Spanduk Penyambutan Prabowo yang Salah Cetak Jadi Bulan-bulanan

Salah satu parameter keberhasilan sebuah acara adalah tidak adanya kesalahan pada spanduk, banner, backdrop, dan segala perkara cetak lainnya. Karenanya, tak heran jika hal ini selalu menuntut perhatian dan ketelitian lebih.

Namun toh, namanya juga menusia, seteliti-telitinya, pasti bakal tergelincir juga.

Itulah yang terjadi pada panitia penyambutan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri acara di Gedung Olah Raga (GOR) Dabonsia, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam acara penyambutan Prabowo tersebut, spanduk yang terpasang di area GOR ternyata salah cetak. Tak main-main, kesalahan cetaknya mengubah arti yang sangat dalam.

Kalimat yang seharusnya “Bergeraklah Merebut Kemenangan” justru dicetak menjadi “Bergeraklah Merebut Kenangan”

Nah, sudahlah salah cetak, ternyata masih ditambah salah koordinasi, sebab ternyata, spanduk salah cetak itu masih dipasang juga di beberapa titik.

Ketua DPC Partai Gerindra Bojonegoro Budiono mengatakan bahwa memang terjadi kesalahan cetak, selain itu, petugas juga tidak cermat sebab tetap memasang spanduk yang salah cetak tersebut.

“Ya, ternyata benar ada kekeliruan dari percetakannya. Kami mohon maaf apabila ada pengunjung yang sempat kebingungan. Mestinya kemenangan, tapi keliru kenangan,” terang Budiono.

Apa lacur, nasi sudah jadi bubur. Foto kesalahan cetak spanduk tersebut sudah kadung menyebar dan tentu saja langsung menjadi bahan empuk bagi para netizen.

Maklum saja, bagi seorang Prabowo, kemenangan dan kenangan memang menjadi hal yang sangat sensitif. Dua kali maju di Pilpres dan tak pernah menang, tentu bukan kenangan yang baik.

Yah, semoga panitia penyambutan Prabowo dari DPC Partai Gerindra tidak bersedih hati terlalu lama. Namanya manusia, pasti pernah salah, apalagi sekadar salah cetak. Ingat, beberapa waktu Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) pernah menggelar upacara yudisium dengan tulisan pada banner “Universitas Diponorogo”, atau sekelompok mahasiswa yang berdemo menuntut presiden Jokowi turun dengan membawa spanduk bertulisan “Turunkan Joko Wido2” yang kalau dibaca bukannya jadi Joko Widodo tapi malah Joko Wido Wido.

Exit mobile version