MOJOK.CO – PO Safari Dharma Raya asal Temanggung memiliki sejarah panjang. Perusahaan otobus ini lahir atas prakarsa Oei Bie Lay (OBL) yang juga dikenal dengan nama Darmojuwono.
Pada 1951, Oei Bie Lay melihat penduduk Temanggung kesulitan mengangkut hasil bumi. Fenomena tersebut ia respon dengan membuka bisnis ekspedisi. Mobil sedannya kemudian ia korbankan. Dua kendaraan mini bus hasil modifikasi dari kendaraan pribadi ia jadikan modal untuk memulai bisnis berlabel Perusahaan Truk Hien.
Tingginya kebutuhan mobilitas antarkota masyarakat membuat OBL melakukan ekspansi layanan perusahaan. Kemudian, ia membuka layanan bus antarkota di bawah panji Safari Dharma Raya. Berbekal lima bus, PO tersebut melayani rute Temanggung-Magelang-Candiroto dan Temanggung-Wonosobo-Purwokerto.
Perjalanan PO Safari Dharma Raya, bus yang ada gambar gajahnya
Safari yang berarti “perjalanan”, Dharma artinya “berkat”, dan Raya merujuk pada “jalan raya”. Nama tersebut menyimpan harapan agar PO ini senantiasa mampu melayani penumpang dengan penuh berkat dan keselamatan.
Cukup mudah mengenali bus ini di jalanan. Tak lain karena gambar empat ekor gajah yang melekat di bodi armadanya. Perusahaan ini percaya gajah melambangkan kekuatan, kebaikan, dan kebijaksanaan. Selain itu gajah juga merupakan hewan yang setia, sesuai dengan tekad PO Safari Dharma Raya yang setia memberi pelayanan terbaik bagi penumpang.
Sementara itu jumlah empat ekor gajah juga merepresentasikan solidaritas dan kekompakan empat putra-putri pendiri perusahaan ini.
Bisnis PO Safari Dharma Raya terus berkembang. Pada 1971, perusahaan ini menambah layanan bus malam AKAP. Lalu pada 1975, trayek Temanggung-Surabaya-Malang dan Yogyakarta-Jakarta hadir.
Estafet bisnis OBL kemudian berlanjut kepada kedua putranya, Hendro Darmajuwono dan Santoso Darmojuwono. Hendro memimpin koordinasi perusahaan sebagai komisaris, sementara Santoso menjadi direktur utama PT. Safari Dharma Sakti sejak 1989.
Pada 2011, Santoso wafat. Posisinya sebagai direktur utama perusahaan berpindah ke Hendro, lalu posisi komisaris jatuh kepada Setiawati Darmajuwono. Generasi kedua Safari Dharma Raya kemudian memulai babak baru. Salah satu gebrakannya ialah mengeluarkan layanan jasa bus pariwisata.
Baca halaman selanjutnya…
Keunikan bus ini dibanding dengan kompetitornya