Shin Tae-yong dan Tradisi Moralitas dalam Budaya Korea Selatan

shin tae-yong mojok.co

Ilustrasi logo PSSI. (Mojok.co)

MOJOK.CO – Pernyataan Shin Tae-yong soal dirinya akan mundur sebagai pelatih Timnas jika Ketum PSSI mengundurkan diri imbas Tragedi Kanjuruhan memantik kontroversi. Hashtag #STYOUT pun menggema di twitter tak lama setelah pernyataan ini muncul.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong membuat publik Indonesia heboh karena pernyataannya soal Ketua Umum PSSI pada Rabu (12/10/2022). Ia menulis di Instagram pribadinya bahwa dirinya akan mundur sebagai pelatih Timnas Indonesia jika Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mundur dari jabatannya sebagai ketua PSSI.

Shin Tae-Yong merasa punya tanggung jawab yang sama dengan Ketua PSSI. Jika Ketua PSSI tersebut melakukan kesalahan ia juga punya kewajiban untuk menanggung kesalahan tersebut.

“Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim,” tulis Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong yang merupakan pria berkebangsaan Korea Selatan, membuat beberapa netizen menganggap jika sikap Shin Tae-yong ini mencerminkan tradisi orang Korea yang identik dengan pengunduran diri dari jabatan jika ia melakukan suatu kesalahan.

Kritikus budaya pop asal Korea Selatan, Kim Hern-sik dalam Korean Times menyatakan bahwa orang Korea Selatan punya tradisi yang kuat mengenai moralitas. “Orang Korea Selatan menghargai norma dan etika sosial di atas privasi, kami cenderung memprioritaskan dampak sosial dari tindakan seseorang,” ungkap Kim.

Orang Korea Selatan sangat mementingkan pandangan sosial terhadap mereka, maka dari itu jika mereka melakukan kesalahan atau merasa bersalah, mundur dari jabatan kerap kali adalah keputusan yang mereka ambil.

Bahkan keputusan mundur ini sering kali datang bukan dari suatu tuntutan, tetapi atas dasar kesadaran diri mereka sendiri. Ini mengacu pada tradisi konfusianisme Korea tentang budaya malu. Perasaan malu yang timbul akibat berbuat kesalahan merupakan pondasi dari moralitas, dan bentuk penghukuman dengan mengundurkan diri adalah sebagai bentuk integritas orang Korea membayar kesalahannya.

Maka dari itu banyak kasus orang-orang Korea yang mengundurkan diri dari jabatannya baik dari politisi sampai public figur karena perasaan malu. Seperti Kim Jin-Kook yang menjabat sebagai seketariat presiden.

Kim Jin-Kook memilih mundur dari posisinya pada Desember 2021 lalu karena malu anaknya memakai privillage-nya ketika melamar pekerjaan. Anaknya mengatakan jika ia adalah anak dari seketariat presiden pada curriculum vitae (CV) untuk memudahkannya diterima kerja. Lalu ada Seungri eks BIG BANG yang mengundurkan dari akibat skandal burning sun.

Dalam kasus Shin Tae-yong, ia merasa punya tanggung jawab moral sebagai rekan kerja dengan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan. Sehingga jika Mochamad Iriawan mundur maka ia juga punya tanggung jawab juga untuk ikut mundur.

Penulis: Pasthiko Pramudito
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Siap Mundur, Unggahan Pelatih Timnas Shin Tae-yong Viral

Exit mobile version