Huawei Nova 3i: Cocok Buat Pemuja Huawei P20 Pro Berkantong Tipis

Huawei Nova 3i

MOJOK.CO – Huawei Nova 3i dibekali dengan jeroan Kirin 710 dan memori internal sebesar 128 GB. Dengan banderol sepertiga harga Huawei P20 Pro, akankah ponsel ini segera menjadi primadona?

Selama kuartal kedua 2018, Huawei telah melampaui Apple dalam penguasaan pasar smartphone global. Ini pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, dua pucuk pimpinan pasar global penjualan smartphone tidak ada nama Apple. Huawei pun sesumbar bisa merebut tahta nomor satu dari Samsung.

Huawei telah memasarkan 54,2 juta ponsel dengan market share 15,8%, sementara Apple hanya 41,3 juta atau 12,1%. Data itu diperoleh dari hasil riset IDC yang dirilis pada 31 Juli 2018. Sementara itu, Samsung masih bertengger di pucuk dengan 71,5 juta ponsel yang berhasil dikapalkan atau setara dengan 20,9%. Jarak 17 juta inilah yang mesti dikejar Huawei untuk menyusul Samsung dalam perebutan tahta penguasa pasar global. Sebagaimana disebut di banyak media, Huawei optimis bisa melakukannya.

Optimisme inilah yang kemudian dibawa oleh Huawei dalam memasarkan Huawei Nova 3i di Indonesia. Smartphone Huawei seri Nova ini menjadi penerus dari Nova 2i yang sebelumnya rilis pada November 2017. Alih-alih melanjutkan pendahulunya, Huawei Nova 3i justru lebih memilih mengikuti alur desain dari seri P yang harganya jauh lebih mahal, yaitu Huawei P20 Pro.

Huawei P20 Pro hadir dengan banderol Rp 11.999.000 dan dipasang sebagai smartphone yang bisa diadu dengan kamera DSLR. Nilai jual P20 Pro ini diturunkan kepada Nova 3i. Cuma berhubung harganya terpaut jauh, maka bukan kamera Leica yang sama persis, tapi diakali dengan keberadaan aspheric lens saja.

Dari sisi desain pun, Huawei Nova 3i mengikuti bentuk desain P20 Pro. Hal ini bisa dilihat pada pilihan setup kamera dan logo Huawei yang sama-sama vertikal. Jadi kalau mengambil foto, bagian belakang P20 Pro dan Nova 3i ini terlihat bak kamera saku konvensional. Apalagi dengan pilihan warna gradasi yang disebut Huawei sebagai twilight pada P20 Pro dan iris purple pada Nova 3i.

Ukuran layar Huawei Nova 3i sedikit lebih besar dibanding P20 Pro. Cuma ya tetap saja antara IPS LCD dengan AMOLED tentu jauh berbeda. Nova 3i juga mengadopsi desain poni, yang sama-sama bisa disamarkan di menu pengaturan.

Meskipun tampilan mirip, tapi perbandingan unjuk kerjanya berbeda jauh. Huawei Nova 3i dipasangi chipset pabrikan sendiri dari Huawei yakni Hisilicon Kirin 710 dengan CPU octa-core 2,2 GHz dan GPU Mali-G51 MP4. Di Indonesia sendiri, Nova 3i yang dipasarkan hanya versi RAM 4 GB dengan memori internal 128 GB. Di pasaran global, Nova 3i juga punya versi RAM 6GB.

Ada hal yang menarik soal Kirin 710 tadi, sebab di chipset merek Snapdragon pun ada penomoran yang sama persis. Mengutip dari beberapa sumber, Huawei Nova 3i pernah diuji dengan smartphone lain yang memakai Snapdragon 710. Hasilnya Huawei Nova 3i mendapat skor 1601 untuk single-core dan 5457 untuk multi-core. Sementara itu smartphone lain mendapatkan 1863 untuk single-core dan 5801 untuk multi-core. Begitupun ketika memakai sistem skor dari AnTuTu Benchmark, Kirin 710 mendapatkan 138.000-an dan Snapdragon 710 memperoleh 169.000-an.

Apakah skor benchmark menjadi tolok ukur satu-satunya dalam menentukan performa sebuah ponsel? Bisa ya, bisa juga tidak. Yang jelas, proses manufaktur keduanya berbeda. Proses manufaktur Snapdragon 710 adalah 10nm, sementara Kirin 710 12nm. Apakah keduanya berbeda? Tentu saja. Tetapi untuk menentukan mana yang lebih baik performanya, tetap ditentukan oleh kombinasi seluruh komponen dalam sebuah smartphone.

Namun Huawei kembali menegaskan bahwa fitur performa hanya satu faktor saja. Toh kalau mau membandingkan spesifikasi, merek lain pun ada yang memakai chipset dibawah itu dan dijual dengan rentang harga yang sama. Jadi, Huawei woles saja sebab ada fitur lain yang dipergunakan sebagai selling point. Fitur lain itu adalah keberadaan kamera dengan lensa aspheric.

Lensa aspheric ini merupakan teknologi optik yang memungkinkan pembiasan cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya pelangi (monokromatik) menjadi sangat minim. Kalau masih ingat pelajaran IPA waktu SD, ada yang disebut prisma cahaya yang membiaskan cahaya matahari menjadi cahaya pelangi. Nah, lensa aspheric ini memungkinkan pembiasan ini dihilangkan seoptimal mungkin sehingga gambar yang dihasilkan menjadi tajam setajam silet dan tanpa ada gradasi warna yang pelangi yang mengganggu.

Sebagai selling point, Huawei pun menuliskan lensa aspheric ini pada bagian bawah kamera Nova 3i dengan tulisan ASPH. Lensa jenis ini selalu dipasang Huawei sejak Huawei P9. Selain itu, empat kamera menjadi nilai jual lain yang berupaya dipromosikan oleh Huawei.

Empat kamera Huawei Nova 3i antara lain kamera ganda di belakang dengan resolusi 16 MP bukaan f/2.2 PDAF dan satu lagi dengan 2 MP yang berfungsi membuat efek bokeh. Sementara itu di bagian depan pun ada kamera ganda dengan 24 MP dengan bukaan f/2.0 dan satu lagi 2 MP. Keempat kamera ini pun dibenamkan fitur AI yang membuat pengambilan gambar menjadi lebih baik secara otomatis. Meski begitu, fitur AI ini pun bisa dimatikan secara manual.

Huawei Nova 3i pun menambah daftar smartphone yang bisa merekam video dan menghasilkan gerakan lambat alias slow-motion. Secara teknis Nova 3i mampu menghasilkan video slow-motion dengan spesifikasi 16 kali pelambatan pada 480 fps dan 4 kali pada 120 fps. Hmmm.. sudah mirip smartphone flagship merek sebelah, nih yee…

Huawei Nova 3i MOJOK.CO

Untuk menyasar para gamer, Huawei Nova 3i juga dipasangi GPU Turbo. Salah satu perangkat lunak hasil pengembangan Huawei ini telah dipasang di smartphone Huawei seri P dan Nova. Keunggulan dari GPU Turbo, yaitu  meningkatkan penggunaan grafis dalam bermain game sehingga bakal lebih halus dan lancar. Kamu tidak perlu mengaktifkannya secara manual, sebab GPU Turbo akan berjalan secara otomatis apabila game itu mendukung secara default.

Jelasnya, GPU Turbo ini akan bekerja kalau game tersebut telah memasang API (Application Programming Interface) dari Huawei. Kabar resmi soal game mana saja yang sudah mendukung fitur GPU Turbo tidak pernah disebutkan oleh Huawei. Namun berdasarkan informasi dari banyak media, baru PUBG dan Mobile Legends saja yang sudah memasang API untuk mengaktifkan GPU Turbo ini. Untuk game lain, yang sabar ya bos!

Huawei mematok harga Nova 3i ini dengan harga Rp 4.199.000. Yang jelas, buat kamu yang belum sanggup membeli Huawei P20 Pro, bisa mengambil jalan tengah dengan meminang Huawei Nova 3i ini.

Worthed it or not? Ya embuh. Itu kan tergantung budget saudara-saudara sekalian. Jangan kayak orang susah. Kalau punya duit tinggal dibeli saja, kalau nggak punya ya terima kasih sudah membaca artikel yang lumayan panjang ini sampai tuntas.

Weeeqqq…

 

Exit mobile version