Koma Serial alias Oxford Comma: Kaidah Tanda Baca yang Mengajari Arti Perpisahan - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Komen Versus

Koma Serial alias Oxford Comma: Kaidah Tanda Baca yang Mengajari Arti Perpisahan

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
12 November 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Penggunaan tanda koma paling utama adalah sebagai pemisah di antara unsur-unsur dalam perincian atau pembilangan. Tanda koma ini disebut juga sebagai koma serial atau Oxford comma.

Seorang penulis buku yang saya edit pernah mengirim pesan di malam hari pada saya. Bukan mau bilang “Good night,” dia justru mempertanyakan hasil naskah editan saya yang melibatkan sebuah tanda koma.

“Mbak, ini kenapa ditambahin tanda koma, ya?”

Saya mengecek kalimat dalam buku yang ia maksud: “Kamu memerlukan surat rekomendasi, ijazah, dan transkrip nilai.” Yang penulis saya permasalahkan adalah perkara saya memberi tanda koma sebelum kata dan.


“Bukannya harusnya ditulis ‘Kamu memerlukan surat rekomendasi, ijazah dan transkrip nilai’, Mbak?” kejarnya lagi. Dengan cepat, ia berdalih bahwa kata dan di sana sudah cukup menggantikan fungsi tanda koma sehingga tak perlu lagi ditambahkan.

Baca Juga:

Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda

Tokoh Protagonis Adalah Orang Baik dan Antagonis Orang Jahat. Sebuah Kesesatan yang Layak Diselamatkan

Kolom: Iri

Alasan yang dikemukakan penulis ini membuat saya teringat pada argumen bapak saya. Beliau pernah menanyakan hal yang sama soal tanda koma: kenapa saya selalu menulis tanda koma sebelum kata ‘dan’ tiap kali menyebut tiga atau lebih objek?

Setelah menarik napas, mencari informasi yang lebih lengkap, dan alasan argumentatif (lihat, deh, saya juga pakai tanda koma di kalimat ini!), saya pun menjelaskannya kepada si penulis—dan juga bapak saya—mengenai aturan tanda koma yang dalam konteks ini akrab dijuluki sebagai Oxford comma alias koma serial.

*JENG JENG JENG*

Pada PUEBI, penggunaan tanda koma paling utama adalah sebagai pemisah di antara unsur-unsur dalam perincian atau pembilangan. Selain diletakkan di antara masing-masing butir, tanda koma juga disisipkan sebelum kata sambung (misalnya ‘dan’ atau ‘atau’). Sebagai contoh:

1. Semalam aku bertemu Rio, Andi, dan Dewa.

2. Aku ingin berterima kasih kepada Tuhan, ayah, dan ibu.

3. Jangan lupa membawa boneka, terong, dan senter.

Tanda koma yang pemakaiannya seperti di atas ternyata memiliki nama tersendiri. Di Indonesia, kita bisa menyebutnya sebagai koma serial yang digunakan untuk memaparkan rincian. Dalam bahasa Inggris, tanda koma yang satu ini bernama Oxford comma.

Kenapa tanda koma ini bernama Oxford comma? Apakah nantinya dia akan mendapat gelar sarjana dan master dari Oxford? Ternyata, penamaan koma serial ini disebabkan penggunaannya yang memang bisa ditemukan dalam kamus Oxford.

Namun, bedanya Inggris dengan Indonesia—tentu saja selain mereka melahirkan David Beckham dan kita tidak—adalah penggunaan koma serial alias Oxford comma ini. Jangan dikira, mentang-mentang koma serial ini asalnya dari Inggris, semua orang di Inggris pun menggunakan koma ini, ya. Maksud saya, kita kan nggak tahu tugas sekolahnya Emma Watson waktu dulu pakai koma serial atau nggak, Harry Styles patuh kaidah ini atau nggak, apalagi Mbak Keira Knightley!

Penulis yang saya sebutkan di awal tulisan ini pun bisa menjadi gambaran. Saat berkuliah master di salah satu universitas di Inggris dulu, ia mengaku tak pernah mendapat masalah saat menulis tanpa koma serial. Bahkan, dosennya sendiri yang memintanya menulis demikian.

Ya, Saudara-saudara, meski koma serial bernama asli Oxford comma dan lahir di Inggris, tidak semua warganya—bahkan tidak semua orang berbahasa Inggris di manapun mereka berada—menggunakan aturan penggunaan tanda koma ini. Malah, terdapat aturan lain bernama The Chicago Manual of Style (CMS) dan AP Stylebook (AP) yang lebih populer digunakan, khususnya untuk Inggris-Amerika.

