Di tengah hiruk-pikuk akhir pekan Kota Jogja, aroma manis bakpia menguar dari Jalan KS Tubun, Kampung Pathuk, Sabtu (29/11/2025).
Ribuan warga tumpah ruah mengikuti Bakpia Day 2025 #13, sebuah festival tahunan yang tidak sekadar merayakan kuliner khas Jogja, tetapi juga ambisi besar. Yakni menjadikan Ngampilan, kawasan sentra bakpia, sebagai destinasi wisata baru setelah Malioboro.
Gelaran yang berlangsung di lapangan bekas Pabrik Tegel Kunci ini menghadirkan suasana meriah. Para tamu undangan hadir lengkap, mulai dari Ketua DPRD Kota Jogja, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Jogja, Kepala Dinas Pariwisata, perwakilan dinas terkait, serta jajaran Forkopimka dan lurah dari wilayah sekitar.
@mojok.co Keseruan acara Bakpia Day 2025! #mojokdotco #bakpiaday #bakpia #bakpiajogja #bakpiapathok #tionghoa #fyp ♬ original sound – mojok.co
15 bakpia gratis bagi masyarakat, simbol penggerak ekonomi warga Pathuk
Perayaan dibuka dengan kirab budaya yang diikuti warga dari 13 RW di Kelurahan Ngampilan. Masing-masing menampilkan kostum dan ornamen bertema 13 rasa bakpia: matcha, kopi, nangka, coklat, kumbu hitam, strawberry, green tea, keju, ubi ungu, kacang hijau, coco pandan, durian, dan susu.
Kirab menempuh rute Jalan Letjen Suprapto – Jalan KH Ahmad Dahlan – Jalan Bhayangkara dan kembali ke Jalan KS Tubun. Arak-arakan dipimpin Bregada MAN 2, dua gunungan simbolis—Gunungan Bakpia Lanang dan Wedhok—serta penampilan Barongsai dan Liong yang mengundang sorak penonton.
Sepanjang rute, sekitar 15.000 bakpia dibagikan gratis kepada masyarakat. Lebih dari 100 UMKM produsen bakpia juga turut meramaikan festival, menegaskan bahwa industri bakpia merupakan denyut ekonomi utama warga Ngampilan.

“Festival ini adalah ungkapan syukur masyarakat, karena sebagian besar bekerja sebagai perajin bakpia,” ujar Lurah Ngampilan, Istikhomah. Ia menyebut bahwa Bakpia Day kini tak hanya perayaan, tetapi penggerak ekonomi kuliner berbasis komunitas.
Menurut Istikhomah, Bakpia Day 2025 juga menjadi momentum penting peluncuran jingle baru “Cinta Bakpia”, sekaligus memperkuat branding bakpia sebagai identitas Kota Jogja.
Ia mengingatkan bahwa Oktober lalu, pemerintah kota meresmikan Taman dan Gapura Sentra Industri Bakpia Pathuk sebagai penanda kawasan kuliner sekaligus akses wisata baru.
Siap jadikan Ngampilan jadi Malioboro Kedua
Semangat membangun kawasan wisata kuliner juga ditegaskan Joni Purwantoro, Ketua Panitia Bakpia Day 13.
“Di Jogja ada 45 kelurahan, dan sentra bakpia hanya ada di Ngampilan. Kalau orang ke Jogja tidak bawa bakpia rasanya kurang. Jadi Jogja itu bakpia, dan bakpia itu Ngampilan,” ujarnya.
Ia optimistis, Kampung Pathuk siap menjadi Malioboro kedua—bukan menggantikan, tetapi melengkapi destinasi wisata Jogja.
“Wisatawan ke Jogja akan mampir ke Malioboro, lalu melanjutkan ke Pathuk sebagai sentra bakpia,” ujarnya. “Pariwisata dan bakpia bergerak seirama. Kalau kunjungan wisata naik, penjualan bakpia pasti ikut naik,” katanya.
Wisatawan kini, lanjutnya, mencari pengalaman kuliner lengkap. Mulai dari melihat proses produksi, berinteraksi dengan perajin, hingga mencicipi bakpia hangat langsung dari oven.
Dan pada sore itu, suara musik festival bercampur dengan aroma kacang hijau dan gula. Dari Ngampilan, warga Pathuk tidak hanya merayakan bakpia. Mereka merayakan mimpi besar: menjadikan kampung kecil bersejarah itu sebagai gerbang kuliner baru Kota Jogja.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: 7 Bakpia Jogja Paling Enak dan Cocok di Lidah Wisatawan