MOJOK.CO – Presiden Jokowi menyebutkan sejumlah nama yang berpotensi menjadi cawapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. Nama-nama itu berasal dari berbagai kalangan. Siapa saja dan bagaimana elektabilitasnya?
Jokowi menyebut beberapa sosok dari berbagai kalangan bisa menjadi pendamping Ganjar Pranowo di pemilihan presiden 2024. Beberapa nama yang disebutkan ada Erick Thohir, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, serta Airlangga Hartarto. Jokowi juga tidak menutup kemungkinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bisa maju sebagai cawapres Ganjar.
Kendati membuka berbagai kemungkinan, Jokowi menekankan bahwa calon wapres yang akan mendampingi Ganjar baru akan diputuskan beberapa waktu mendatang.
“Satu per satu. Calonnya sudah semakin jelas siapa capresnya, tinggal menunggu cawapresnya,” kata Jokowi, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (22/4/2023).
Apabila dilihat dari elektabilitas, beberapa nama yang disebut Jokowi itu memang masuk dalam radar lembaga survei yang ada di Indonesia. Sebut saja Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indikator Politik, serta Litbang Kompas yang mencatat elektabilitas Ridwan Kamil cukup tinggi di hasil survei terakhir.
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Pada survei terbaru yang digelar 31 Maret – 4 April 2023, LSI melakukan survei mengenai pilihan wakil presiden dengan simulasi 8 nama. Beberapa sosok yang disebut Jokowi ada dalam daftar simulasi 8 nama. Salah satunya Ridwan Kamil yang dalam survei mengantongi 19,6 persen suara. Perolehan itu menjadikan Ridwan Kamil cawapres dengan elektabilitas paling tinggi.
Setelah Ridwan Kamil ada Sandiaga Uno yang memperoleh 18,9 persen suara. Di posisi ketiga ada Erick Thohir dengan 13 persen suara. Adapun Airlangga Hartarto dan Cak Imin juga masuk dalam simulasi cawapres itu, tapi perolehannya tidak begitu signifikan. Airlangga mengantongi 2,7 persen suara, sementara Cak Imin dapat 1,9 persen suara.
Indikator Politik
Tidak jauh berbeda, survei yang digelar Indikator Politik pada 8-13 April 2023 mencatat nama Ridwan Kamil di posisi teratas dalam simulasi 8 nama cawapres. Ridwan mengantongi suara hingga 19,7 persen.
Di posisi kedua dan ketiga ada Sandiaga Uno dan Erick Thohir. Perolehan masing-masing nama itu ada 18,4 persen untuk Sandiaga Uno dan 11,8 persen untuk Erick Thohir. Nama lain yang disebutkan Jokowi masuk dalam survei ini ada Cak Imin dengan perolehan yang paling mini. Jumlahnya 2,8 persen saja.
Litbang Kompas
Mengutip Litbang Kompas, sosok-sosok yang disebut Jokowi itu sebetulnya tidak semuanya cocok dipasangkan dengan Ganjar. Nama yang paling layak ditunjuk cawapres harus bisa menutup keterbatasan Ganjar dalam penguasaan arena politik.
Apabila mencermati hasil survei Litbang Kompas terakhir dan mayoritas berbagai lembaga survei, Ridwan Kamil menjadi sosok yang memperoleh suara terbesar sebagai cawapres. Dilihat dari potensi kapital politik yang dimiliki, Ridwan dinilai bisa mengisi keterbatasan Ganjar. Utamanya, di arena politik Jawa Barat.
Selain itu mayoritas pemilih Ridwan Kamil yang merupakan perempuan (56,1 persen) dapat menutupi keterbatasan Ganjar yang lebih banyak dipilih kaum laki-laki. Asal tahu saja 53,5 persen pemilih Ganjar adalah laki-laki. Begitu pula dari sisi usia. Profil pemilih Ridwan Kamil yang mayoritas berusia 60 tahun bisa lebih dalam melengkapi keterbatasan pemilih Ganjar pada kelompok usia ini.
Selain itu, sekalipun Ridwan Kamil merupakan kader Golkar, pesebaran pemilihnya lebih merata dibanding Ganjar. Pemilih Ridwan Kamil berasal dari beragam latar belakang ideologi partai. Ini menjadi penting karena pemilih Ganjar selama ini terkonsentrasi pada PDIP.
Kendati menyandangkan Ridwan Kamil dengan Ganjar merupakan langkah yang tepat, pasangan calon (paslon) ini juga punya keterbatasan. Salah satunya, berkurangnya konsentrasi pemilih pada usia produktif 41-60 tahun. Pemilih paslon ini fokus pada kalangan muda dan lanjut usia. Selain itu, berpasangan dengan Ridwan membuat wilayah penguasaan semakin terfokus Jawa.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi