Sambut 3,9 Juta Pemudik, Pemda DIY Waspadai Aksi Nuthuk

Teras Malioboro mojok.co

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat meresmikan Teras Malioboro. (Arif Hernawan/Mojok.co)

MOJOK.CO – Gubernur DIY Hamengku Buwono X berharap para pelaku wisata dan pedagang dapat menyambut pemudik dan wisatawan dengan baik di momen Lebaran tahun ini. Salah satunya dengan menyediakan daftar harga di barang dagangan.

“Itu sebetulnya masyarakat sudah tahu. Makanya kita coba untuk makan di Teras Malioboro juga menunya sudah ada (daftar harganya) semua. Mestinya tidak ada lasan lagi kita ini tidak menyediakan daftar harga,” kata Sultan di kompleks Pemda DIY, Senin (18/4).

Menurut Sultan, para pedagang dan pelaku wisata sebenarnya sudah paham untuk memberi pelayanan terbaik pada wisatawan, termasuk dengan menyediakan menu dan daftar harganya.

Untuk itu, kesadaran itu tak seharusnya terus diingatkan oleh Pemda DIY. “Mestinya (pedagang) sudah lebih menyadari. Nanti ndak nek aku mengimbau ngono kui dikira aku juweh. Mosok kesadaran itu bola-bali terus menerus (diingatkan). Tidak maju-maju,” ucapnya.

Imbauan soal penyediaan daftar harga itu menjadi salah satu persiapan Pemda DIY menyambut pemudik dan wisatawan yang bakal memadati DIY. Maklum saja, beberapa kali terjadi, wisatawan merasa kecewa karena pelaku wisata di Jogja tak menunjukkan daftar harga atau tarif hingga kemudian harga yang ditetapkan tersebut kelewat tinggi alias nuthuk.

Kejadian nuthuk oleh pelaku wisata ini sudah berulang kali terjadi di Jogja. Terbaru, kasus nuthuk oleh tukang becak motor yang mengenakan tarif Rp80 ribu pada wisatawan.

Sebelumnya, pada awal 2022, viral keluhan wisatawan yang kena nuthuk tarif parkir bis wisata hingga Rp350 ribu. Aksi nuthuk di dunia perparkiran pun bukan kali ini saja karena pada medio 2021 seorang jukir bahkan diproses hukum karena menungut Rp20 ribu di kawasan Titik Nol Kilometer.

Untuk aksi nuthuk pedagang makanan, seporsi pecel lele Rp37 ribu di sebuah lesehan di kawasan Malioboro sempat diviralkan oleh seorang wisatawan tahun lalu. Kala itu, Pemkot Jogja bahkan menemukan tiga warung makan yang nuthuk alias menjebak pembelinya.

Selain mengantisipasi aksi nuthuk itu pada libur Lebaran kali ini, Pemda DIY fokus untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok hingga bahan bakar. Sultan menjamin, segala persiapan menjelang momen libur Lebaran tahun ini berjalan lancar.

“Kalau kita kebijakannya mempersiapkan kebutuhan bensin, SPBU, harga makanan, bahan pokok, itu aja. Kalau Ramadan itu kan hari raya sepi di jalan karena silaturahmi. Hari ketiga, keempat, baru berkunjung ke lokasi pariwisata. Gak ada sesuatu yang perlu dikawatirkan,” tuturnya.

Sultan hanya mengingatkan agar pemudik dan wisatawan tetap menerapkan protokol kesehatan mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung. “Kalau saya tetap jaga prokes sama masker. Itu tetap, tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolda DIY Asep Suhendar memperkirakan tahun ini sekitar 3,9 juta pemudik akan masuk DIY. Jumlah ini mencakup pemudik yang menjadikan DIY sebagai tujuan, mereka yang hanya melintas, hingga wisatawan yang berlibur di momen liburan Lebaran.

“Prediksinya yang akan datang ke Jogja 3,9 juta orang. Untuk itu, Polda DIY akan menyiapkan segala sesuatunya secara matang,” kata Asep di Mapolda DIY, Selasa (19/4).

Untuk menjamin kelancaran musim mudik kali ini, Polda DIY menggelar Operasi Ketupat Progo 2022 pada 28 April hingga 9 Mei 2022. Polisi akan memetakan tingkat kerawanan di sejumlah lokasi, mulai pada malam takbiran, hari H Lebaran, masa liburan, hingga arus balik. “Kami antisipasi kemacetan di sejumlah titik dan menyiapkan jalur alternatif,” tuturnya.

Reporter: Arif Hernawan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Kembali Bermasalah di Malioboro, Becak Bisa Ditinggalkan Wisatawan dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

 

Exit mobile version