MOJOK.CO – Tes Bahasa Inggris (TBI) Rekrutmen Bersama BUMN sedang hangat diperbincangkan. Sebagian besar mengeluhkan TBI BUMN yang sulitnya bukan main. Memangnya seberapa sulit sih TBI BUMN kali ini?
Netizen Twitter ramai-ramai mengeluhkan soal TBI BUMN yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Saking sulitnya, salah satu cuitan Twitter mengungkapkan sebuah tangkapan layar yang menunjukkan orang yang kerap menjadi joki TOEFL pun tidak akan mampu berhadapan dengan soal-soal tersebut. Menyusul keluhan-keluhan yang viral itu, meme terkait TBI yang menyajikan soal-soal di luar nalar bertebaran.
Menanggapi keluhan terkait soal TBI, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, pihaknya akan berdiskusi dengan sejumlah pihak terkait pelaksanaan Rekrutmen Bersama BUMN.
“Kalau memang sulit nanti kita lihat dan cek apakah standarnya terlalu tinggi atau tidak,” kata Erick seperti dikutip dari cnnindonesia.com, Selasa (18/07/2023).
Reza, salah satu peserta Rekrutmen Bersama BUMN, mengiyakan hal tersebut. Ia cukup sering mengikuti tes prediksi TOEFL, dan menurutnya, TBI kali ini memang jauh lebih susah. Ia sempat cemas dan mual memikirkan soal-soal itu.Hal yang membuat TBI lebih susah daripada TOEFL adalah kosa kata yang sangat asing. Belum lagi soal-soalnya banyak menyajikan narasi yang sangat panjang mengenai teori-teori saintifik.
“Aku kan anak soshum ya, jadi makin susah untuk memahami soal yang sains banget,” keluhnya.
Apa yang bikin sulit?
Tak hanya itu, posisi soal turut menjadi masalah bagi Reza. Menurutnya, penempatan antara teks narasi dan soal yang ditanyakan terlalu sempit dan membuatnya harus scroll-scroll bolak-balik. Itu membuang-buang waktu.
“Kalau di TOEFL kan dalam satu halaman kita udah bisa lihat mana teks narasi dan pilihan jawaban, tapi TBI nggak,” pungkasnya.
Bimo, peserta Rekrutmen Bersama BUMN lainnya, mengamini hal yang sama. Ia sebenarnya cukup percaya diri mampu menjawab sebagian soal-soal yang disajikan. Namun, ia ternyata terlalu percaya diri, dugaannya salah besar.
“Ternyata benar-benar di luar ekspektasi, sesusah itu! Aku sampai mikir, apakah memang aku yang bodoh banget,” keluh Bimo.
Setelah mengerjakan soal seleksi itu, Bimo langsung mengecek Twitter untuk melihat tanggapan warganet terkait TBI BUMN. Perasaannya pun tervalidasi. Ternyata banyak orang yang juga mengeluh. Dirinya pernah ikut tes TOEFL, dan ia setuju, TBI jauh lebih susah.
“Ibarat kalau itu soal pakai bahasa Indonesia pun tetap susah dipahami. Sulit banget menentukan gagasan utama serta apa maksud dari soal,” ungkap Bimo.
Asal tahu saja, TBI merupakan salah satu tes dalam Rekrutmen Bersama BUMN. Selain TBI, beberapa tes lain yang harus dikerjakan sebelum ada Tes Kemampuan Dasar (TKD), Tes Akhlak, dan Tes Kompetensi Bidang. Peserta juga akan melewati User Interview, Social Media Analitic, Digital Mindset, dan Medical Check-Up (MCU).
Penulis: Viola Nada Hafilda
Editor: Kenia Intan