MOJOK.CO – Dua ponsel penerus Redmi 5A dan Redmi 5, yakni Redmi 6A dan Redmi 6, hadir dengan membawa sejumlah peningkatan di sektor performa. Adakah hal menarik lainnya dari kedua ponsel itu selain penggunaan chipset MediaTek?
Setelah merilis ponsel sub-brand Pocophone F1, dua ponsel Xiaomi Redmi 6 dan Redmi 6A kembali diluncurkan di Indonesia untuk memperbaharui seri sebelumnya. Kedua ponsel tersebut telah lebih dahulu diperkenalkan ke pasar global pada bulan Juni lalu melalui sebuah acara peluncuran ponsel yang digelar di negara asalnya, China.
Segmen pasar untuk kedua ponsel itu masih sama seperti pendahulunya. Redmi 6A menyasar kelas pengguna mula (entry-level), sementara Redmi 6 ditujukan untuk pengguna kelas menengah ke bawah.
Desain kedua seri Redmi tersebut sangat mirip. Ukuran layarnya lebih luas dibanding Redmi 5 dan Redmi 5A, dari yang sebelumnya berukuran 5 inci menjadi 5,45 inci. Tetapi tetap saja, jika diulik lebih dalam lagi, spesifikasi komponen kedua ponsel tersebut berbeda cukup mencolok.
Redmi 6A menggunakan chipset jenis MediaTek Helio A22 yang dipadukan dengan RAM/ROM berkapasitas 2GB/16GB. Sedangkan Redmi 6 menggunakan chipset jenis MediaTek Helio P22 yang dipadukan dengan dua pilihan kapasitas RAM/ROM, yaitu 3GB/32GB atau 4GB/64GB.
Dua jenis chipset MediaTek Helio yang disebut di atas sama-sama mengusung prosesor delapan inti (octa-core) dengan kecepatan masing-masing 2 GHz. Kedua chipset tersebut menjanjikan performa yang lebih stabil dan rendah daya.
Sejumlah ponsel Xiaomi yang pernah rilis sebelumnya memang kerapkali menggunakan pabrikan Qualcomm Snapdragon. Sebagai contoh Redmi 5A dan Redmi 5 yang masih menggunakan chipset Snapdragon 425 dan Snapdragon 450, dengan kecepatan inti 1,8 GHz.
Alasan masuk akal penggunaan prosesor MediaTek ketimbang Snapdragon sendiri sudah dijelaskan ketika acara peluncuran, yakni terkait unjuk kerja perangkat. Pihak Xiaomi mengklaim bahwa chipset MediaTek yang disematkan pada kedua perangkat di atas menghasilkan performa yang lebih baik bila dibandingkan dengan chipset lain pada kategori dan rentang yang sama.
Dari hasil uji tanding chipset yang dilansir dari akun resmi Xiaomi, performa Helio P22 setara dengan performa Snapdragon 625, jenis chipset yang sering digunakan pada ponsel-ponsel flagship. Bahkan performanya sedikit lebih tinggi 27% dibanding performa chipset Snapdragon 430, chipset yang digunakan pada ponsel Huawei Nova 2 Lite.
Dual kamera pada sisi kamera belakang Redmi 6 dengan kombinasi 12 MP plus 5 MP membuat ponsel tersebut selangkah lebih maju ketimbang Redmi 5 yang masih menggunakan kamera tunggal.
Berbeda dengan Redmi 6, pengguna Redmi 6A harus puas dengan kamera tunggal 13 MP di sektor kamera belakang. Ini berarti tidak ada peningkatan sama sekali di sisi kamera belakang Redmi 6A jika disandingkan dengan Redmi 5A. Untuk sektor kamera depan atau kamera selfie, keduanya sama-sama masih dibekali kamera tunggal 5 MP dengan fitur AI Portrait Mode.
Selain dari tipe chipset dan kamera belakangnya, hal yang membedakan Redmi 6 dan Redmi 6A adalah ketersediaan sensor sidik jari. Redmi 6A tidak dibekali sensor sidik jari, sementara pada Redmi 6 masih tersedia. Tapi jangan khawatir, hilangnya sensor biometrik pada Redmi 6A digantikan oleh kehadiran face unlock yang berfungsi untuk membuka tampilan layar mula (homescreen) perangkat.
Ya, maklum sajalah, sudah jadi rahasia umum kalau ponsel berspek tinggi bisa diakali dengan meniadakan beberapa sensor yang tidak begitu penting. Itu semua dilakukan untuk menekan harga yang semurah-murahnya tanpa menghilangkan fungsionalitas ponsel itu, bukan? Intinya jika ingin punya gajet yang sensornya lengkap, situ harus beli yang lebih mahal, dong!
Sekilas dua ponsel ini menawarkan sedikit peningkatan, meskipun secara spesifikasi tidak terlalu istimewa jika dibandingkan dengan versi pendahulunya.
Semisal dari sisi baterai yang kapasitasnya masih konsisten di angka 3.000 mAh. Jika dilihat lebih teliti lagi, Redmi 5 yang sebelumnya menggunakan 3.300 mAh, pada versi Redmi 6 justru diturunkan menjadi 3.000 mAh. Sayang sekali.
Harga jual resmi Redmi 6A di Indonesia yaitu sekitar 1,2 juta rupiah (2 GB + 16 GB). Sedangkan Redmi 6 dibanderol sekitar 1,9 juta rupiah (3 GB + 32 GB) dan 2,3 juta rupiah (4 GB + 64 GB). Dua tipe ponsel tersebut tersedia dalam pilihan warna hitam, emas, dan biru.
Catat baik-baik gaes, Redmi 6A bisa diperoleh di Authorized Mi Store mulai 10 September, sementara Redmi 6 bisa dipesan di tempat yang sama mulai 6 September.
Bagaimana, ndoro? Masih tertarik memboyong salah satu ponsel di atas di tengah naiknya dollar belakangan ini? Atau situ masih sabar menantikan Redmi berspek lebih tinggi? Eh~