MOJOK.CO – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Sukarnoputri menyindir partai lain yang menggunakan kadernya untuk dijadikan bakal calon presiden dalam pemilu 2024.
Walau tidak menyebutkan nama partainya secara langsung, Mega sebenarnya melayangkan sindirannya itu ke Partai Solidaritas Perempuan (PSI). Sebelumnya Ketua Pembina PSI Grace Natalie mendeklarasikan dukungannya terhadap kader PDI-P yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024.
Pengusungan itu sesuai dengan hasil Rembuk Rakyat PSI yang sudah dilakukan sejak akhir Februari 2022. Rembuk Rakyat PSI adalah mekanisme penjaringan kandidat bakal capres. Selain mencalonkan Ganjar, PSI juga mencalonkan Yenny Wahid sebagai bakal calon wapresnya.
Dalam pidato HUT PDI Perjuangan ke-50, Mega mempertanyakan kaderisasi partai lain sampai-sampai harus mendompleng PDI-P untuk pencalonan presidennya. Ia juga mempertanyakan tujuan sebuah partai politik dibentuk. Sebagai organisasi politik, seharusnya internal partai sudah mempersiapkan calon, bukannya mendompleng partai lain. Kalau di PDI-P, kader jelas-jelas disiapkan melalui sekolah partai maupun kursus-kursus yang diperlukan untuk menambah pengetahuan politiknya.
“Padahal sudah jelas pemilu ada, calon harusnya ada. Pertanyaan saya, big question, bikin partai untuk opo?” sindir Mega, Selasa (10/11/2023).
Menanggapi pidato Mega, Grace menyampaikan permintaan maaf. Kendati tidak disebut secara langsung, Grace mengetahui sindiran itu ditujukan untuk partainya.
“Untuk itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, PSI meminta maaf kepada Ibu Mega,” ujar Grace seperti dikutip dari detik.com, Rabu (11/1/2023).
Dukungan terhadap Ganjar tidak bermaksud mengambil kader PDI-P. Dukungan itu merupakan wujud pengakuan bahwa senior-senior partai sudah menghasilkan pemimpin hebat. Presiden Jokowi salah satunya.
Grace mengaku PSI masih partai muda yang awam dan naif yang kurang memahami mekanisme rekrutmen di PDI-P. Ia meyakini PDI-P akan mendukung kader-kader terbaik untuk menjadi bakal calon presiden di Pemilu 2024. Siapapun pilihan Bu Mega dan PDIP, pasti yang terbaik untuk Indonesia.
Kendati demikian, PSI menegaskan tetap mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di 2024. Dukungan PSI tidak berubah karena hasil Rembuk Rakyat PSI dianggap sebagai amanah yang mesti dijaga.
“Itu amanah masyarakat yang dititipkan via PSI,” tegas Grace.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Amanatia Junda