MOJOK.CO – Saya kira singkatan buatan Orde Baru dan kepolisian sudah cukup bikin geleng-geleng kepala. Ternyata belum ada apa-apanya dibanding singkatan yang sering dipakai ibu-ibu.
Singkatan dan akronim adalah bagian penting dalam hidup anak-anak Orde Baru. Saya ingat, sewaktu kecil, saat ke pasar saya akan selalu melewati bak sampah dengan tulisan LKMD di badannya. Bapak saya yang guru saban pagi akan mencari-cari pin KORPRI-nya untuk disematkan di seragam. Selain seragam KORPRI, dia juga punya rompi PP yang akan dipakai ketika ada acara di Gedung Serbaguna desa, yang juga dihadiri anggota Babinsa. Sementara di pelajaran PPKn, kata Ipoleksosbudhankam sudah diulang-ulang sejak saya SD.
Sampai saya besar, tetap saja singkatan dan akronim kerap membuat tertatih dan bersyukur telah ada Google. Coba saja mesin pencari belum ditemukan, bisa-bisa terjadi lagi momen ketika SD dulu saya bertanya kepada Bapak.
“Pak, kribo itu singkatan apa sih?” tanya saya yang mengira kata itu adalah akronim.
Bapak saya mengatakan kribo adalah akronim dari kriting bogel. Gobloknya lagi, saya mempercayainya sampai SMA. Ah, cerita ini akan saya ulang kepadanya saat sungkem via video call besok.
Bekerja sebagai editor memang mewajibkan untuk teliti pada segala macam akronim dan singkatan. Sebab, umumnya ketika satu tulisan menyandingkan sebuah singkatan, penulisannya yang pertama harus disertai kepanjangan, misal ketika ada penulis yang membahas Bakorstanas dan Kopkamtib seperti di tulisan ini.
Singkatan dan akronim paling sering ditemukan ketika mengedit naskah-naskah berbau kepolisian. Terutama kalau sudah menyebut jabatan. Kalau tak pernah mengedit, saya juga bakal asing dengan akronim seperti katim resmob, kabagpenum, gakkum, kompol, karopenmas, sabhara, dan seterusnya. Coba pembaca, kalian memangnya tahu semua akronim itu kepanjangannya apa?
Tapi minggu lalu saya tersadar, bukan cuma Polri yang sangat maskulin itu yang doyan memakai akronim dan singkatan. Ibu-ibu yang teramat feminin pun sama “gilanya”. Jika mau mencoba sensasinya, silakan masuk saja ke aplikasi parenting, marketplace Shopee, dan panduan masak Cookpad. Seketika pembaca akan merasa seperti Robert Langdon yang sedang berusaha keras memecahkan kode-kode demi bisa mengerti pesan yang disampaikan.
Sebagai hiburan di tengah pandemi yang bikin kepala mau pecah ini, saya mau susun kuis saja, apakah pembaca bisa menebak daftar singkatan dan akronim yang sering dipakai ibu-ibu berikut. Anda bisa mengerjakannya di kertas, lalu dicocokkan dengan kunci jawaban di akhir tulisan. Saya ketika mengumpulkan daftar ini sudah melakukannya dan sebagian besar salah. Tak terhitung berapa kali saya menyebut nama Tuhan ketika mengerjakan tulisan ini.
Daftar ini saya susun dari informasi Diana Nurwidiastuti, Twitter, Facebook, artikel Kompasiana, obrolan di KasKus, dan artikel Hipwee.
Selamat mencoba!
Kuis menebak singkatan dan akronim yang sering dipakai ibu-ibu
bumil
busui
HS
HB
makmer
debay
buaya
suami
istri
bamer
baput
42w
42w5d
TM
celdam
prona
prohe
promil
pospak
HPHT
HPL
GBU
bunsay
buccan
CLBK
buneg
modis
VBAC
PD
PPD
premie
CO
TP
konpal
MPASI
kutel
putel
tuksay
paksu
UK
BB
TB
FTM
SAHM
SAHW
WM
WAHM
murmer
GTM
kurleb
BBJ
bubid
buntik
bunsay
DJJ
M
M1
M2
pasgur
paskur
ASIX
ASIP
bingput
BLW
clodi
eping
NWP
sufor
SSC
Kunci jawaban singkatan dan akronim yang sering dipakai ibu-ibu
Bumil: ibu hamil
busui: ibu menyusui
HS: hubungan seksual
HB: hubungan badan; hemoglobin
makmer: mamak mertua
debay: dedek bayi
buaya: ibu bahagia
suami: semua uang adalah milik istri. (Subhanallah!)
istri: istana tempat ridho illahi. (Masya Allah!)
bamer: bawang merah
baput: bawang putih
42w: 42 week/minggu. Sering dipakai buat ngomongin usia kandungan.
42w5d: 42 week 5 day/hari
TM: trimester. Istilah kehamilan.
celdam: celana dalam
prona: protein nabati
prohe: protein hewani
promil: program hamil
pospak: popok sekali pakai
HPHT: hari pertama haid terakhir
HPL: hari perkiraan lahir
GBU: ga boleh utang
bunsay: bunda sayang
bucan: bunda cantik
CLBK: cebok lama belum kelar (siapa dan untuk apa singkatan ini dipakai sih???)
buneg: ibu negara
modis: modal diskon
VBAC: vaginal birth after cesarean; melahirkan lewat vagina setelah melahirkan sebelumnya lewat operasi Caesar.
PD: payudara
PPD: post-partum depression
premie: prematur
CO: check out (belanjaan di marketplace)
TP: testpack
konpal: kontraksi palsu
MPASI: makanan pendamping air susu ibu
kutel: kuning telur
putel: putih telur
tuksay: tukang sayur
paksu: pak suami
UK: usia kandungan
BB: berat badan
TB: tinggi badan
FTM: full time mother
SAHM: stay at home mother
SAHW: stay at home wife
WM: working mother
WAHM: working at home mother
murmer: murah meriah
GTM: gerakan tutup mulut. Terdengar seperti istilah politik, ini sebenarnya sebutan untuk anak-anak yang mogok makan. Eh, mogok makan pun terdengar politis ya.
kurleb: kurang lebih
BBJ: berat badan janin
bubid: ibu bidan
buntik: bunda cantik (bahkan untuk menyebut “bunda cantic” para ibu butuh dua akronim).
DJJ: detak jantung janin
M: menstruasi
M1: menstruasi pertama setelah melahirkan/keguguram
M2: menstruasi kedua setelah melahirkan/keguguran
pasgur: pasca-keguguran
paskur: pasca-kuret
ASIX: air susu ibu eksklusif
ASIP: air susu ibu pumping/perahan
bingput: bingung puting
BLW: baby led weaning alias ngajarin anak makan sendiri
clodi: cloth diaper, popok kain
eping: exclusive pumping alias si anak diberi ASIP tapi eksklusif. Saya benar-benar blank apakah eping ini sama dengan ASIP.
NWP: nursing while pregnant; menyusui anak (harus anak ya!) saat sedang hamil anak selanjutnya.
sufor: susu formula
SSC: soft structured carrie; gendongan yang ada bantalan buat si anak duduk.
Gimana, menyebut nama Tuhan juga nggak?
BACA JUGA Cara Mengatasi Kebiasaan Typo/Salah Tik dan Salah Eja dan esai Prima Sulistya lainnya di VERSUS.