MOJOK.CO – Kendati sudah memfitnah pemerintah, namun Tengku Zulkarnain merasa tidak perlu meminta maaf kepada Jokowi.
Dalam sebuah ceramah, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan hal yang sangat sembrono terkait RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).
Dirinya menyebut bahwa jika pemerintah mengesahkan RUU PKS, maka berarti pemerintah telah ikut mendukung perzinaan, sebab menurut Zulkarnain, ada poin pasal yang menyebut tentang kewajiban pemerintah untuk menyediakan kondom bagi pasangan yang belum menikah yang ingin berhubungan seksual.
Belakangan diketahui bahwa pernyataan Tengku Zulkarnain tersebut adalah fitnah belaka. Sama sekali tak ada pasal dalam RUU PKS yang menyebut tentang kewajiban pemerintah untuk menyediakan kondom bagi pasangan bukan suami istri yang ingin berhubungan seksual.
Hal tersebut kemudian memaksa Tengku Zulkarnain untuk segera meminta maaf atas ceramahnya yang ternyata salah.
Ia pun kemudian menuliskan permintaan maafnya melalui Twitter.
“Setelah mencermati isi RUU P-KS saya tidak menemukan pasal penyediaan alat kontrasepsi oleh Pemerintah untuk pasangan remaja dan pemuda yang ingin melakukan hubungan suami-isteri. Dengan ini saya mencabut isi ceramah saya tentang hal tersebut. Dan meminta maaf karena mendapat masukan yg salah,” begitu tulis Zulkarnain melalui akun Twitternya @ustadtengkuzul.
Namun, perkara tak berhenti di situ, sebab, pernyataan Tengku Zulkarnain memang sudah kadung menjadi bola liar yang merugikan banyak pihak. Selain merugikan MUI dan juga banyak pihak pegiat RUU PKS, pernyataan Tengku Zulkarnain juga dianggap merugikan pemerintahan Jokowi yang mendapatkan citra buruk di mata masyarakat.
Atas dasar itulah, Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin (TKN) menganggap permintaan maaf Tengku Zulkarnain di Twitter belum cukup. TKN berencana akan meminta Tengku Zulkarnain untuk meminta maaf secara langsung kepada Presiden Jokowi.
“Kita sedang pertimbangkan mengambil langkah hukum terhadap apa yang dilakukan Tengku Zulkarnain, kalau dia tidak minta maaf kepada Pak Jokowi,” ujar Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily.
Tengku Zulkarnain sendiri mengaku enggan meminta maaf secara langsung kepada Jokowi. Ia menganggap permintaan maafnya yang ia tulis di Twitter sudah cukup.
“Saya sudah minta maaf kepada pemerintah, terus ngapain pula ke Pak Jokowi,” ujar Tengku Zulkarnain ketika dihubungi oleh CNN Indonesia. “Saya sudah minta maaf sudah cukup. Enggak ada komentar panjang panjang, Digoreng-goreng ke Pak Jokowi. Ngapain. Biarlah Pak Jokowi sibuk dengan kampanyenya Ngapain. Dicari-cari waktu ketemu segala macam.”
Nah lho. Gimana, Tengku? Kalau sudah begini, repot kan jadinya? Mangkanya, lain kali, kalau ingin menyampaikan sesuatu, cek dulu kebenarannya. Jangan asal ngomong, biar nggak jadi masalah.
Ah, ulama jaman sekarang, disuruh baca yang teliti saja tidak becus. Gimana mau bikin fatwa coba?