Pengungsi Erupsi Semeru Alami Pusing dan Gatal-gatal

Pos pengungsian warga di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang (Mohamad Ulil Albab/Mojok.co)

MOJOK.CO – Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Semeru yang ada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami gangguan kesehatan ringan, seperti gatal-gatal, sesak nafas hingga luka lecet akibat panik.

Relawan Kesehatan dari Dompet Dhuafa, yang berjaga di Desa Sumberwuluh, Muslimah (23) menyebut, sejumlah gangguan kesehatan bisa langsung ditangani di posko kantor desa. Sementara untuk korban luka berat seperti melepuh akibat terkena awan panas dirawat di Puskesmas dan rumah sakit.

“Kebanyakan alami batuk, pilek, pusing. Kalau anak kecil banyak yang gatal-gatal, karena mandinya kan bersamaan di satu lokasi. Juga ada yang luka luka, karena punyakit diabet, jadi lukanya lebih parah,” kata Muslimah saat ditemui di lokasi, Minggu (5/12/2021).

Muslimah menyebut, layanan darurat penanganan pertama sangat dibutuhkan saat ini. Ia bersama empat kawannya yang bertugas terus melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas bila sewaktu-waktu, terdapat warga yang membutuhkan pertolongan lebih lanjut.

“Kalau luka bakar, ada tapi di Puskesmas. Pelayanan darurat di sini. Di sini ngasih obat gatal, cek tensi, gula darah,” terangnya.

Bencana Gunung Semeru
Posko kesehatan di Desa Sumberwuluh. Foto oleh Mohamad Ulil Albab/Mojok.co

Sementara itu, warga di Desa Sumberwuluh, sebagian mengungsi di masjid dan kantor desa. Saat ini warga menginap di lokasi pengungsian di malam kedua, setelah Gunung Semeru mengeluarkan abu vulkanik dan awan panas pada, Sabtu sore (4/12/2021).

Misiyah, salah satu warga yang mengungsi di Desa Sumberwuluh mengatakan, saat kejadian berlangsung dirinya panik. Sebab kondisi di luar langsung gelap dipenuhi abu vulkanik dan jaringan listrik padam.

“Pas kejadian itu saya panik lari lari cari senter, karena kondisi gelap, mati listrik. Saya jatuh dan kaki lecet,” ujar Misiyah.

Data dari BNPB, hingga Minggu (5/12/2021) pukul 17.00 WIB, di Kecamatan Candipuro terdapat 57 orang Luka-luka, dan tiga orang meninggal dunia. Sementara di Kecamatan Pronojiwo terdapat 12 orang luka-luka, dan 7 orang meninggal dunia.

Sementara total warga yang mengungsi di Kecamatan Pronojiwo berjumlah 305 orang. Sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng.

Kemudian di Kecamatan Candipuro sejumlah  409 orang dan di Kecamatan Pasirian sejumlah 188 orang.

 

BACA JUGA Mensos Risma Diprotes karena Paksa Penyandang Tunarungu Bicara dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Exit mobile version