MOJOK.CO – Mengedit foto bersebelahan dengan artis kesayangan, itu boleh saja. Tapi kalau mengedit foto Wakil Presiden Ma’ruf Amin dibikin bersebelahan sama bintang porno, itu lain soal.
Urusan edit mengedit foto, tentu saja itu hal yang biasa dan sepele belaka. Namun kalau sudah melibatkan sosok penting, apalagi selevel wakil presiden, apalagi kalau editan tersebut punya tendensi yang buruk, tentu saja itu bukan lagi menjadi hal yang sepele.
Hal itulah yang sekarang sedang terjadi pada polemik foto editan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang dengan sembrononya disandingkan dengan bintang porno Jepang Shigeo Tokuda atau yang dikenal di Indonesia dengan nama beken Kakek Sugiono.
Kolase foto tersebut bukan hanya menjadi masalah karena fotonya itu sendiri, namun juga bermasalah karena caption yang menyertainya: “Jangan kau jadikan dirimu seperti ulama tetapi kenyataannya kau penjahat agama. Di usia senja banyaklah berbenah untuk ketenangan di alam barzah. Selamat melaksanakan ibadah shalat jumat.”
Dengan foto yang “bermasalah” dan caption yang “bermasalah” pula, maka tak butuh waktu yang lama untuk memancing masalah yang lain.
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Tanjungbalai langsung bergerak melaporkan pembuat kolase tersebut ke polisi.
Juru Bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi pun mendukung langkah yang dilakukan oleh GP Ansor Tanjungbalai dan meminta agar pihak yang berwajib segera mengusut tuntas kasus kolase foto yang melibatkan sosok wakil presiden itu.
“Saya kira aparat keamanan bila melihat hal seperti ini, itu tidak dibenarkan,” terang Masduki kepada CNN Indonesia, “Yang nggak mematuhi hukum ditindak secara hukum. Bila aparat tegas, etika akan tegak dan ada efek jera.”
Dan benar saja, kini, Polda Sumatera Utara tengah membuka penyelidikan untuk mengusut kasus unggahan foto kolase Ma’ruf Amin tersebut.
“Masih tahap penyelidikan,” terang Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja.
Nah, kan. Kalau sudah begini, tinggal menunggu drama selanjutnya. Berkaca dari pengalaman yang sudah-sudah, biasanya pelakunya masih muda, lalu saat ditangkap, ia menangis dan mengaku bahwa ia cuma iseng.
Tapi kalau pelakunya ternyata sudah tua, biasanya alasannya bukan iseng, melainkan khilaf. Tapi tetap nangis juga sih.
BACA JUGA Sulitnya Menjadi Pak Ma’ruf Amin, apalagi kalau Sedang Ngomongin K-pop dan artikel KILAS lainnya.