.

Kendati demikian, proyek revitalisasi yang memakan anggaran APBN sebesar Rp89 miliar itu belum sepenuhnya siap ditempati. Bahkan, dari informasi yang Paryanto terima, pemindahan pedagang sangat sulit untuk dilakukan dalam waktu dekat. Malah awalnya baru akan dilakukan tahun depan.

“Tapi kami dipaksa pindah di bulan depan, antara tanggal 7 sampai 12 Oktober ini. Orang pemkab datang, marah-marah sambil memaksa. Pedagang jadi ketakutan” ujar Paryanto, saat ditemui Mojok setelah selesainya aksi.

“Maka dari itu, kami menggelar aksi demonstrasi ke sini, ke DPRD Sleman. Kami menolak sekaligus menuntut kejelasan. Bahkan hari ini 80 persen pedagang nggak jualan, tutup semua,” imbuhnya.

Poin tuntutan, minta perbaikan fasilitas sampai jaminan keamanan

Paryanto mengungkapkan, memang di Pasar Godean Sementara dirinya mengalami penurunan pendapatan. Ia pun sangat menyambut baik apabila dapat kembali ke pasar induk dengan harapan omzet bisa kembali stabil.

Namun, pedagang tahu ini menegaskan, dia dan ratusan pedagang lain hanya mau pindah apabila fasilitas telah lengkap.

“Sekarang saja belum siap fasilitasnya, malahan kemarin masih ada garis polisi, belum boleh masuk. Kok sekarang udah disuruh pindah,” tukasnya.

Dalam aksi demonstrasi pagi tadi, para pedagang akhirnya bisa menemui Ketua sementara DPRD Sleman, Gustan Nanda, untuk audiensi. Salah seorang perwakilan pedagang, Bayu, masuk ke gedung untuk audiensi sedangkan ratusan yang lain menunggu di luar.

Para pedagang Pasar Godean lain menunggu di luar gedung saat perwakilan mereka audiensi dengan Ketua DPRD Sleman (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Berdasarkan hasil audiensi, Bayu menyebut bahwa ada beberapa poin yang ia sampaikan. Mulai dari soal parkiran, jaminan keamanan pedagang, hingga troli sebagai tempat menaruh dagangan.

“Tuntutan yang pedagang inginkan itu salah satunya adalah parkir. Karena dengan adanya parkir insyaallah akan nyaman,” ujarnya.

“Selanjutnya soal gledek. Kenapa gledek? Gledek itu kan tempat untuk untuk menyimpan barang, kalau yang punya kios punya rolling door. Nah, kalau kami itu lot terbuka, jadi kita harus buat pagar penutup pakai strimin dan sebagainya, itu butuh modal banyak,” imbuhnya.

Poin selanjutnya, adalah troli untuk membantu distribusi saat jualan. Sementara poin terakhir adalah menghentikan sosialisasi.

“Kenapa sosialisasi ini dihentikan, karena dari poin 1,2,3 belum siap. Karena belum ada kejelasan dari pihak pemerintah. Kami mau ditempatkan di mana belum tahu kok sudah disosialisasikan untuk segera pindah dalam waktu dekat,” ucapnya.

Berharap pindah setelah lebaran 2025

Bayu menyebut bahwa aksi pagi tadi adalah bentuk dari rasa geram para pedagang. Dia bilang selama ini pihaknya sudah beberapa kali melakukan mediasi dengan Pemkab Sleman, tapi selalu buntu. 

Pedagang menginginkan untuk pindah paling cepat tahun depan. Sementara Pemkab Sleman tetap meminta agar pedagang pindah di 2024 ini.

“Dengan perpindahan yang cepat ini untuk kami jujur belum siap. Untuk bangunan juga belum siap dan perlu digaris bawahi bahwa kemarin banyak temuan bahwa pasar itu masih banyak kebocoran. Artinya, belum layak untuk dihuni, kita sudah disuruh segera pindah,” tegasnya.

“Kami berharap perpindahan pasar ini di 2025, dan harapan kami kalau bisa setelah Lebaran. Karena Lebaran jujur kami momen penting, kami butuh modal banyak, kami mohon hentikan sosialisasi pemindahan pedagang Pasar Godean,” tegasnya.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Menjawab Misteri Dua Makam Tua di Pasar Godean

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version