Rektor UII Orasi, 100 Dosen di Kampusnya Juga Ikut Turun ke Aksi Jogja Memanggil

rektor UII.MOJOK.CO

Rektor UII ditemui wartawan (Hammam/Mojok.co)

Rektor UII, Fathul Wahid naik ke atas mimbar orasi pada aksi Jogja Memanggil di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Di atas mobil pikap, di hadapan ribuan massa ia membacakan puisi berjudul Sak Karepmu atau Terserah Kamu.

“Terserah kamu, di tanganmu kekuasaan laksana pedang tajam menebas cita-cita melukai hati yang tenang,” ujar Fathul membuka penggalan puisinya pada Kamis (22/8/2024) siang.

Hampir tiga menit, Rektor UII membacakan puisi di hadapan para demonstran. Di akhir, ia berseru bahwa aksi damai ini dilakukan untuk rakyat Indonesia. Orasinya membuat para demonstran yang hadir bersorak semangat.

Ditemui wartawan setelah orasi, Fathul beranggapan bahwa aksi ini merupakan bentuk kesadaran kolektif dan kegelisahan bersama atas kondisi politik terkini. Aksi Jogja Memanggil mempertemukan banyak latar belakang.

“Ini aksi yang ingin menyuarakan suara jernih dari Jogja. Untuk mengingatkan penguasa, penyelenggara negara yang tampaknya beberapa bulan terakhir sudah agak kelewatan,” terangnya.

Ia berharap dengan semakin masifnya aksi di berbagai daerah Indonesia, maka suara kegelisahan masyarakat ini bisa didengarkan oleh para penguasa. “Jelas, soal latar belakang kami sudah gelisah dengan kondisi politik belakangan. Kedua juga terkait maraknya politik dinasti. Harapannya ekosistem politik yang dibangun bisa lebih sehat,” papar dia.

100 dosen UII turun ke jalan

Pada aksi hari ini, Fathul tidak datang sendirian dari UII. Ia menyebut, setidaknya ada 100 dosen, terutama dosen muda UII yang ikut turun ke jalan pada aksi Jogja Memanggil.

“Dosen-dosen itu kebanyakan dosen muda yang kebetulan sedang ada program sesi sekolah kepemimpinan,” paparnya.

Baca halaman selanjutnya…

Kekaguman demonstran terharap sosok rektor

Kebetulan, pada hari aksi ini mahasiswa belum masuk tahun ajaran baru. “Saya nggak meliburkan, memang mahasiswanya saja yang belum masuk,” kelakarnya.

Suasa demonstrasi Jogja Memanggil (Hammam/Mojok.co)

Aksi Jogja memanggil berlangsung sejak pagi sekitar jam 9. Massa awalnya berkumpul di Parkir Abu Bakar Ali, sisi utara Malioboro. Lalu berjalan ke Selatan menuju halaman Gedung Agung Yogyakarta.

Pantauan Mojok, hingga pukul tiga sore para demonstran masih memadati Titik Nol Kilometer Jogja. Aksi di berbagai wilayah Indonesia pada Kamis ini merupakan buntut dari tidak digunakannya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada.

Sebagai informasi, putusan Mahkamah Konsitusi (MK) terkait Pilkada pada Selasa (20/8/2024) lalu menjadi momen penting bagi demokrasi Indonesia. Putusan itu mendapat apresiasi publik sekaligus rawan “dibajak” oleh DPR yang hendak merevisi UU Pilkada.

Putusan MK tersebut yakni, pertamasyarat pencalonan kepala daerah dari jalur partai politik, terkait ambang batas (threshold), yakni Putusan MK No. 60/PUU-XXII/2024. Keduapemaknaan syarat usia pencalonan kepala daerah pada No. 70/PUU-XXII/2024.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Aly Reza

BACA JUGA Runtutan di Balik Trendingnya “PERINGATAN DARURAT”: DPR Tolak Putusan MK, Upaya Muluskan Kaesang untuk “Berkuasa”?

Exit mobile version