Pengamat Ungkap Wilayah di Jawa Timur yang Bisa ‘Dikeruk’ Anies-Muhaimin, di Mana Saja?

anies-muhaimin mojok.co

Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (IG @dpp_pkb)

MOJOK.COPasangan Anies-Muhaimin mengicar wilayah Jawa timur sebagai basis suara mereka. Namun wilayah mana saja yang bisa “dikeruk” suaranya?

Sejak resmi dideklarasikan sebagai bacapres dan bacawapres pada akhir Agustus lalu, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar diprediksi akan mengincar suara warga Nahdlatul Ulama (NU). Khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Namun, misi itu tak akan mudah. Sebab, para Nahdliyin atau warga NU diprediksi tak akan sepenuhnya memberikan suara mereka untuk pasangan Anies-Muhaimin.

Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno bahkan menyebut suara Nahdliyin telah terbelah sejak pendeklarasian itu. Kata Adi, itu karena pemilih dari kalangan NU di Jawa Timur punya karakteristik split-voters. Artinya, mereka tetap loyal ke PKB (secara partai) tapi tak sepenuhnya mendukung Cak Imin di pilpres.

Kendati demikian, baru-baru ini pengamat mengungkap wilayah-wilayah di Jawa Timur mana saja yang harusnya bisa dikeruk suaranya oleh pasangan Anies-Muhaimin.

Anies-Muhaimin berpeluang mendulang suara di wilayah ‘Tapal Kuda’ dan Madura

Pengamat Politik Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W. Oetomo mengungkap, pasangan Anies-Imin punya peluang besar untuk mendulang suara di wilayah Tapal Kuda dan Madura.

Wilayah Tapal Kuda yang dimaksud antara lain Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Bondowoso, dan Banyuwangi. Sementara di Madura, pasangan tersebut diprediksi menang di Pamekasan, Sumenep, dan Sampang.

Adapun untuk wilayah-wilayah yang memiliki basis suara dari ponpes-ponpes besar yakni di Jombang, Kediri, Lamongan, hingga Tuban, Mochtar meyakini pertarungannya lebih berimbang antara tiga nama yang bertarung, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.

“Jombang itu masih berat untuk Anies-Muhaimin bisa menang,” kata Mochtar kepada CNBC Indonesia, dikutip Sabtu (9/9/2023).

“Sebab, gabungan wilayah Arek dan Mataraman yang dominan masih ceruk dari Ganjar karena kedekatan warga dengan unsur nasionalis juga cukup kuat, pun termasuk di Kediri,” jelasnya.

Wilayah ponpes masih sulit direbut

Selain itu, Mochtar juga menjelaskan, dalam sejarah pilpres, tiap ponpes besar di Jawa Timur “punya banyak warna”, tergantung keluarga yang mengelola di ponpes itu. Oleh karenanya, suara ponpes-ponpes pun sangat beragam sehingga tak bisa dijadikan kiblat.

Dengan demikian, menurut Mochtar wilayah Arek dan Mataraman menjadi pekerjaan rumah berat bagi pasangan Anies-Muhaimin di Jawa Timur. Ia bahkan juga menyinggung terkait pilpres yang tidak linier dengan suara partai, di mana PKB yang notabene partai Cak Imin merupakan partai dengan suara terbesar di Jawa Timur.

“Tidak linier suara partai dan pilpres. Partai jumlahnya banyak dan kompetisinya lebih ketat dan kompleks. Bahwa PKB di Jatim kuat, memang iya. Tapi apakah memberi keuntungan buat Anies?,” pungkasnya.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Dianggap ‘Mencuri’ PKB, Ini Sejarah Konflik Cak Imin vs Gus Dur
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Exit mobile version