Jika aturan CMS mendukung koma serial, tidak demikian dengan aturan AP. Biasanya, aturan AP ini sendiri ditemukan dalam tulisan jurnalistik, sementara CMS merupakan aturan penulisan nonjurnalistik, termasuk karya ilmiah.

Padahal, kalau dipikir-pikir, penulisan tanpa koma serial ini bisa berubah makna sebagai berikut:

1. Semalam aku bertemu Rio, Andi dan Dewa.


(Apakah ini berarti Andi dan Dewa adalah jenis orang bernama Rio?)

2. Aku ingin berterima kasih kepada Tuhan, ayah dan ibu.

(Tidakkah ini berarti ayah dan ibunya dianggap sebagai Tuhan?)

3. Jangan lupa membawa boneka, terong dan senter.

(Jadi, dia mau membawa boneka berbentuk terong dan senter?)

Hmm, menilik contoh-contoh di atas, rasanya kita bisa tarik dua macam simpulan. Pertama, memang benar bahwa koma serial patut digunakan dalam penulisan untuk menghindari kerancuan makna.

Kedua, lewat koma serial, kita jadi tahu bahwa memisahkan sesuatu itu terkadang menjadi solusi yang lebih baik daripada membiarkan dua hal bersatu….

Terakhir diperbarui pada 12 November 2018 oleh

Tags: bahasa indonesiakoma serialOxford commapenulisan tanda bacaPUEBI
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda

Surat Terbuka untuk Arteria Dahlan dari Orang Sunda

21 Januari 2022
ilustrasi Tokoh Protagonis Adalah Orang Baik dan Antagonis Orang Jahat. Sebuah Kesesatan yang Layak Diselamatkan mojok.co

Tokoh Protagonis Adalah Orang Baik dan Antagonis Orang Jahat. Sebuah Kesesatan yang Layak Diselamatkan

1 September 2021
merdeka sepakbola singkong menulis ironi sepakbola jendela sepeda zainuddin mz puasa tarawih kolom menulis tutur tinular penulis buku lagu tv rusak rebahan kolom mahfud ikhwan mojok.co ayam rumah kontrakan contoh esai bagus indonesia mojok.co putu wijaya

Kolom: Iri

23 Agustus 2020
mengapa kemampuan bahasa indonesia orang indonesia buruk banget mojok.co bahasa indonesia yang baik dan benar

Musabab Kita Kerap Gagal Menggunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

31 Mei 2020
penggunaan huruf kapital dalam bahasa indonesia contoh huruf kapital panduan umum ejaan bahasa indonesia puebi ivan lanin mojok.co

Penggunaan Huruf Kapital: Panduan, Contoh, dan Catatan Perkecualian

3 Mei 2020
mudik atau pulang kampung arti definisi kamus kbbi tesaurus bahasa indonesia semantik sinonim mata najwa shihab mojok.co

Mudik dan Pulang Kampung Sah-sah Saja Dianggap Beda: Tinjauan Bahasa

25 April 2020
Pos Selanjutnya
puisi genderuwo

Setelah Puisi “Sontoloyo”, Sekarang Fadli Zon Bikin Puisi “Genderuwo”

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Koma Serial alias Oxford Comma: Kaidah Tanda Baca yang Mengajari Arti Perpisahan

12 November 2018
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022
Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar MOJOK.CO

Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab

30 Juni 2022

Terbaru

ganja medis mojok.co

IDI Angkat Bicara Soal Wacana Penggunaan Ganja untuk Medis

5 Juli 2022
ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan MOJOK.CO

ACT Bikin Geger! Petingginya Tilap Miliaran Dana Kemanusiaan, Kepercayaan Publik Berpotensi Koyak

5 Juli 2022
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Imdadun Rahmat. (Dok. Baznas.go.id)

Deputi Baznas Sebut Global Zakat Milik ACT Tak Punya Izin

4 Juli 2022
Sepeda motor dibakar dalam bentrok di Babarsari, Senin (04/07/2022)

Bentrok Antarkelompok di Babarsari, Sri Sultan Minta Polisi Tindak Keras Pelaku 

4 Juli 2022
sri sultan hb x mojok.co

Masa Jabatan Sri Sultan HB X Habis, DPRD DIY Geber Pembentukan Pansus

4 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In