Nah Lho, Fahri Hamzah Sebut PKS Lebih Dekat ke Jokowi

fahri hamzah

MOJOK.CO – Fahri Hamzah mengatakan bahwa PKS lebih dekat ke Jokowi karena PKS dianggapnya tidak terbuka dan feodal.


Konflik antara Fahri Hamzah dengan PKS agaknya memang bakal awet bak baterai Nokia 3315. Pihak PKS berkali-kali memberikan “serangan” pada Fahri Hamzah. Sebaliknya, Fahri terus menangkis sambil sekali-dua melancarkan serangan balasan yang telak.

Episode terbaru “kisruh” antara PKS dan Fahri terjadi pada Minggu, 3 Maret 2019 kemarin saat fahri menyebut PKS lebih dekat dengan Jokowi.

Pernyataannya tersebut ia katakan dalam acara Deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) DKI Jakarta di Oval Atrium Mall Epiwalk. Pernyataannya itu ia katakan setelah ada yang bertanya kenapa tidak ada kader PKS yang hadir dalam acara Deklarasi Garbi, padahal ada beberapa tokoh dari partai pengusung Prabowo-Sandiaga yang hadir seperti Fadli Zon, M Taufik, sampai Zulkifli Hasan.

“Semua diundang, PKS juga diundang. Tapi PKS ini kan menurut saya dengan Jokowi lebih dekat. Kenapa? Karena feodal, tidak terbuka, tidak berani apa adanya. Dan kalau saya boleh ngomong, PKS itu, terutama pimpinannya, lebih menginginkan Jokowi dari awal. Saya ini kan dipecat gara-gara mereka mulai masuk Istana kan,” ujar Fahri.

Garbi yang menurut Fahri merupakan gerakan yang progresif dan penuh dengan semangat keterbukaan dianggap tidak sejalan dengan PKS oleh Fahri. Hal terebut karena menurut Fahri, PKS saat ini cenderung anti keterbukaan, feodal, dan terlalu terkonsentrasi pada pimpinan.

“Memang tidak cocok, mereka tidak terbuka. Karena mereka tidak berani diskusi, tidak berani terbuka, orangnya tertutup, tidak berani ngomong. Apa-apa nunggu perintah dari atas, ya tidak bisa. Ini zaman baru,” ujar Fahri. “Orang-orang Garbi ini kan egaliter, terbuka, berani, tidak nunggu komando, orangnya inisiatif, pokoknya kultur yg dibangun kultur yang lebih kosmopolitan lah. Tapi kalau pimpinannya itu feodal, tidak mau ngomong, tidak mau terbuka, ya tidak bisa cocok sama kita.”

Nah lho. PKS dianggap dekat dengan Jokowi. Apakah memang benar demikian? Atau jangan-jangan maksud Fahri Hamzah adalah Jokowi yang ini?

Hehehe, entahlah. Namun yang jelas, pihak PKS tak tinggal diam dengan pernyataan Fahri Hamzah. Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi pun langsung memberikan tanggapannya. Ia mengatakan bahwa PKS punya keberpihakan yang jelas.

“Kami nggak perlu menanggapi pernyataan dia (Fahri). PKS bisa dinilai dengan mudah oleh publik. Track PKS jelas, pilihan PKS selalu jelas, keberpihakan PKS juga jelas,” kata Dedi Supriadi. “PKS ternyata lebih banyak beda dengan Pak Jokowi, bukan karena urusan pribadi, tapi karena kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap PKS tidak berpihak kepada rakyat.”

Ah, padahal dulu PKS sama Jokowi mesranya minta ampun lho. Jokowi bisa menang telak terpilih sebagai walikota Solo periode kedua dengan perolehan suara lebih dari 90 persen salah satunya juga karena bantuan kader-kader PKS.

Memang ya, dalam politik, kemesraan itu cepat berlalu.

Exit mobile version