Salah satu hal yang menjadikan presiden sebagai hal yang berat adalah Karena setiap ucapan yang keluar dari mulutnya, seremeh apa pun itu, tetap bisa bergulir menjadi isu politik yang bisa menimbulkan perdebatan dan perpecahan.
Senin, 30 April 2018 lalu, Jokowi kembali merasakan hal tersebut. Pernyataannya perihal racun kalajengking langsung menjadi isu politik yang langsung dipakai untuk saling serang antara pendukung Jokowi dan pendukung lawan-lawan politiknya.
Seperti diketahui, dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) senin kemarin itu, Jokowi sempat menyinggung tentang racun kalajengking.
“Ada fakta yang menarik, yang saya dapat dari informasi yang saya baca, komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun scorpion, racun dari kalajengking. Harganya USD 10,5 juta, artinya Rp 145 miliar per liter. Jadi kalau mau kaya, cari racun kalajengking,” kata Jokowi yang langsung disambut tawa oleh para peserta.
Orang yang selow pastilah paham bahwa pernyataan Jokowi tentang racun kalajengking tersebut sejatinya hanyalah gimmick, sekadar pengantar, sebab sebab setelah itu Jokowi mengatakan bahwa komoditas termahal adalah waktu. Teknologi yang terus berkembang bisa membuat dunia makin canggih dan cepat. Teknologi modern tersebut pada akhirnya membuat manusia bisa lebih banyak memanfaatkan waktu.
Namun seperti yang sudah-sudah, orang-orang tentu tak mau tahu itu pernyataan premis atau bukan, gimmick atau bukan, yang penting, asal itu wagu, maka pernyataan tersebut harus diserang.
Maka tak heran jika kemudian pernyataan tersebut langsung mendapatkan komentar sinis dari para tokoh utamanya dari partai yang menjadi “lawan politik” Jokowi.
“Bahwa itu disampaikan dalam acara sekelas Musrenbangnas, maka menjadi tidak tepat. Bagaimana dalam momen penting sebuah musyawarah nasional membahas soal kalajengking?” kata Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB Sukmo Harsono.
Komentar senada dengan Sukmo juga datang dari Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono.
“Agak mengherankan kalau pernyataan seperti ini disampaikan di hadapan peserta Musrenbangnas yang terhormat. Ya tapi kalau orang sudah anjlok elektabilitasnya dan hilang kehormatannya, ya seperti itu. Memang sudah nggak pantas lagi jadi presiden,” kata Ferry.
Komentar yang lebih fangkeh (seperti biasa) datang dari Fadli Zon. “Kenapa juga presiden nggak melakukan itu duluan supaya memberi contoh dan teladan beternak kalajengking.”
Nah kan, dahsyat betul. Jokowi cuma ngomong kalajengking, heboh satu negara. Scorpionomics.
Yah, kini setidaknya, kita semua kini jadi tahu, bahwa selain Metallica, Pak Jokowi ternyata juga ngefans sama Scorpions.
Sabar ya Pak Jokowi, Politik memang begitu. Masalah memang Always somewhere, namun begitu, jangan takut untuk tetap Rock you like a hurricane, ingat, kau akan tetap punya pendukung yang Still loving you, sebab bagi mereka, kau datang membawa Wind of Change.