Penyebab Pasar Kripto Terguncang Setelah Celsius Bekukan Aset

kripto

Representasi mata uang kripto dalam ilustrasi ini diambil, 24 Januari 2022. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi

MOJOK.CO – Harga Bitcoin dipastikan anjlok hingga 14 persen sejak hari Senin (13/6). Penyebab utamanya adalah Celsius Network, pemberi pinjaman uang kripto di AS, memberlakukan pembekuan penarikan dan transfer pada seluruh penggunanya.

Setelah pengumuman mengagetkan tersebut, Bitcoin menyentuh level terendah yakni 22.725 dollar AS. Nilai ini sedikit mengalami kenaikan setelah mengalami sedikit rebound menjadi 23.265 dollar AS. Sebagai perbandingan, nilai bitcoin sebelum Celsius melakukan pembekuan berkisar 28.324 dollar AS.

Selain Bitcoin, uang kripto lain juga mengalami penurunan. Token Ether yang merupakan cryptocurrency kedua setelah Bitcoin, turun sebanyak 18 persen. Semula, token ini bernilai 1.519 dollar AS kini menjadi 1.176 dollar AS atau turun sebanyak 14 persen.

Hingga kini, diperkirakan nilai cryptocurrency Bitcoin terus meluncur hingga di bawah satu triliun dollar AS. Peristiwa ini merupakan yang pertama kalinya sejak Januari 2021. Efek domino dari anjloknya harga Bitcoin ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi turunnya aset-aset yang lain.

Dikutip dari Antaranews, Kepala Eksekutif Swan Bitcoin yang merupakan platform tabungan Bitcoin, Cory Klippsten mengungkapkan bahwa hampir semua hal bisa menjadi sistemik dalam kripto. Hal ini karena seluruh ruang terlalu dipengaruhi.

“Ini semua sebuah house of cards.” Ungkapnya sambil memberikan analogi bahwa cryptocurrency kini berada di situasi yang tidak aman.

Penurunan nilai kripto ini sudah pernah diperingatkan oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan cryptocurrency. Penurunan harga token dapat memicu margin calls, yakni peringatan dari broker atau sekuritas kepada investor untuk menambah modal investasi.

Hingga kini, CEO Celsius Network tidak memberikan tanggapan apapun terkait kebijakan yang diambil perusahaannya.

Celsius Network sendiri memiliki aset hingga 11,8 miliar dollar AS. Mereka menawarkan produk berbunga pada pengguna uang kripto yang menyetor di platform milik mereka. Kemudian, mereka memberikan pinjaman uang kripto tersebut untuk mendapatkan keuntungan.

Pada website Celcius, mereka menjanjikan pengembalian tahunan sebesar 18,6 persen bagi pengguna layanan mereka. Namun kini, para pengguna tidak dapat penarikan atau melakukan transaksi untuk sementara.

Pasar cryptocurrency yang terus merosot ini diperkirakan karena adanya inflasi dan kenaikan suku bunga. Hal ini dapat terlihat dari data inflasi AS pada hari Jumat (10/6) hingga Senin (13/6) yang menunjukkan kenaikan harga tertinggi sejak 1981.

Investor pun telah mengalami beberapa kehancuran cryptocurrency akhir-akhir ini. Mulai dari TerraUSD dan Luna pada bulan Mei silam, yang kemudian diikuti oleh anjloknya harga Tether yang digadang-gadang merupakan stablecoin terbesar di dunia.

Akibatnya, investor berlomba untuk membuang aset-aset berisiko, termasuk kripto, ke pasar.

Bitcoin sendiri mulai melonjak nilainya semenjak 2020 dan 2021. Sedangkan pada kuartal kedua tahun ini, nilainya sudah turun sebesar 50 persen. Cryptocurrency kedua, Ethereum, justru mengalami penurunan lebih drastis yakni 67 persen.

Penulis: Shinta Sigit Agustina

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Ada Unsur LGBT, Indonesia dan 13 Negara Tolak Tayangkan Lightyear dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Exit mobile version