Afi Nihaya Faradisa melakukan plagiasi kembali.
Tempo hari Afi akhirnya mengakui bahwa statusnya Mei lalu berjudul “Belas Kasih dalam Agama Kita” mencontek status Mita Handayani berjudul “Agama Kasih”. Setelah persoalan itu lumayan mereda, 7 Juli lalu Afi membuat siaran langsung di Facebook berisi curhatnya mengenai bullying yang ia terima. Curhat dalam bahasa Inggris ini justru mengundang bullying baru kepada Afi karena netizen mendapati, curhat itu meniru kata per kata sebuah video lain.
Video yang ditiru Afi dibuat seorang gadis yang membicarakan kasus bullying Amanda Todd yang membuat Todd sampai bunuh diri. Afi sendiri pernah menulis tentang gadis itu di statusnya pada 18 Maret 2017. Karena video Afi tersebut, selain soal plagiarisme Afi yang berulang, topik Amanda Todd, bullying, dan bunuh diri mengemuka lagi. Ini dua status yang membahas tiga hal terakhir tersebut.
Ngomong-ngomong, Afi, ini saran saja, kalau memang mau meminimalisasi bullying yang kamu terima, kamu bisa berhenti melakukan plagiasi dan bikin akun media sosial baru yang di-private. Kamu masih bisa kok populer dengan cara yang lebih elegan, sebagaimana yang dilakukan Malala Yousafzai, idolamu.
Aji Prasetyo: Saat banyak orang membahas video curhat Afi yang disinyalir menjiplak video Amanda Todd, aku justru penasaran dengan kasusnya Amanda Todd.
Saat melakukan obrolan webcam dengan seorang pria yang dikenalnya di medsos, gadis itu dihujani pujian oleh lawan bicaranya. Dibilang cantik, sempurna, dll. Pujian itu yang membuat Amanda mau membuka bajunya saat sang cowok minta agar ia menunjukkan payudaranya “yang pastilah sangat indah”.
Tanpa diduga, adegan itu direkam (atau mungkin di-screenshot). Setahun kemudian barulah rekaman itu dipakai untuk memeras Amanda. Karena menolak tuntutan pemeras, rekaman itu pun disebarkan di dunia maya. Dimulailah hari kelam Amanda Todd, hinaan, bullyan, siksaan fisik dsb, hingga puncaknya membuat dia nekad bunuh diri.
Itu tadi kisah Amanda Todd, gadis cantik usia belasan tahun. Aku pernah melihat kasus serupa, nyaris persis, dialami oleh seorang wanita berusia empatpuluhan. Dia nampak depresi sekali saat cerita padaku tentang usaha pemerasan yang dia alami. Dan yang membuatku tidak habis pikir, ini adalah peristiwa kedua. Tiga tahun sebelumnya dia sudah terperosok di kasus yang sama.
Apa sebab ia bersedia pamer tubuh di depan pria yang tidak dikenalnya? Ternyata sama, yaitu terprovokasi oleh pujian.
Renungan dari cerita ini: (bukan melulu soal buka baju lho ini) Tanpa kita sadari, kita bisa lakukan apa saja, bahkan hal tergila sekalipun, demi sebuah pujian.
Illian Deta Arta Sari: BUNUH DIRI..
Seorang teman SDku meninggal bunuh diri. Seorang teman SMPku juga meninggal bunuh diri. Beberapa temanku juga pengen bunuh diri bahkan pernah mencobanya.
Ketika ada orang menulis status galau banget tak biasanya, nulis tentang bunuh diri, pamit-pamitan atau mengunggah video, jangan anggap remeh atau justru membullynya. Sudah banyak cerita akhirnya benar kejadian.
Kasus yang paling heboh terakhir adalah pria di Jagakarsa yang menyiarkan secara live gantung dirinya
Teman SDku yang bunuh diri kukenal sebagai sosok yang PD, pemberani. Tak menyangka di usia 13 di tahun 1993 dia menelan potas. Teman SMPku bunuh diri tahun 1996 di usia 16 tahun. Kabarnya dia minta sepeda motor. Dia sosok yang ganteng, sopan, kalem, gak banyak tingkah.. Kok bisaaa?
