Tabloid Obor Rakyat Akan Terbit Kembali Menjelang Pilpres 2019

obor rakyat

Pada masa menjelang perhelatan Pilpres 2014 lalu, publik dibikin heboh dengan kemunculan Tabloid Obor Rakyat, sebuah tabloid “propaganda” yang isinya menyerang pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Edisi pertama tabloid tersebut yang berjudul “Capres Boneka” terbit pada Mei 2014 yang kemudian disusul dengan muculnya edisi kedua yang berjudul “1001 Topeng Jokowi”.

Hal tersebut kala itu memaksa tim pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla untuk melaporkan Tabloid Obor Rakyat pada pihak kepolisian. Dua orang di balik tabloid Obor Rakyat: Setiyardi Budiono dan Darmawan Sepriyossa dinyatakan bersalah dan dihukum 8 bulan penjara. Mereka dianggap melanggar pasal 310 ayat 2 Jo pasal 55 ayat 1 KUHP tentang pencemaran nama baik.

Kini, setelah hampir lima tahun berlalu, Obor Rakyat diketahui akan bangkit lagi.

Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Setiyardi Budiono selaku Pemimpin Redaksi Obor Rakyat.

Kepada CNN Indonesia, Setiyardi mengaku berencana akan menerbitkan kembali Obor Rakyat.

“Saya berharap bulan depan sudah bisa terbit” ujar Setiyardi.

Saat ini, Setiyardi diketahui sedang mempersiapkan Obor Rakyat yang baru. Menurutnya, Obor Rakyat yang baru ini tidak akan seperti Obor Rakyat yang lama. Ia mengklaim berita yang terbit di Obor Rakyat yang baru akan lebih kredibel dan sesuai dengan kaidah jurnalistik.

“Jika kami tidak kredibel, kami ditinggalkan pembaca. Tetapi buktinya kan Obor Rakyar banyak yang nunggu.”

Bukan hanya membenahi Obor Rakyat dari segi konten, Setiyardi juga diketahui akan mengubah Obor Rakyat secara konsep. Setiyardi akan mengubah Obor Rakyat yang tadinya berbasis tabloid fisik menjadi online agar sesuai dengan perkembangan jaman. Ia beserta beberapa orang juga sedang mengurus pembentukan badan hukum untuk Obor Rakyat.

Wah, pasti seru ini. Media yang dulu sempat bikin panas iklim politik elektoral akhirnya bakal bangkit lagi. Apakah sekarang ia bisa kembali memanaskan lantai dansa?

Entahlah, tapi yang jelas, kalaupun tidak bisa memasakan iklim politik elektoral tahun ini, namanya tetap Obor Rakyat, tidak berganti menjadi “Lilin Rakyat” apalagi “Senthir Rakyat”.

Exit mobile version