MOJOK.CO – Ribuan pegiat Jamaah Tabligh berbondong-bondong menghadiri acara Ijtima Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa, seakan tak peduli dengan kondisi Indonesia yang sedang darurat corona.
Di tengah kondisi yang sedang darurat corona seperti sekarang ini, ternyata masih banyak masyarakat di Indonesia yang abai dan menganggap enteng penyebaran virus corona. Hal tersebut terbukti dari masih banyaknya penyelenggaraan acara yang melibatkan massa dalam jumlah banyak.
Acara Ijtima Dunia Zona Asia 2020 rasanya menjadi contoh yang sangat tepat dan relevan untuk menggambarkan betapa abainya masyarakat Indonesia.
Acara tabligh akbar untuk para pegiat gerakan Jamaah Tabligh tersebut dikecam oleh banyak orang karena digelar di tengah situasi Indonesia yang sedang waspada wabah virus corona. Ijtima Dunia Zona Asia 2020 sedianya bakal diselenggarakan di kompleks Pesantren Darul Ulum, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada 19-22 Maret 2020.
Panitia penyelenggara dianggap sembrono karena tetap ngotot menyelenggaraakan acara tersebut, padahal pihak Polda Sulawesi Selatan dan juga pemerintah daerah sudah melarang penyelenggaraan acara. Bupati Gowa bahkan disebut telah menyurati panitia pelaksana untuk membatalkan kegiatannya.
Namun jelang menit-menit akhir, penyelenggara akhirnya melunak dan bersedia membatalkannya setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak berwajib termasuk TNI, Polri, dan Pemda.
Nah, yang jadi masalah adalah, kendati acaranya ditunda, tapi ternyata ada banyak peserta yang sudah kadung datang dan mulai berkumpul di lokasi penyelenggaraan acara dan di beberapa titik di sekitarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa sudah ada sekitar 8.000 pegiat Jemaah Tabligh peserta Ijtima Dunia 2020 Zona Asia yang berkumpul di Kabupaten Gowa. Dari angka 8.000 tersebut, ada cukup banyak peserta yang berasal dari luar negeri.
Hal tersebut kemudian memaksa Pemerintah daerah dengan dibantu pihak Kepolisian dan TNI sibuk menyiapkan mekanisme isolasi dan pemulangan jamaah agar para jamaah yang hadir demi mencegah penyebaran virus corona sebelum mereka dipulangkan ke daerah mereka masing-masing.
Kecaman terhadap acara Ijtima Dunia 2020 Zona Asia ini bukanlah yang pertama, sebelumnya, panitia sempat menyelenggarakan Tabligh Akbar di Masjid Sri Petaling, Malaysia yang kala itu diikuti oleh ribuan peserta. Tabligh akbar tersebut dianggap ikut menyebarkan virus corona secara luas karena Pemerintah Malaysia kemudian mengumumkan ada 117 kasus baru positif corona, 80 di antaranya terkait dengan klaster Masjid Sri Petaling.
Ah, Kalau sudah begini, kadang terasa betul bahwa musuh utama darurat corona ini bukanlah virus coronanya, tapi masyarakat yang keras kepala, sembrono, dan tidak mau diatur.