Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Kota Jogja, ke empat kalinya menggelar Selaksa Karya Sehati (Sekati) Ing Mall di Plaza Malioboro pada Rabu (28/11/2024) hingga Selasa (3/12/2024).
Acara ini menjadi salah satu rangkaian perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-268 Kota Jogja. Tujuannya untuk mengenalkan berbagai produk dari para pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kota Jogja.
Tahun ini tema yang diangkat adalah Creative for Earth. Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Jogja Tri Karyadi Riyanto mengatakan tema itu sekaligus mengampanyekan betapa pentingnya mengatasi permasalahan serius soal sampah di Kota Jogja.
Menurutnya, produk yang tampil dalam Sekati Ing Mall menjadi bukti bahwa sampah dapat diolah menjadi barang yang berguna lewat tangan-tangan kreatif.
“Dalam pameran ini, kita akan melihat produk yang tidak hanya indah dan fungsional, tetapi juga ramah lingkungan,” ucap Tri Karyadi di Plaza Malioboro, Jogja pada Rabu (28/11/2024).
Menampilkan produk karya asli warga Jogja
Tri Karyadi menyebut ada 48 stand IKM yang ikut serta memamerkan produk mereka. Pengunjung Plaza Malioboro dapat menghadiri acara Sekati Ing Mall dan melihat produk IKM yang berjejer di lantai dua. Produk yang dijual seperti kerajinan, fashion, furniture, serta kuliner.
Salah satu penjaga stand fashion, Yuli mengaku produknya telah beberapa kali terpilih dalam pameran Sekati Ing Mall. Tahun ini, dia kembali memamerkan dua brand batik. Pertama dari Jinggar. Kedua, dari Gee Batik.
“Kami menjual batik tulis asli yang memiliki motif kontemporer,” ucap Yuli kepada Mojok, Rabu (28/11/2024).
Yuli berujar brand Jinggar sendiri memiliki pembatik sekitar lima orang. Sebab, ada juga pembatik yang tugasnya mengisi bagian-bagian detail saja.
Biasanya, jika motif yang diminta tidak terlalu ribet, pembatik bisa mengerjakannya dalam waktu satu hari. Oleh karena itu, harganya bisa bermacam-macam.
Tahun ini, brand Jinggar mengangkat tema berwarna biru dongker. Batik tulis itu dibrandol dengan harga mulai dari Rp400 ribu. Sementara, brand Gee Batik memiliki khas berwarna cerah. Harganya bisa sampai Rp1 juta.
Produk UKM Jogja terbukti punya daya saing
Yuli mengatakan brand Jinggar dan Gee Batik sudah berkarya lebih dari 10 tahun. Selain menjual produknya di rumah, mereka juga memiliki toko sendiri di Plaza Ambarrukmo. Produk itu kemudian dilirik oleh Pemerintah Kota Jogja untuk ikut seleksi dalam acara Sekati Ing Mall.
Menurut Yuli, salah satu alasan yang membuat produk itu lolos kurasi, karena daya tarik dari batik tulis itu sendiri. Sebagian fashion batik saat ini, kata dia, sudah banyak menggunakan printing.
“Kalau orang yang paham dengan batik, pasti memilih batik tulis karena di situ seninya, meskipun secara harga batik printing lebih murah” kata dia.
Yuli berharap setelah produknya tampil dalam acara Sekati Ing Mall, penjualan batik tulis di Jogja semakin lancar. Sebab, dia mengaku bulan-bulan ini minat pembeli agak turun.
“Mungkin karena ya memang banyak pesaing, pemain batik ini kan banyak. Mungkin kami kalah di batik printnya, itu kan murah dibanding batik tulis,” ujarnya.
Setia mendampingi pelaku UKM Jogja
Penjabat Wali Kota Yogya, Sugeng Purwanto mengatakan Pemkot Jogja akan berkomitmen mendukung pengembangan usaha kecil dan mikro (UKM) di Kota Jogja dengan terus mendampingi para pelaku IKM. Misalnya, dengan memberikan fasilitas yang mendukung pengembangan para pelaku IKM.
“Ini termasuk melalui akses pembiayaan, pelatihan keterampilan, hingga pemasaran produk, baik secara offline maupun online,” ujarnya.
Dia berujar, ke depan, Jogja akan menjadi kota tujuan pariwisata se-Asia Tenggara. Dia berharap para pelaku IKM bisa mengenalkan produknya secara internasional.
“Entry point dari pameran ini sebenarnya bukan cash money yang terjadi transaksional selama pelaksanaan kegiatan berjalan, tapi yang diharapkan adalah terjadinya kontak bisnis. Artinya membuka peluang pasar yang lebih luas,” ucapnya saat pembukaan Sekati Ing Mall.
Oleh karena itu, dia mengajak partisipasi pengunjung maupun warga Jogja untuk membeli dan mencintai produk-produk lokal. Dengan begitu, ekosistem ekonomi kreatif akan terwujud dan mengangkat citra para pelaku usaha.
Ada hiburan gratis
Tak hanya membeli produk UKM, pengunjung juga dapat mengikuti serangkaian acara di panggung hiburan hingga Selasa (3/11/2024). Pada hari pertama, pengunjung dapat melihat fashion show Batik Ceplok Segoro Amarto Reborn.
Menurut Tri Karyadi batik itu selama ini dikenal sebagai seragam para ASN Pemkot Yogya. Melalui peluncuran tersebut, Tri berharap batik itu dapat dikenal oleh semua kalangan dengan design yang lebih modern.
Selanjutnya, di hari kedua, pengunjung dapat mengikuti kegiatan mewarnai batik bersama dan sharing sesion mengenai diversifikasi produk, serta kampanye reduce reuse recycle. Di hari ketiga, terdapat lomba fashion show antar organisasi perangkat daerah (OPD).
Khusus hari Minggu, Sekati Ing Mall dimeriahkan dengan acara pentas seni anak, serta persembehan band, dan lomba karaoke antar pengunjung dan peserta pameran.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Festival Nglarisi: Upaya Pemerintah Kota Yogyakarta Hidupkan UMKM
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News