Prabowo Berpeluang Menang Karena Selisih Suara dengan Jokowi di Bawah 30%

MOJOK.CO Prabowo dan Sandiaga Uno punya peluang mengalahkan Jokowi dan Ma’ruf Amin jika melihat hasil survei. Selisih elektabilitas sangat tipis!

Optimisme itu masih terasa dari pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno menjelang hari coblosan Pilpres 2019. Tentu saja, kubu Prabowo dan Sandiaga Uno memang harus terus optimis bisa mengalahkan pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin. Mengapa begitu? Karena selisih elektabilitas pasangan 01 dan 02 tidak lebih dari 30%.

Eits, jangan besar kepala, apalagi jemawa. Berbagai hasil survei masih menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin. Kubu petahana masih leading elektabilitas. Jika kerja pasangan 02 tidak dipertahankan, apalagi tidak ditingkatkan, akan cukup sulit untuk mengejar pasangan 01 di hari coblosan nanti.

Kita sedang berbicara soal “kemungkinan” dan “peluang”. Merujuk enam hasil survei paling mutakhir, pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin memang masih unggul. Namun, selisih antara kedua pasangan tidak terpaut jauh. Rata-rata, selisih elektabilitas pasangan 01 dan 02 berkisar antara 12,2% hingga 20% saja.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa hasil akhir Pilpres 2019 masih sulit untuk diprediksi. Kedua kubu masing punya peluang menang, meski sampai saat ini pasangan 01 masih unggul.

Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, menegaskan bahwa Jokowi masih dapat dikalahkan oleh Prabowo karena margin elektabilitas belum mencapai 30%.

“Apakah 17 April nanti Jokowi akan menang? Belum tentu,” ungkap Burhanuddin di acara Indonesia Economic Day 2019 yang diselenggarakan Katadata di Jakarta, Kamis (31/1).

Rentang selisih yang lebih rapat ditunjukkan oleh hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis). Disebutkan bahwa selisih elektabilitas antara pasangan 01 dan 02 ada di bawah 10%, atau lebih tepatnya 4,1%. Sangat tipis!

“Tingkat elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf 45,90 persen; pasangan Prabowo-Sandiaga 41,80 persen,” ujar Direktur Puskaptis, Husin Yazid. Sebuah angka yang membuat Husin Yazid percaya diri mengatakan bahwa dalam waktu tiga bulan saja, Prabowo punya peluang besar untuk menyalip elektabilitas petahana.

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi pengganjal pasangan 01 untuk meningkatkan elektabilitas dan memenangi Pilpres 2019. Salah satunya adalah inflasi yang punya dampak langsung kepada tingkat kepuasan masyarakat. Jelas, menurunnya tingkat kepuasan masyaralat bakal berdampak langsung kepada preferensi politik di Pilpres 2019.

Merujuk survei Indikator, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerka Jokowi turun dari 72% menjadi 68% pada Oktober 2018 yang lalu.

Nah, ketika elektabilitas tidak terpaut jauh dan peluang menang sangat terbuka, sudah saatnya kubu oposisi mengurangi memproduksi kontroversi. Jangan sampai, elektabilitas yang sudah semakin merapat ini direnggangkan lagi oleh ucapan atau unggahan yang aneh-aneh di media. Fokus! (yms)

 

 

Exit mobile version