Di Indonesia, angka bunuh diri cukup tinggi. Menurut data BPS tahun 2015 dari catatan kepolisian, ada 812 orang bunuh diri. Artinya kira-kira ada 2-3 orang (dalam sehari, redaksi) mengakhiri hidupnya. Angka itu dari catatan kepolisian saja. Nah yang tak dicatat bisa saja lebih dari itu karena seringkali keluarga menutupi. Menurut data perkiraan WHO tahun 2010, ada sekitar 5000 orang bunuh diri di Indonesia.. Berarti sehari ada sekitar brapa coba?
Ada beberapa orang lain yang curhat padaku dan sebisa mungkin aku ada untuk mereka. Bagi orang depresi, masalah yang dihadapi itu beraaaaaaaaaaaaat banget. Rasanya buntu, rasanya dunia tak adil, rasanya Tuhan entah kemana gak sayang, rasanya lelah berjuang dan pikiran lain yang sudah tak bisa obyektif lagi. Pokoknya seperti merasa termalang sedunia.
Mereka tahap putus asa dan percaya bunuh diri jalan yang terbaik, selesai semua masalah.. Memang, agama apapun melarang bunuh diri. Tapi orang-orang yang depresi sudah susah mikir obyektif atau ingat agama karena tenggelam dalam kesedihan, ketakutan atau kekalutan..
Aku pun tak lepas dari kesedihan yang dulu kurasa sangat melelahkan. Putus cinta pun rasanya berat.
Buat orang lain yang melihat, ya kadang masalah penyebab bunuh diri itu terlihat sangat ringan. “Yeilaaaaah cuma segitu doang masalahnya kok bunuh diri,” kira-kira begitu benak yang melihat. Sering baca brita kan orang bunuh diri karena putus cinta? “Yeilaaah kayak gak ada orang lain saja pake bunuh diri. Cari yang lain aja kaleeeee,” kira-kira gitu ucap yang diluaran. Ya buat yang sudah cinta byianget nget nget nget, putus itu sakit loh.
Pernah juga sih ada seorang teman baik yang nembak aku trus bilang kalau gak ditrima akan bunuh diri.
Di Indonesia, berita bunuh diri itu banyak banget. Ada anak bunuh diri karena ditangkap satpol PP di aceh dan di media diberitakan sebagai pelacur. Padahal dia kemalaman diajak main ke kota. Stigma dan bullying tak bisa dihadapi lagi
Memang ada 1001 alasan dari yang remeh temeh atau masalah sangat berat untuk bunuh diri bagi orang yang depresi. Gak bisa juga kita anggap mereka bodoh. Tak sesederhana itu karena ada juga orang yang mengalami masalah kejiwaan yang punya kecenderungan bunuh diri, misalnya saja skyzofrenia.
Mencegah
Ketika ada orang bunuh diri, semua kaget. Lah, orang-orang di sekelingnya apa sudah peka? Ketika ada yang mengeluh putus asa dalam hidup, apakah kita juga ikut membully? Ikutan tertawa? Saat ada orang merasa hidupnya tak berguna, hidupnya mentok, atau ada dalam kesedihan tak berujung, mereka butuh teman..
Bicaralah kalau kita kenal. Coba dengarkan agar beban yang dirasakan lebih ringan. Tujuan bicara juga agar orang-orang itu keluar dari pemikirannya bahwa bunuh diri adalah jalan terbaik. Coba bantu beri solusi tanpa menghakimi. Mengingatkan soal agama dan Tuhan pun harus dengan cara pas..
So, sebelum membully siapapun yang sudah putus asa, pikirkan lagi..
Semoga Tuhan Yang Maha Esa mengampuni dosa-dosa mereka dan menerima amal ibadahnya. Semoga kita yang masih hidup bisa bersikap lebih baik. Amiiin..
Keterangan foto: ini dari video Amanda Todd tanggal 7 Oktober 2012 atau 3 hari sebelum dia bunuh diri. Dia merasa tak ada teman