MOJOK.CO – Nggak ada yang bahas, nggak ada yang minta, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais tiba-tiba merestui Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Kabar yang bikin pengin bilang “Haaah???” ini terekam media ketika Amien berceramah di Masjid Karangkajen Yogyakarta, Minggu (27/10). “Kalau saya bapaknya Prabowo, saya merestui. Saya (saat ini) nggak merestui, tidak menolak, tidak melawan juga,” ujar Amien Rais, dikutip dari Kompas.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berpendapat, restu Amien Rais kepada jabatan baru Prabowo Subianto bersyarat. Bukan, syaratnya bukan Amien harus jadi bapaknya Prabowo dulu, melainkan syarat keikutsertaan Amien dalam memantau kerjaan Prabowo.
“Saya lihat bahwa Pak Amien Rais merestui Pak Prabowo, akan mendukung (Prabowo) menjadi menteri pertahanan, juga dengan syarat. Dengan syarat bahwa Pak Amien itu juga akan ikut membantu memonitor supaya langkah-langkah yang dilakukan oleh Pak Prabowo,” terang Dasco, masih dari Kompas.
Walau sebagian kita mungkin merasa aneh, kayaknya Dasco memaklumi Amien Rais yang ujug-ujug menyampaikan restunya itu. Alasannya, karena PAN adalah koalisi Gerindra di pilpres 2019. Tambah lagi, saat ini PAN menjadi partai oposisi. Dengan demikian restu Amien Rais bisa dilihat sebagai bentuk dukungannya untuk jabatan baru Prabowo.
Amien Rais, yang bersama PAN sudah menjadi oposan Jokowi sejak pilpres 2014, tampaknya sedang mengukuhkan diri sebagai pelaksana amanat kontrol pemerintah. Masih di acara di Yogyakarta, Amien juga mengatakan bahwa (((kita))) akan bikin perhitungan dengan pemerintah jika dalam enam bulan pertama pemerintahan baru “tidak bisa apa-apa”.
“Jadi sementara ini saya masih menahan diri karena saya harus fair, harus sportif. Berikan dulu waktu untuk konsolidasi dan lain-lain. Kalau ternyata sudah enam bulan jebulnya tidak bisa apa-apa, nanti kita buat perhitungan,” ujar Amien. Sayangnya, Kompas yang mewawancarai Amien nggak jelasin apa yang kira-kira Amien maksud dengan “tidak bisa apa-apa” itu.
Amien Rais punya track record panjang sebagai pribadi oposan yang galak sekaligus jago ngeles. Misalnya seperti yang terjadi sesudah pilpres 2014. Secara mendadak, Amien Rais—lagi-lagi—memberi restu kepada partainya, PAN, untuk bergabung dengan koalisi pemerintah. Padahal pada masa kampanye, ia dan PAN sangat kontra dengan kubu Jokowi.
“Kalau tidak sampai ke koalisi yang lebih besar, tidak perlu PAN malu untuk menarik diri. Ini langkah awal untuk jangka panjang,” kata Amien Rais pada 3 September 2015, tiga bulan setelah ia menyebut Jokowi “seperti burung unta”. Konteks ucapannya saat itu, ia berharap bergabungnya PAN akan menggiring pemerintah menciptakan koalisi besar yang bisa mengadang “skenario dari luar”.
Apa itu skenario dari luar? Penjelasan Amien selanjutnya juga tak memberi pencerahan apa-apa. Ia hanya bilang, “Kita semua harus tahu, ada kekuatan siluman yang kuat mendukung pemerintahan Jokowi saat ini,” demikian kata Amien.
Haaah??? Kitaaa???
(prm)
BACA JUGA Membela Orang yang Mematikan Centang Biru di WhatsApp atau berita terbaru di rubrik KILAS lainnya.