MOJOK.CO – Tool Watermark KTP bikinan Sirilius Kevin ini bisa jadi senjata melawan pinjol laknat sekaligus mencegah penjualan data.
Banyaknya masyarakat yang terjerat bunga tinggi pinjaman online (pinjol) ilegal akhirnya mengusik perhatian Presiden. Dalam acara OJK Virtual Innovation Day di Istana Negara, Senin (11/10) kemarin, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus kepada menjamurnya pinjol ilegal yang bikin sengsara banyak orang.
“Saya juga memperoleh informasi, banyak penipuan dan tindak pidana telah terjadi. Saya mendengar, masyarakat bawah yang tertipu dan terjerat bunga tinggi oleh pinjaman online yang ditekan dengan berbagai cara untuk mengembalikan pinjamannya,” kata Jokowi dikutip dari detikcom.
“Jika kita kawal secara cepat dan tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi raksasa digital setelah Tiongkok dan India. Dan bisa membawa kita menjadi ekonomi terbesar ketujuh di 2030,” lanjut Jokowi lagi.
Jokowi tidak salah, potensi menjadi raksasa digital memang ada di Indonesia. Dan itu bisa dimulai dari cara kita mengamankan data diri di rimba online yang ganas. Misalnya, dengan tool bernama Watermark KTP.
Watermark KTP sangat simpel dan fungsional
Sejak dua bulan lalu, pemerintah melalui Kominfo sejatinya sudah menggaungkan pentingnya watermark di foto atau scan KTP untuk memerangi pinjol dan kemungkinan penjualan data. Masalahnya, seperti yang sudah-sudah, imbauan pemerintah kerap tak dibarengi dengan cara praktis yang mudah digunakan masyarakat.
Lalu, muncullah anak muda berusia 14 tahun bernama Sirilius Kevin. Lewat akun Twitter-nya, Kevin membuat tool bernama Watermark KTP berbasis open source yang bisa diakses di: sirilius.github.io/watermarkktp
Saya sudah mencobanya sendiri. Kesan pertama saya adalah tool ini sangat menarik dan berguna. Sebagai pengguna beberapa aplikasi investasi, saya agak sering diminta mengirim foto atau scan KTP. Untuk keperluan administrasi di beberapa aplikasi investasi tersebut, setor data diri adalah keniscayaan. Tentu, tidak sekali atau dua saya cukup deg-degan ketika mengirim foto KTP. Maklum, takut data saya dijual. Apalagi kalau sampai kena pinjol. Suram.
Watermark KTP bikinan Kevin benar-benar membantu. Setidaknya untuk kita bisa mencegah penyalahgunaan data di KTP.
Jika mengunjungi situs tersebut dari desktop misalnya, Watermark KTP bisa diakses dengan sangat mudah dan menggunakannya pun sangat simpel. Bagi saya, teknologi bisa disebut bermanfaat jika ia mudah digunakan oleh semua kalangan dan Watermark KTP punya itu semua.
Di desktop, Kevin juga menambahkan fitur untuk memindahkan tanda watermark ke tempat yang kita inginkan. Sejauh ini, Watermark KTP belum punya versi mobile supaya bisa diakses dari smartphone. Namun, untuk saat ini, saya rasa kondisi ini bukan masalah besar.
Terbaru, Kevin menambahkan fitur opacity untuk membuat watermark di foto atau scan KTP menjadi lebih redup atau terang.
Lalu selanjutnya, apakah tool Watermark KTP ini aman?
Well, meski bukan pembuatnya, saya yakin ini aman. Sebabnya, semua proses upload data yang kita lakukan via Watermark KTP dipastikan tidak akan dikirim keluar dari komputer atau smartphone kita. Di Twitter-nya pun, Kevin sudah menegaskan bahwa semua proses di Watermark KTP dilakukan di sisi client/user/pengguna, yakni kita sendiri.
Seberapa penting tool Watermark KTP?
Kalau saya boleh jujur, tool bikinan Kevin ini bisa jadi game changer dan seharusnya layak dapat perhatian pemerintah. Yah, paling nggak, dibantu jadi viral oleh netizen karena tool ini sangat bermanfaat.
Jumlah pinjol ilegal di Indonesia ada di angka ratusan lebih. Setiap harinya, teror mereka ada di mana-mana dan menyusahkan banyak orang. Bagi kita sendiri, penyalahgunaan data adalah sesuatu yang menyeramkan. Menggunakan Watermark KTP, kita bisa pelan-pelan mengajak semua stakeholder ekonomi digital di Indonesia untuk mau menerima data KTP yang sudah diberi watermark.
Watermark ini sederhananya memudahkan kita melacak penggunaan KTP jika sewaktu-waktu disalahgunakan oleh oknum pinjol laknat. Dengan watermark, kita bisa menuliskan semisal:
“Scan KTP Isidorus Rio pada12 Oktober 2021 untuk keperluan mendaftar aplikasi investasi pertanian digital Maju Lancar.” Nantinya, membantu kita untuk bisa mengingat untuk apa saja KTP kita digunakan di ranah digital.
Satu yang perlu diingat, kita hidup di era di mana pengembangan aplikasi sudah sedemikian masif. Kita pesan transportasi, beli makan, bayar tagihan, hingga berinvestasi, semua dilakukan lewat aplikasi. Dengan akselerasi digital yang sedemikian masif di sektor ekonomi, sudah selayaknya kita mulai menaruh perhatian serius di sektor keamanan data diri.
Watermark KTP adalah awal yang sempurna. Okelah, mungkin ia tak memiliki user interface yang oke. Tapi tool ini sangat fungsional dan mudah dipakai. Bukankah teknologi, ketika pertama ia diciptakan, ada untuk memudahkan hidup manusia?
Di konteks Indonesia, tool Watermark KTP bisa jadi tahap awal yang kita butuhkan. Untuk bisa bersaing di dunia digital secara eksternal (global), kita perlu memperkuat internal. Penguatan internal itu wajib dimulai dari seberapa baik kita mampu dan mau memastikan keamanan data diri kita.
BACA JUGA Jebakan Pinjaman Online Ilegal dan Pihak Berwenang yang Seolah Tidak Pernah Hadir dan ulasan tool bermanfaat lainnya di rubrik KONTER.