MOJOK – Baliho Erick Thohir di Harlah Nahdlatul Ulama (NU) menuai berbagai respon. Ada yang menganggapnya wajar, tapi ada yang menilainya tak etis.
Baliho bernuansa hijau bertuliskan “Selamat Datang Kader dan Anggota Nahdlatul Ulama” dengan wajah Erick Thohir terpampang cukup besar itu terpasang di sekitar lokasi Puncak Harlah NU yang dipusatkan di Gelora Delta Sidoarjo.
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Abdussalam Shohib menjadi pihak yang paling vokal menyuarakan keberatannya terhadap keberadaan poster itu. Menurutnya, perayaan Harlah 100 tahun NU seharusnya bebas dari kepentingan politik.
Sebelumnya, ulama yang sering disapa dengan Gus Salam itu sempat mengkritisi baliho-baliho Erick Thohir dengan keterangan “Ketua Panitia Peringatan Harlah 1 Abad NU” yang terpasang di sepanjang Jalan Protokol Surabaya. Menurutnya pemasangan spanduk itu tidak relevan.
“Tentu kami menyesalkan, jangan sampai gelaran satu abad ditumpangi penumpang gelap menjelang Pilpres,” tegasnya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (3/2/2023). Menurutnya, pemasangan baliho di HUT ke-100 NU itu tidak etis dan merendahkan orang-orang NU.
Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU Sulaeman Tanjung menilai pemasangan baliho itu wajar saja. Apalagi Erick Thohir merupakan salah satu warga NU dan menjadi anggota Banser.
“Erick itu ketua SC, kader Banser bersertifikat. Mosok nggak boleh ngasih selamat datang? Justru yang harus disesalkan itu, Salam Shohib ini pengurus PWNU tuan rumah puncak harlah tapi cuma nonton dan sibuk kecam sana-sini,” kata Sulaeman.
“Salam Shohib (Abdussalam Shohib) itu pengurus wilayah NU Jatim. Harusnya ikut mengayubagyo, cancut taliwondo bergotong royong membantu kepanitiaan Harlah, bukan malah nyerang kiri kanan,” imbuh Sulaeman.
Menurutnya ada yang lebih perlu disoroti daripada baliho Erick Thohir yakni pihak-pihak yang memanfaatkan Gus Dur tetapi malah mengkhianati dan menyingkirkannya.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda