Menjadi Filsuf dengan Memikirkan Tujuan Penciptaan Kecoa

penciptaan kecoa

MOJOK.COMojok Institute melakukan sensus kepada warga Facebook untuk mengetahui pendapat mereka mengenai tujuan Tuhan menciptakan kecoa.

Di dunia ini, Tuhan menciptakan banyak sekali hal yang Indah. Hampir di setiap sudut, kita bisa melihat keindahan ciptaan tuhan ini: langit yang biru, pelangi sehabis hujan, bintang-bintang di malam hari, dan Mbaknya yang hari ini sedang cantik-cantiknya. Masyaaallah Akhiii, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan!

Tapi, di luar segala keindahan itu, Tuhan juga menciptakan hal yang “ewww”, seperti kecoa! Apa, sih, tujuan Tuhan menciptakan kecoa? Pasti ada tujuannya dong? Nggak mungkin, kan, Tuhan hanya “iseng” menciptakan kecoa?

Seperti yang kita tahu, kecoa selama ini dilihat sebagai hewan yang menyeramkan, tidak takut manusia, dan bisa terbang ke arah kita ketika kita mencoba sok berani mengusik mereka. Sejauh ini, bisa dipastikan tidak ada manusia yang benar-benar “menyukai” hewan ini.

Satu-satunya alasan yang sering muncul ketika membahas alasan mengapa sesuatu yang “jelek” dan “menyeramkan” diciptakan adalah untuk menjadi perbandingan sehingga kita bisa mengenali dan mengapresiasi sesuatu yang “indah” dan “tidak menyeramkan”. Sama seperti pepatah yang sangat filosofis berikut: Tanpa mengenal gelap, kita tidak akan mengerti apa itu terang.

Dengan kata lain, apakah tujuan diciptakannya kecoa adalah untuk menjadi perbandingan supaya kita bisa lebih menghargai dan menikmati keindahan kupu-kupu? Waduh, jika memang seperti itu, apakah ini artinya Tuhan mengajarkan body shaming sejak dalam pikiran? Tentu tidak mungkin seperti itu.

Nah, sebagai golongan manusia yang hidup untuk mencari makna kehidupan seperti Harun Yahya meskipun kami tahu kenyataannya life is meaningles, Mojok Institute tentu tidak bisa diam saja tanpa memikirkan jawaban atas pertanyaan ini. Oleh karena itu, minggu ini kami membuat sensus kepada warga Facebook mengenai pendapat mereka tentang “Apa sih tujuan diciptakannya kecoa?”

Berikut adalah lima jawaban terbaik versi Mojok Institute.

1. Agar kita selalu ingat tuhan. karena tiap ketemu kecoa langsung teriak “Astaghfirulloh astaghfirulloh”. Coba kalo sekedar ketemu ayam..nggak pernah tu nyebut2 nama tuhan- Ninung Ambar 
2. Sebagai indikator kotor atau bersihnya suatu tempat. wkwkwk soalnya setau sy kecoa biasa hidup di tempat kotor nan jorok. Jadi kalo dirumah udah muncul kecoa, artinya itu kode dari Tuhan agar kita segera bebersih rumah sampe kinclong hehe.
– Elsa Manora Anggi
3. Tuhan menciptakan kecoa supaya mojok bikin rubrik sensus dan nanya “apa sih tujuan Tuhan menciptakan kecoa?” – Ulung Febri Ananda
4. Salah satunya adalah menjaga kewarasan mental seorang ibu. Bagaimana ini berkaitan? Tiap kali saya menyemprot Baygon ke sudut2 tersembunyi rumah saya, tidak lama kemudia kecoa kecil dan besar bermunculan. Anak saya yang masih balita akan kegirangan dan meminta saya menggebuknya seperti yang biasa kami lakukan. Setelah itu anak kami akan meminta saya menggambar kecoa di papan tulis. Bukan itu saja, bahkan dia meminta saya menggambar kecoa digebuk dan dibuang. Nah, ini kan berarti kecoa mebawa dampak positif terhadap kebahagiaan batin keluarga terutama ibu. Anak menjadi senang, ibupun senang. Karena sama2 senang, maka tidak jadi setres. Ibunya pun jadi lebih terlatih lagi dalam mengekspresikan kejadian2 umum macam itu lewat ilustrasi2 yang membahagiakan anaknya.
Malamnya ketika ayahnya si anak pulang kerja, semua bahagia karena melihat anak istrinya berada pada light-mood. Kebahagiaan ayah, ibu dan anak balitanya ternyata bersumber kepada makhluk bernama kecoa! Ceritanya maksa? Yo ben! – Zainab Abdullah
5. Tuhan menciptakan kecoa sebagai alat pemersatu bangsa dan pencegah ribut-ribut antar golongan dan umat beragama. Tidak percaya? Coba kurung cebong dan kampret ke dalam sebuah ruangan tertutup lalu lemparkan toples penuh isi kecoa ke tengah-tengah mereka sebelum mengunci pintu rapat-rapat. Niscaya mereka akan berhenti bertengkar dan sibuk bahu membahu menghalau para kecoa-kecoa tersebut. – Steve Satria

Nah, setelah mengetahui bahwa kecoa juga punya tujuan hidup di dunia ini, sudahkah kalian memikirkan tujuan hidup kalian sendiri? Jika sudah, bagus! Artinya, kalian sudah setara dengan kecoa. Jika belum? Mamam! Soalnya, kalian kalah dengan kecoa wqwq.

Tapi, apapun tujuan hidup kalian, ingatlah bahwa hal itu tidak menghilangkan fakta bahwa life is meaningless… Eh.

Exit mobile version