MOJOK.CO – Perebutan tiket cawapres pendamping Ganjar Pranowo bakalan sengit. Posisi itu akan menjadi rebutan pimpinan partai politik Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan sejumlah figur besar yang punya kepercayaan diri tinggi seperti Mahfud MD.
Direktur Eksektutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, berpendapat ketum-ketum partai yang akan merapat ke koalisi PDIP akan memasang kandidat cawapres pasangan Ganjar Pranowo. Namun banyak kriteria yang harus para calon tersebut miliki.
“Kriteria ini bisa bersumber dari variabel atau faktor elektoral dan seberapa kuat mendapat dukungan dari pemilih. Bisa juga bersumber dari variabel-variable lain, seperti gaya atau model kepemimpinan dan performanya ketika menjadi pemimpin di lembaga-lembaga Negara atau Pemerintahan,” ujar Nyarwi, Rabu (26/4).
Cawapres Ganjar datang dari tiga elemen
Ia menilai tokoh potensial untuk bursa cawapres bagi Ganjar akan datang dari tiga elemen. Mulai dari jajaran menteri pembantu Jokowi, pimpinan partai, hingga kepala daerah atau mantan kepala daerah yang punya elektabilitas baik.
Mahfud MD menjadi tokoh potensial dari kalangan menteri di Kabinet Indonesia Maju. Hal ini, dengan catatan, jika isu penegakan hukum menjadi hal yang paling krusial di mata mayoritas pemilih Indonesia dan para elite.
“Namun jika isu tersebut kurang dipandang penting oleh elit-elit parpol dan juga oleh para pemilih, maka peluang Mahfud untuk mendapatkan tiket Cawapers dan dinominasikan oleh partai-partai pendukung Presiden Jokowi, saya kira akan makin kecil,” papar Dosen Fisipol UGM ini.
Sayangnya, sampai saat ini ia melihat peluang Mahfud MD masih terbilang kecil. Hal itu terlihat dari belum adanya dukungan elit parpol yang menominasikan sosok yang menjabat Menkopolhukam ini.
Selain itu, data-data survei dari sejumlah lembaga juga mengindikasikan Mahfud belum memiliki dukungan yang kuat dari pemilih.
Jokowi sempat menyebut nama Mahfud saat menjawab pertanyaan tentang potensi cawapres ideal. “Yang cocok banyak. Ada Pak Erick, Pak Sandiaga Uno, Pak Mahfud MD, Pak Ridwan Kamil, Cak Imin, dan Pak Airlangga,” kata Jokowi saat usai salat Idul Fitri di Solo, Sabtu (22/4).
Bursa cawapres Ganjar Pranowo masih panjang
Nyarwi menilai sosok-sosok yang pernah Jokowi sebutkan memang punya potensi yang kuat. Selain itu potensi juga datang dari tokoh yang selama ini dekat dan mendapat dukungan pimpinan partai. Terkhusus partai dalam blok koalisi KIB.
Ke depan, bursa cawapres masih akan terus panas. Nyarwi melihat saat ini masih tergolong tahap awal dengan dinamika elektoral yang masih terus berlangsung. Berbagai perubahan dukungan pemilih pada sosok capres maupun cawapres masih sangat cair dan bisa naik turun setiap saat.
“Naik turunnya peluang tokoh yang potensial mendampingi ganjar ditentukan dua faktor utama. Pertama, tingkat dukungan dari para elit-elit ketua umum parpol yang nantinya berkoalisi PDIP pada tokoh tersebut. Kedua, dinamika tingkat dukungan pemilih pada tokoh tersebut,” tegasnya.
Peluang tokoh mendapatkan tiket cawapres semakin kuat jika mengantongi dukungan dari pimpinan parpol yang potensial berkoalisi dengan PDIP. Selain itu, dukungan pemilih juga sangat menentukan pada perebutan sosok nomor dua di Indonesia mendatang.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Alasan PPP Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dan tulisan lain di Kanal Pemilu.