Dalam kontestasi politik elektoral menjelang Pilpres ini, banyak orang yang gembira, namun banyak pula orang yang bingung.
Yang gembira antara lain adalah para pembuat kaos, pembuat spanduk, buzzer, konsultan politik, calo kampanye, dan segala macam profesi yang menjanjikan keuntungan berlimpah di musim politik.
Nah, yang bingung adalah elit-elit yang berada dalam posisi sulit karena terjebak pada dua pilihan yang sama-sama berat. Gatot Nurmantyo menjadi satu dari sekian banyak orang masuk kategori bingung ini.
Setelah gagal menjadi capres atau cawapres, Gatot kini harus fokus untuk menentukan pilihan akan mendukung kubu yang mana. Ini penting, sebab mendukung salah satu pasangan capres-cawapres merupakan salah satu cara yang jitu untuk tetap memunculkan impresi publik dan (setidaknya) sebagai jaga-jaga jaminan jabatan. Yah, kalau calon yang didukung ternyata menang, minimal dapat jabatan menteri atau sebagai staf.
Bagi Gatot, tentu sulit untuk memilih salah satu dari dua pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga, sebab dua-duanya sama-sama punya potensi dan kedekatan emosional.
Kebingungan Gatot ini menjadi tambah besar, sebab ternyata, kelompok pendukung Gatot terpecah dua, ada yang mendukung kubu Jokowi, pun ada juga yang mendukung Prabowo. Duh Gusti, pucing pala Gatot.
Seperti diketahui, relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat atau GNR (yang sempat ketipu dan mengira kepanjangan GNR sebagai Guns N Roses, kalian tak sendiri, penulis juga sempat mengira demikian) sudah resmi menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Pernyataan dukungan tersebut dilakukan hari Kamis, 23 Agustus 2018 kemarin.
“Kami menyatakan, satu, mendukung, memperjuangkan, dan memenangkan Bapak Joko Widodo dan Bapak Kiai Haji Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 dengan cara adil, beradab, dan bermartabat,” kata Koordinator Presidium Nasional GNR Dondi Rivaldi.
GNR mengaku akan melakukan kerja-kerja komunikasi untuk meyakinkan Gatot bahwa Jokowi adalah sosok yang layak untuk didukung.
Nah, sementara itu, basis pendukung Gatot yang lain yang tergabung dalam Relawan Selendang Putih Nusantara (RSPN) ternyata memutuskan untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.
Dukungan tersebut sudah mereka deklarasikan lebih dulu ketimbang kelompok GNR.
“Kami memutuskan mendukung pencalonan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019,” kata Ketua Umum RSPN, Sumiarsi dalam keterangan tertulisnya kepada CNN Indonesia.
Sama seperti GNR, RSPN juga akan melakukan kerja-kerja komunikasi dalam meyakinkan Gatot Nurmantyo untuk mendukung Prabowo-Sandiaga.
RSPN yang mengklaim punya 29 dewan pimpinan wilayah di 34 provinsi mengaku akan ikut bersinergi mengusung Prabowo-Sandiaga.
Nah lho, Modiar. Kalau sudah begini, Mashoook Pak Eko, Mumet Pak Gatot. (A/M)