MOJOK.CO – Ria Ricis tengah berduka setelah ayahnya wafat. Sayang, youtuber ini justru dapat kritik tajam karena dianggap mendulang traffic dari konten kematian ayah.
Kepergian seseorang memang seringnya menyisakan duka bagi yang ditinggalkan. Sama seperti orang kebanyakan, Ria Ricis yang baru saja ditinggal sang ayah juga merasakan kesedihan. Sayangnya, kesedihan itu harus dihiasi oleh banyak kritik tajam usai dirinya mengunggah banyak video soal kepergian sang ayah.
Hingga artikel ini ditulis, terhitung enam konten video dengan adsense yang diunggah Ria Ricis ke kanal YouTubenya. Terbilang sangat produktif di waktu yang begitu singkat. Mulai dari cerita tentang bagaimana adik Oki Setiana Dewi ini dikabari bahwa sang ayah sudah tiada, bagaimana pemakaman sang ayah berlangsung, hingga kenangan-kenangan perihal almarhum. Tim editor Ricis agaknya kerja lembur.
Mendulang traffic dan adsense dari kematian ayah kandung adalah sehina-hinanya konten.
— Mazzini (@mazzini_gsp) June 6, 2021
Banyak netizen yang beranggapan bahwa apa yang dilakukan Ria Ricis ni kurang etis. Terlebih, video-video tersebut ditanami banyak adsense sehingga terkesan mendulang traffic dan demi penghasilan Ria Ricis yang lebih paripurna. Kedukaan memang momen yang berat, namun ketika menjadikan hal ini sebagai sebuah sarana untuk menghasilkan lebih banyak uang secara terang-terangan, rasanya kurang elok.
Beberapa figur publik sebenarnya pernah juga mendokumentasikan kematian seseorang yang mereka hormati. Misalnya, Gofar Hilman yang membuat video tentang Didi Kempot ketika blio wafat. Bedanya, video lain tidak secara sengaja mendulang traffic dengan menanamkan iklan seperti yang dilakukan Ria Ricis. Perlu diketahui, pengelola kanal YouTube memang memiliki otoritas dalam mengatur iklan dalam konten yang mereka unggah. Apalagi youtuber sekelas Ria Ricis, tentu ia berhak mengelola konten-konten prioritas dengan adsense dan yang tidak.
Beberapa netizen memang mengecam apa yang dilakukan Ria Ricis. Kesan yang ditimbulkan sang youtuber jadi buruk, seolah menafikan kedukaan yang sedang ia alami sendiri. Banyak yang berkomentar bahwa saat berduka, seseorang bahkan mungkin nggak bakal pernah kepikiran untuk berfoto, apalagi membuat vlog panjang, mengeditnya, dan mengunggahnya lengkap dengan iklan.
Sang kakak, Oki Setiana Dewi juga melakukan hal yang sama, mengunggah konten tentang kematian sang ayah. Bedanya, Oki tidak menanamkan iklan di video tersebut sehingga masih ada yang beranggapan bahwa ini nggak masalah.
Di Indonesia, youtuber memang terkenal hobi bikin konten tentang segala aktivitas kehidupan. Atta Halilintar dan Aurel misalnya, beberapa waktu lalu konten keguguran sang istri juga sempat mengundang polemik. Bahkan pasangan ini terkenal mendokumentasikan segala kehidupannya mulai dari sebelum menikah, menikah, setelah menikah, momen romantis, sampai momen keguguran Aurel yang terbilang agak “sensitif”.
Berkebalikan dengan kritik tajam yang dilayangkan, sebagian fans Ria Ricis justru membela apa yang dilakukan sang idola. Mereka beralasan bahwa apa yang Ricis bagikan melalui konten video di kanalnya bikin mereka belajar menjadi sosok yang kuat dan tegar. Bagaimana Ria Ricis melewati masa-masa berduka mungkin jadi insight yang bagus untuk orang-orang jika nantinya mereka bersedih.
Sampai sekarang, Ria Ricis masih belum berkomentar perihal kritikan ini. Urusan etis nggak etis tentu sulit diukur, orang bisa jadi saling berdebat karena beda pendapat. Mungkin youtuber di Indonesia memang pengin banget menjadikan setiap detik hidupnya sebagai konsumsi publik. Atau bahkan, konsep kanal youtuber-youtuber memang ya… soal hidup. Ini dilakukan biar konten bisa mengalir seperti air, walau tanpa framing dan tema yang utuh, walau tanpa perencanaan yang matang, pokoknya vlog kehidupan yang mendulang traffic digas aja terus. Tapi, untuk kasus Ria Ricis, semoga blio punya penjelasan terhadap ini semua. Lha siapa tahu memang ada penjelasan masuk akal, ini soal wafatnya ayah kandung lho. Masa sih main-main?
BACA JUGA Ria Ricis Menambah Daftar Influencer Tak Tahu Malu dan artikel KILAS lainnya.