Seorang guru Biologi di salah satu SMA di Bandung Barat terancam dipecat gara-gara meminta siswa menggambar alat reproduksi.
Belakangan viral di media sosial seorang guru di sebuah SMA di Bandung Barat yang meminta siswanya menggambar ujian alat reproduksi. Dari video terekam bagaimana siswa mencoba menggambar alat reproduksinya secara detail.
Banyak warganet mengecam guru Biologi tersebut. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengancam akan memberhentikan si guru.
“Pokoknya kita tidak akan ada toleransi guru-guru yang tidak mencerminkan spirit pendidikan,” imbuhnya,” ujarnya melansir Kompas.
Sementara cara pandang berbeda diberikan oleh Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Holy Ichda Wahyuni.
Memahami konteks perintah guru Biologi di Bandung Barat
Holy maklum jika perintah menggambar alat reproduksi tersebut menjadi kontroversi. Jangankan menggambar, di Indonesia, sekadar membicarakan edukasi seksual memang masih dianggap tabu.
Meski begitu, Holy mengajak menggarisbawahi: dalam konteks apa materi tersebut diberikan si guru Biologi di salah satu SMA Bandung Barat tersebut? Sehingga yang muncul adalah reaksi objektik, bukan penghakiman apalagi secara berlebihan.
“Saya melihat isi kolom komentar sedikit miris. Sebab akhirnya banyak tudingan dengan kata-kata tidak senonoh terhadap guru tersebut, seperti mohon maaf, guru porno, guru sangean, itu kan sangat miris,” ujar Holy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/4/2025).
“Dari sini sebenarnya siapa yang lebih layak dianggap sebagai pelaku pelecehan seksual? Sang guru, atau mereka yang menghakimi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Holy menyebut, jika konteksnya adalah pembelajaran, permintaan menggambar alat kelamin dalam mata pelajaran Biologi sebenarnya merupakan bagian dari pendekatan visual untuk memahami anatomi tubuh manusia.
“Dalam ilmu Biologi, memahami sistem reproduksi adalah bagian esensial kurikulum,” tutur Holy.
“Nah, jika situasinya guru menyampaikan ini secara ilmiah, edukatif, dan sesuai dengan usia perkembangan peserta didik, maka tindakan itu masuk dalam ranah pendidikan, bukan pelanggaran etika,” bebernya.
Tabu dan ancaman paparan pornografi lebih dini
Dalam teori konstruktivis, jelas Holy, menggambar membuat siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga aktif membangun pemahaman mereka.
Sayangnya, dalam banyak budaya, pembicaraan tentang alat reproduksi manusia atau seksualitas (khususnya alat kelamin) masih dianggap tabu. Padahal, tabu inilah yang justru menyumbang pada minimnya literasi seksual di kalangan remaja.
“Ketertutupan informasi seringkali menyebabkan mereka mencari tahu dari sumber yang tidak kredibel atau terpapar pornografi lebih dini,” tutur dosen PGSD UM Surabaya tersebut.

Edukasi seksual bukan ancaman moral
Dalam perspektif filsafat kritis Paulo Freire, pendidikan seharusnya membebaskan dan menyadarkan manusia dari belenggu ketidaktahuan dan opresi kultural.
Maka, menjauhkan siswa dari pemahaman tubuhnya sendiri karena alasan “tabu”, bagi Holy, justru bisa menjadi bentuk penindasan pengetahuan.
“Edukasi seksual seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman moral, melainkan sebagai alat untuk menciptakan manusia yang sadar akan tubuh, batas, dan tanggung jawab,” tegas Holy.
“Nah, yang perlu dikritisi adalah metode penyampaiannya, apakah sesuai dengan kurikulum, usia siswa, serta pendekatan etika dan pedagogi yang baik,” tandasnya.
Maksud sebenarnya guru Biologi di Bandung Barat
Usut punya usut, guru Biologi yang viral tersebut adalah Wety Yuningsih yang mengajar di di SMA Negeri 1 Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Melalui video, dia mengakui memang meminta siswa menggambar alat reproduksi. Namun, bukan atas landasan pornografi seperti yang ditudingkan warganet.
“Adapun konten itu sebetulnya terkait dari bagian pembelajaran Biologi kelas XI tentang reproduksi, di mana siswa diharapkan untuk memahami alat reproduksinya masing-masing,” jelas Wety.
“Saya meminta maaf karena kurang berhati-hati dalam membuat konten yang mungkin sebaiknya tidak perlu diposting di media sosial,” tuturnya.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Film dan Series Indonesia Isinya Selalu Adegan Panas nan Erotis, Tapi Itu Bukan Berarti Mesum atau liputan Muchamad Aly Reza lainnya di rubrik Liputan